Sama seperti tahun sebelumnya, bulan puasa kali ini masih berlangsung di tengah pandemi virus corona – yang masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Sayangnya, di momen seperti ini, penularan pun masih cukup masif terjadi.

Sebagian masyarakat mungkin kerap bertanya-tanya “apakah OTG maupun pasien dengan gejala ringan Covid-19 tetap boleh berpuasa?” Memang cukup membingungkan – sebab, pasien masih dalam proses pemulihan.

Jadi, apakah ibadah berpuasa tetap boleh dilakukan? Jika iya, hal apa saja yang perlu diperhatikan – agar kondisi pasien tetap stabil selama berpuasa? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ini informasi lengkapnya.

 

 

Pasien OTG dan Gejala Ringan: Bolehkah Tetap Berpuasa?

Credit Image - tribunnews.com

Dilansir dari Detik, dikutip dari Gulf News – dr Faisal Dalfi dari RS Burjeel Abu Dhabi mengatakan bahwa pasien Covid-19 dengan gejala ringan masih boleh melakukan ibadah puasa. Tapi, hal ini tak berlaku bagi pasien dengan gejala berat.

Sementara, untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) juga diperbolehkan berpuasa. Sebab, pasien dalam kelompok ini terbilang masih memiliki daya tahan tubuh yang cukup kuat – sehingga, infeksi virus pun tetap dapat dilawan.

Meski demikian, sebelum berpuasa, pasien mesti mengonsultasikan ke pihak medis terlebih dahulu – lalu, sesuaikan juga dengan kondisi masing-masing. Jika dokter menganjurkan untuk tak berpuasa, sebaiknya ikuti saran tersebut!

 

3 Tips Aman Berpuasa Bagi Pasien Gejala Ringan

Credit Image - urbanicon.co.id

Adapun ketiga poin penting yang wajib dijalani pasien gejala ringan – jika ingin tetap berpuasa, yaitu:

Konsumsi Asupan Makanan Sehat

Pastikan pasien mengonsumsi sejumlah makanan sehat, mulai dari sayuran dan buah – terutama yang kaya akan vitamin C. Seperti diketahui, vitamin tersebut dapat bantu meningkatkan sekaligus menjaga sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, pasien juga dianjurkan menghindari makanan yang mengandung gas dan tinggi akan gula – yang justru dapat melemahkan imunitas. lalu, cukupi juga kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih minimal 8 gelas dalam sehari.

 

Miliki Waktu Istirahat Berkualitas

Pasien Covid-19 dengan gejala ringan juga sangat dianjurkan untuk memiliki waktu istirahat yang cukup – selama menjalani ibadah puasa. Pastikan pasien tidur setidaknya 7 jam setiap harinya. Perlu diketahui, tidur merupakan proses pemulihan yang penting, agar tubuh mampu melawan virus.

 

Konsumsi Suplemen Vitamin: Penting Dilakukan!

Yang tidak boleh dilewatkan, mengonsumsi suplemen vitamin – terutama vitamin C penting untuk bantu menjaga, sekaligus meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Nutrisi yang satu ini punya peran penting untuk bantu tubuh melawan virus.

Untuk suplemen, dapat konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, seperti Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang membantu jaga daya tahan tubuh.

Enervon-C tersedia dalam dua jenis, yaitu Enervon-C Effervescent dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg.

Selain itu, pasien juga dapat minum Enervon Active – yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat dan Zinc untuk bantu menjaga kekebalan tubuh – sertia membantu proses pemulihan.

 

Tips Cegah Penularan Virus Selama Berpuasa

Credit Image - klikdokter.com

Untuk kamu yang masih dalam keadaan sehat, dapat berpuasa – sekaligus masih harus melindungi diri dari penularan virus, berikut ini hal-hal yang perlu dilakukan.

  • Hindari melewatkan jam sahur dan berbuka puasa
  • Makan sesuai porsi, jangan berlebihan! Perbanyak konsumsi buah, sayuran, karbohidrat, protein, dan lemak
  • Minum air putih yang cukup, setidaknya 2 liter per hari
  • Olahraga di rumah
  • Tetap jaga kebersihan diri dengan mencuci tangan
  • Ketika bepergian ke luar rumah, pastikan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku

Bagi pasien dengan gejala ringan, maupun OTG yang ingin tetap berpuasa – pastikan sudah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter terkait untuk tindakan yang tepat.

 

 

Featured Image - tamasia.co.id

Source - detik.com