Masyarakat wajib waspada! Beberapa waktu silam, klaster perkantoran Covid-19 di DKI Jakarta kembali naik. Tak tanggung-tanggung, kali ini kasus lebih tinggi tiga kali lipat – dibanding sebelumnya. Tercatat, di tanggal 12-18 April silam, sudah ada sebanyak 425 kasus positif virus corona yang terjadi di perkantoran.

Pemprov DKI Jakarta mengungkap salah satu penyebabnya, yaitu kondisi ruangan kantor yang padat, serta aktivitas penularan di luar perkantoran selama Ramadhan, seperti acara buka bersama. Hal ini tentu saja mesti diwaspadai, sebab risiko penularan pun semakin mengancam.

Selain kedua faktor di atas, kurangnya penerapan protokol kesehatan, seperti berdesakan di tempat umum – juga menjadi penyebab utama meningkatnya kasus virus corona, dan akhirnya menyebabkan klaster perkantoran.

Perlu diketahui bahwa kantor merupakan tempat dengan risiko penularan Covid-19 tinggi, beberapa orang mungkin kurang menyadari risiko tersebut – apakah kamu salah satunya? Bahkan, ada sejumlah hotspot penularan di kantor yang mesti diperhatikan.

Berikut ini rangkumannya.

 

 

Dapur Kantor Punya Risiko Penularan yang Tinggi

Credit Image - karirgogo.com

Salah satu tempat yang paling berisiko di wilayah kantor, yaitu dapur. Karena, tempat tersebut kerap digunakan bersama. Penularan virus corona pun sering terjadi tanpa disadari – seperti seringnya menyentuh permukaan yang banyak dipakai orang. Di permukaan tersebut ada kemungkinan besar sudah terkontaminasi virus.

Jadi, sebisa mungkin selalu membawa peralatan makan sendiri, untuk meminimalisir penularan virus. Tapi, bagaimana kalau harus terpaksa menggunakan alat makan bersama? Selalu pastikan alat makan sudah di cuci bersih terlebih dahulu.

 

Ruangan Sempit yang Berventilasi Buruk

Ketika berada di ruang rapat dengan banyak orang, risiko penularan pun semakin tinggi. Apalagi, jika ruangan tersebut tidak dilengkapi dengan ventilasi udara yang memadai. Risiko penularan melalui udara sangat besar – sehingga kemungkinan terinfeksi semakin sulit dihindari.

Belum lagi kalau ruangan tersebut memiliki AC – maka penyebaran virus pun akan semakin mudah terjadi. Lebih baik, memilih beraktivitas di ruangan outdoor agar risiko transmisi Covid-19 dapat diminimalisir.

 

Tanpa Disadari, Toilet Juga Jadi Lokasi Rentan Penularan

Credit Image - republika.co.id

Tahukah kamu bahwa toilet juga termasuk tempat yang tinggi akan risiko penularan virus? Untuk itu, memakai masker ketika pergi ke toilet – sangat dianjurkan. Mulai waspadai risiko penularan dari kemungkinan aerosol ketika seseorang yang terinfeksi menyiram toilet – tapi tanpa ditutup terlebih dahulu.

Perlu diketahui, bahwa sejumlah partikel, termasuk dari feses dapat menyebar bahkan sejauh 1 meter. Hal inilah yang meningkatkan risiko penularan virus. Belum lagi sejumlah benda yang ada di toilet seringkali disentuh banyak orang – sehingga, transmisi virus semakin mudah terjadi.

 

Menyentuh Tombol Lift dan Gagang Pintu

Tombol lift dan gagang pintu merupakan dua fasilitas yang paling sering disentuh karyawan. Ada baiknya, perusahaan mulai mengganti fitur tombol lift menjadi contactless – agar orang tidak perlu menyentuh permukaan yang besar. Sebab, ada kemungkinan terkontaminasi virus corona.

Jika terpaksa melalukan kontak dengan permukaan tersebut, pastikan segera mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, atau gunakan hand sanitizer – guna membunuh virus yang mungkin menempel di permukaan tangan.

 

Terapkan Protokol Ketat dan Jaga Imunitas!

Credit Image - klikdokter.com

Dilansir dari Detik, PB IDI sudah mengeluarkan protokol ketat Covid-19 di kantor, yaitu:

  • Memperhatikan etika batuk, menggunakan masker secara tepat, dan menyimpan masker di tempat steril
  • Membatasi jumlah karyawan di pertemuan offline, sesuaikan dengan kapasitas ruangan
  • Menjaga jarak duduk para peserta rapat minimal satu meter
  • Tidak mengadakan acara makan bersama saat rapat
  • Sosialisasi penerapan 5M – mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas
  • Pengaturan jam kerja, yaitu 40 jam seminggu. Waktu kerja harian 7-8 jam, dan tidak melebihi 12 jam sehari
  • Pengaturan gizi dan olahraga
  • Ketika istirahat, tidak makan bersama dan menggunakan alat makan sendiri

Untuk memaksimalkan perlindungan diri terhadap infeksi virus, diimbau untuk menerapkan kebiasaan hidup sehat – yang meliputi, pola makan bergizi dan bernutrisi, rutin berolahraga, istirahat yang cukup, memenuhi kebutuhan cairan tubuh, hingga mengelola stres dengan baik.

Tak boleh dilupakan, memenuhi kebutuhan vitamin harian – juga jadi kunci utama dalam mempertahankan daya tahan tubuh. Untuk itu, kamu dianjurkan mengonsumsi suplemen Vitamin C secara rutin.

Direkomendasikan minum multivitamin Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Kamu dapat minum Enervon-C Effervescent – yang satu ini memiliki kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg dan mampu berikan perlindungan ekstra.

Untuk yang punya aktivitas padat, disarankan minum Enervon Active dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc untuk menjaga stamina agar tidak mudah lelah, sekaligus optimalkan sistem kekebalan tubuh!

 

Selama pandemi, yuk lebih waspada terhadap berbagai titik yang berisiko tinggi penularan virus. Dan, imbangi dengan penerapan protokol kesehatan secara lengkap – sehingga kemungkinan terinfeksi virus dapat diminimalisir!

 

 

Featured Image - klikdokter.com

Source - detik.com