Memasuki tahun kedua pandemi Covid-19, namun tanda-tanda berakhirnya kondisi tersebut pun masih belum kunjung terlihat. Sebagai upaya menghentikan pandemi, beragam langkah masih terus dilakukan, termasuk penularan virus bisa segera dikendalikan.

Meski sepertinya pandemi masih bakal terus berlanjut, namun epidemiolog justru memprediksikan bahwa pandemi bakal selesai di tahun 2022 mendatang. Tapi yang perlu diketahui, berakhirnya pandemi bukan berarti virusnya langsung hilang. Hanya saja, ada beberapa hal yang sudah bisa ditangani, sehingga kondisi pandemi sudah lebih stabil, serta statusnya sudah selesai.

Lebih detail soal hal tersebut, berikut ini ulasan lengkapnya.

 

 

Status Pandemi Disebut Bakal Berakhir di Tahun 2022

Credit Image - news.unair.ac.id

Berkaitan dengan ungkapan pandemi yang bakal selesai di tahun depan, dikutip dari Healthline, Dr Anthony Fauci seorang ahli imunologi dari Amerika Serikat mengungkap bahwa setidaknya status pandemi Covid-19 akan segera selesai di tahun 2022 mendatang. 

Hal tersebut turut diutarakan juga oleh ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman. Menurutnya, status pandemi akan berakhir paling cepat pertengahan tahun depan atau akhir tahun depan. Di mana, saat pandemi, semua negara mengalami masalah yang sama, yaitu serangan virus corona. 

 

Status Pandemi Akan Berganti Jadi Epidemi, Kemudian Endemi

Credit Image - republika.co.id

Walaupun pandemi disebutkan akan berakhir di tahun mendatang, namun bukan berarti virus corona bakal langsung hilang begitu saja. Namun, status pun akan berganti, dari pandemi menjadi epidemi. Yang artinya, Covid-19 tidak lagi terjadi di seluruh dunia, namun hanya di suatu wilayah atau geografis tertentu saja.

Dengan kata lain, masih ada beberapa negara – atau wilayah yang mengalami masa krisis melawan virus tersebut, tetapi tidak semuanya, seperti awal pandemi melanda dunia.

Nantinya, dalam keadaan tertentu, status epidemi juga dapat berubah menjadi endemi. Menurut WHO, virus corona bisa menjadi endemi – dan akan selalu ada seperti flu. Salah satu penyebabnya, yaitu terlambatnya penanganan di awal pandemi.

Sudah jelas bahwa arah Covid-19 akan menjadi penyakit endemi yang akan selalu ada di sekitar manusia. Beberapa penyakit lainnya yang juga sudah berstatus endemi, seperti malaria dan demam berdarah.

Namun, bergantinya status dari epidemi ke endemi juga tidak mudah diwujudkan. Perubahan status akan bisa diketahui setelah pandemi telah berganti menjadi epidemi terlebih dahulu.

 

Sayangnya, Virus Belum Bisa Musnah Seutuhnya Sampai 10 Tahun Mendatang

Credit Image - kompas.com

Para ahli mengatakan bahwa virus ini tidak bisa dieradikasi atau musnah total. Setidaknya, menurut epidemiologi, virus ini akan ada di sekitar kita selama 10 tahun ke depan. Ini disebabkan oleh host virus corona bukan hanya manusia, melainkan juga hewan. Vaksin yang terus berevolusi mengikuti mutasi virus itu juga akan mengalami perjalanan yang tak kalah panjang. 

Yang dapat dilakukan saat ini, yakni melanjutkan apa yang sudah dilakukan sebelumnya. Mulai dari terus menggencarkan testing, tracing, dan treatment. Dan untuk masyarakat – tak boleh melupakan penerapan protokol kesehatan, meski sudah divaksinasi sekalipun.

Dalam proses imunitas mengenai virus penyebab penyakit, tubuh bisa saja membutuhkan paparan dosis yang lebih banyak dan konstan. Meski akhirnya vaksin bukanlah kunci utama tubuh terhindar dari Covid-19 – namun, dengan mendapat vaksinasi tetap bisa mengurangi kemungkinan tingkat keparahan penyakit. Jadi, bisa tetap terinfeksi, namun dengan gejala yang ringan.

Itulah alasan mengapa setelah mendapatkan vaksin, prokes masih harus dijalani. Namun, bukan berarti vaksinasi tidak bermanfaat, melainkan dengan vaksin risiko terinfeksi dapat semakin diminimalisir – dan, jika pun terkena penyakit maka gejala yang dirasakan tidak berat, atau bahkan tidak berisiko mengalami kematian.

Jadi, tetap jalani protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas – hindari bepergian kecuali untuk urusan mendesak.

Selain itu, menjaga imunitas juga penting dilakukan. Intinya, masyarakat sangat dianjurkan menjalani gaya hidup sehat, seperti memiliki pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga — aktif bergerak bisa kurangi risiko infeksi virus, miliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas, serta kelola stres dengan baik.

Kemudian, mengonsumsi suplemen juga sangat dianjurkan, termasuk setelah mendapatkan vaksinasi. Adapun suplemen yang baik dikonsumsi, yaitu suplemen jenis imunomodulator. Ini merupakan jenis suplemen yang dapat membantu meningkatkan pembentukan sistem imun, atau menahan laju pembentukan sistem imun ketika tubuh merasa sudah terbentuk sistem imun dalam jumlah cukup.

Untuk suplemen yang direkomendasikan – kamu dapat konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Selain itu, bagi yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa mengolah makanan yang dikonsumsi, kemudian diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini tentunya bisa membuat makin produktif dalam melakukan aktivitas harian.

Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon yang asli, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.

 

Meski pandemi disebutkan bakal berakhir di tahun depan, namun bukan berarti masyarakat sudah terbebas dari ancaman paparan virus. Untuk itu, pastikan tetap menjalani langkah pencegahan secara disiplin, ya!

 

 

Featured Image – my5palms.com

Source – popmama.com