Sejak awal tahun, diketahui program vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah digencarkan oleh pemerintah. Tak lain tak bukan, ini merupakan salah satu langkah penting dalam memutus mata rantai penularan virus corona, sehingga pandemi dapat diatasi dengan maksimal.

Tak hanya semakin banyaknya merek vaksin yang dapat digunakan, namun disebutkan pula bahwa Indonesia diklaim telah melampaui target vaksin dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Namun, apakah hal tersebut benar adanya?

Untuk mengetahui klaim vaksinasi di Indonesia yang sudah melampaui target dari WHO, berikut ini informasi lengkapnya.

 

 

Benarkah Indonesia Sudah Capai Target Vaksin dari WHO?

Credit Image - megapolitan.kompas.com

Dilansir dari Detik, berkaitan dengan klaim tersebut, seorang pakar epidemiologi pun melurusan hal yang satu ini. Disebutkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate bahwa Indonesia telah melampaui – atau telah lebih cepat mencapai target WHO untuk memberikan vaksinasi lengkap, setidaknya kepada 40 persen populasi pada akhir tahun 2021.

Berdasarkan target WHO, setiap negara diharapkan sudah memberi vaksinasi setidaknya sebesar 40 persen populasi di akhir tahun 2021 – kemudian, 70 persen pada pertengahan tahun 2022 mendatang.  Sayangnya, menurut pakar, hitungan tersebut masih kruang tepat.

Ahli epidemiologi dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Dr Masdalina Pane menjelaskan 40 persen yang dimaksud oleh WHO adalah dari total populasi atau jumlah penduduk, bukan total sasaran penerima vaksin.

Di Indonesia sendiri, jika mengacu pada total populasi, cakupan vaksin Covid-19 baru mencapai 31 persen saja. Yang sebenarnya sudah 40 persen, yaitu presentase dari total sasaran sebanyak 208 juta. Sementara itu, total populasi di Indonesia adalah 272.229.371.

Perlu diketahui bahwa cakupan yang menjadi standar global – atau internasional merupakan cakupan vaksinasi Covid-19 yang kedua, bukanlah yang pertama.

 

Sayangnya, Masih Banyak Pula Masyarakat yang Ragu Untuk Vaksin

Credit Image - insider.com

Dikutip dari Detik, menurut survei yang dilakukan oleh peneliti dari Johns Hopkins Center for Communication Program (JHCCP) menemukan bahwa masih ada 34 persen warga Indonesia yang enggan mendapatkan vaksin Covid-19. Survei tersebut sudah dilakukan terhadap 14 juta responden sejak bulan Mei 2021 silam – dan masih berjalan dengan data yang terus diperbarui setiap dua minggu.

Hingga bulan September silam, hasilnya ditemukan kelompok usia 55 tahun ke atas yang paling banyak menolak vaksin Covid-19. Dari responden, ada 40 persen orang dari kelompok usia tersebut yang mengakui tidak ingin divaksinasi. Mengapa demikian?

Setidaknya ada tiga alasan yang paling banyak diutarakan responden, yaitu:

  1. Alasan yang utamanya masih adanya keraguan terhadap keamanan vaksin.
  2. Selanjutnya, ada pula yang menolak karena ingin menunggu dan khawatir terhadap biaya.
  3. Serta lasan agama, dan merasa yakin tidak membutuhkan vaksin.

Untuk itu, memang perlu ditekankan kembali pentingnya sosialisasi mengenai keamanan vaksin, serta bahaya dari Covid-19.

 

Kalaupun Sudah Vaksin, Prokes Masih Harus Dijalani!

Credit Image - klikdokter.com

Memperoleh vaksinasi memang penting demi membantu menghentikan pandemi. Kalau kamu sudah mendapatkannya, pastikan tetap menjalani protokol kesehatan, sampai pandemi terbukti benar-benar bisa terkendali.

Sekali lagi, tidak ada vaksin yang dapat bekerja dengan memberikan kekebalan seutuhnya terhadap suatu penyakit. Selain itu, respons imun setiap orang bisa berbeda-beda terhadap vaksin. Dari hal ini, tak menutup kemungkinan penerima vaksin masih bisa terinfeksi virus.

Untuk itu, setelah vaksinasi, prokes masih harus dijalani. Namun, bukan berarti vaksin tidak bermanfaat, melainkan dengan vaksin risiko infeksi dapat semakin diminimalisir. Bahkan, kalau terpapar sekalipun makan gejala yang dirasakan tidak berat, atau tidak berisiko mengalami kematian.

Jadi, pastikan selalu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan — atau dapat gunakan hand sanitizer setelah menyentuh benda di ruang publik, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas – hindari bepergian kecuali untuk urusan mendesak.

Yang tidak kalah penting, selain menerapkan protokol kesehatan, menjaga imunitas setelah vaksinasi juga penting dilakukan. Masyarakat sangat dianjurkan menjalani gaya hidup sehat, seperti memiliki pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga — aktif bergerak bisa kurangi risiko infeksi virus, miliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas, serta kelola stres dengan baik.

Kemudian, mengonsumsi suplemen setelah vaksin juga masih sangat dianjurkan. Adapun suplemen yang baik dikonsumsi, yaitu suplemen jenis imunomodulator. Ini merupakan jenis suplemen yang dapat membantu meningkatkan pembentukan sistem imun, atau menahan laju pembentukan sistem imun ketika tubuh merasa sudah terbentuk sistem imun dalam jumlah cukup.

Untuk suplemen yang direkomendasikan – kamu dapat konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Selain itu, bagi yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa mengolah makanan yang dikonsumsi, kemudian diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini tentunya bisa membuat makin produktif dalam melakukan aktivitas harian.

Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon yang asli, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau, bisa kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.

 

Itulah informasi mengenai cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Meski sudah vaksin, pastikan kamu tetap lakukan langkah pencegahan secara disiplin, ya!

 

 

Featured Image – gsilab.id

Source – detik.com