Antibodi adalah hal penting yang menunjang kesehatan manusia. Pasalnya, jenis protein di dalam tubuh tersebut berfungsi untuk melawan berbagai mikroorganisme penyebab penyakit yang merugikan kesehatan. Jika kamu ingin mengetahui seberapa jauh kekebalan tubuh, tidak ada salahnya untuk melakukan tes antibodi. Yuk simak informasi lengkapnya berikut ini!

Antibodi adalah?

Antibodi, juga dikenal sebagai immunoglobulin, adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh sebagai respons terhadap masuknya antigen ke dalam tubuh. Antigen dapat berupa patogen seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit, maupun zat asing lainnya seperti toksin atau sel abnormal.

Fungsi utama antibodi adalah untuk mengenali, mengikat, dan menghilangkan antigen dari tubuh. Ketika antigen masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan akan merespons dengan memproduksi antibodi yang spesifik untuk mengikat antigen tersebut. 

Proses ini memicu reaksi imun yang melibatkan penghapusan antigen dari tubuh, baik melalui aglutinasi (penggumpalan antigen), aktivasi sistem komplemen, atau opsonisasi (penandaan antigen untuk dimakan oleh sel fagosit).

Antibodi memiliki struktur yang khas, dengan bagian yang disebut domain variabel yang berbeda-beda di setiap antibodi, sehingga memungkinkannya untuk mengenali antigen yang beragam. Struktur ini juga memungkinkan antibodi untuk berikatan secara khusus dengan antigen tertentu.

Selain itu, antibodi juga memiliki peran dalam memberikan kekebalan pasif. Ini terjadi ketika antibodi ditransfer dari satu individu ke individu lain, memberikan perlindungan sementara terhadap penyakit yang disebabkan oleh antigen tertentu.

Dengan demikian, antibodi adalah komponen penting dari sistem kekebalan tubuh yang membantu melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit.

 

 

Fungsi Tes Antibodi

Tes antibodi, atau serologi, adalah serangkaian langkah yang ditujukan untuk mendeteksi keberadaan antibodi spesifik dalam sampel darah seseorang. Fungsi utama tes antibodi adalah sebagai berikut.

1. Diagnosis Infeksi

Tes antibodi dapat digunakan untuk mendiagnosis infeksi tertentu. Ketika tubuh terpapar antigen penyebab penyakit, seperti bakteri atau virus, sistem kekebalan tubuh akan merespons dengan memproduksi antibodi yang spesifik untuk melawan antigen tersebut. 

Dengan mendeteksi keberadaan antibodi ini dalam sampel darah, kita dapat mengetahui apakah seseorang telah terinfeksi dan mungkin memiliki kekebalan terhadap penyakit tersebut.

2. Penentuan Status Imunisasi

Tes antibodi juga dapat digunakan untuk menentukan status imunisasi seseorang terhadap penyakit tertentu. Setelah seseorang divaksinasi, tubuh akan memproduksi antibodi terhadap antigen yang diintroduksi dalam vaksin. 

Dengan memeriksa keberadaan antibodi tersebut dalam sampel darah, kita dapat menilai apakah seseorang memiliki kekebalan terhadap penyakit tersebut dan apakah vaksinasi terbukti efektif.

3. Pemantauan Respons Imun

Tes antibodi juga dapat digunakan untuk memantau respons imun seseorang terhadap terapi atau pengobatan tertentu. Misalnya, dalam pengobatan kanker, tes antibodi dapat digunakan untuk memantau respons pasien terhadap terapi imunoterapi yang bertujuan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker.

4. Penelitian Ilmiah

Tes antibodi juga digunakan dalam penelitian ilmiah untuk memahami respons imunologis terhadap berbagai penyakit, pengembangan vaksin, dan pengembangan terapi imunologi.

 

 

Cara Pemeriksaan Antibodi

Pemeriksaan antibodi adalah hal yang melibatkan beberapa langkah yang meliputi pengambilan sampel darah, pengolahan sampel, dan analisis antibodi dalam laboratorium. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pemeriksaan antibodi.

1. Pengambilan Sampel Darah

Pemeriksaan antibodi biasanya dilakukan dengan mengambil sampel darah vena. Sebelum pengambilan sampel, area yang akan ditusukkan dengan jarum akan dibersihkan dengan alkohol untuk mengurangi risiko infeksi. Setelah itu, jarum akan dimasukkan ke dalam pembuluh darah vena dan sampel darah akan diambil.

2. Pengolahan Sampel

Sampel darah yang diambil akan diproses di laboratorium. Biasanya, darah akan dipisahkan menjadi serum dan plasma dengan cara memutarnya dalam sebuah tabung yang dikenal sebagai sentrifugasi. Serum atau plasma yang dihasilkan akan digunakan untuk menguji keberadaan antibodi.

3. Uji Imunologi

Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk menguji antibodi dalam sampel darah. Metode-metode ini umumnya melibatkan reaksi antara antibodi dalam sampel dan antigen yang spesifik untuk penyakit yang sedang dicari. Beberapa metode yang umum digunakan termasuk:

  • Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA): Metode ini menggunakan enzim dan warna untuk mendeteksi kompleks antigen-antibodi. ELISA bisa menjadi sangat sensitif dan spesifik.
  • Western Blotting: Metode ini digunakan untuk memisahkan dan mendeteksi protein berdasarkan berat molekulnya. Ini berguna untuk memastikan keberadaan antibodi tertentu dalam sampel.
  • Uji Aglutinasi: Metode ini memeriksa pembentukan gumpalan atau aglutinasi ketika antigen dan antibodi bergabung. Metode ini sering digunakan dalam pengujian darah untuk penyakit infeksi tertentu.
  • Uji Netralisasi: Metode ini mengukur kemampuan antibodi dalam menonaktifkan atau menetralisir efek patogen, seperti virus.

4. Interpretasi Hasil

Hasil uji antibodi akan dievaluasi oleh personel laboratorium yang terlatih. Hasilnya kemudian akan diberikan kepada dokter atau penyedia layanan kesehatan yang akan menafsirkannya dalam konteks kondisi klinis pasien.

 

 

Cara Membaca Pemeriksaan Antibodi

Membaca hasil pemeriksaan antibodi melibatkan pemahaman terhadap jenis uji yang dilakukan, tipe antibodi yang dituju, dan interpretasi hasil tersebut dalam konteks klinis yang sesuai. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam membaca pemeriksaan antibodi.

  • Mengidentifikasi Jenis Uji: Pertama, identifikasi jenis uji yang dilakukan. Misalnya, apakah itu ELISA, Western blot, atau metode lainnya. Setiap metode uji memiliki kelebihan dan batasannya sendiri, dan hasilnya harus diinterpretasikan sesuai dengan metode yang digunakan.
  • Mengidentifikasi Tipe Antibodi: Pemeriksaan antibodi dapat ditargetkan untuk mendeteksi jenis antibodi tertentu, seperti IgM, IgG, atau IgA. Antibodi IgM sering kali muncul lebih awal dalam infeksi, sementara IgG mungkin menunjukkan respons imun yang sudah berkembang atau kekebalan pasca-vaksinasi. Memahami jenis antibodi yang diuji dapat membantu dalam interpretasi hasil.
  • Membaca Hasil: Hasil uji biasanya diberikan sebagai nilai numerik atau kualitatif (positif/negatif). Jika hasilnya kuantitatif, nilai-nilai tertentu akan diberikan yang mengindikasikan tingkat antibodi dalam sampel darah. Jika hasilnya kualitatif, akan diberikan informasi apakah antibodi tersebut terdeteksi atau tidak.
  • Menganalisis Tingkat Antibodi: Jika hasilnya kuantitatif, perhatikan apakah tingkat antibodi dalam sampel berada di atas atau di bawah ambang batas yang ditetapkan. Tingkat yang tinggi atau meningkat dari antibodi tertentu dapat mengindikasikan infeksi baru-baru ini, respons imun yang sedang berlangsung, atau kekebalan pasca-vaksinasi.
  • Interpretasi Klinis: Hasil pemeriksaan antibodi harus diinterpretasikan dalam konteks klinis pasien. Pertimbangkan riwayat medis pasien, gejala yang mungkin dialami, serta waktu dan kondisi pemeriksaan. Sebagai contoh, hasil positif untuk IgM tertentu mungkin menunjukkan infeksi akut, sementara hasil positif untuk IgG dapat menunjukkan infeksi yang telah lewat atau kekebalan pasca-vaksinasi.
  • Konsultasi dengan Tenaga Kesehatan: Hasil pemeriksaan antibodi sebaiknya dibahas dengan tenaga kesehatan yang berkualifikasi, seperti dokter atau ahli laboratorium. Mereka dapat memberikan interpretasi yang tepat dan merancang rencana tindak lanjut yang sesuai berdasarkan hasil pemeriksaan dan kondisi klinis pasien.

 

 

Perkuat Antibodi dengan Enervon-C Effervescent

Untuk memperkuat antibodi, kamu bisa mengonsumsi multivitamin yang memiliki kandungan nutrisi penting untuk tubuh seperti misalnya Enervon-C Effervescent.

Berbeda dengan jenis vitamin pada umumnya, Enervon-C Effervescent hadir dalam bentuk tablet effervescent yang bisa dilarutkan dalam air. Rasanya juga lebih enak, segar, dan khasiatnya lebih mudah diserap oleh tubuh. 

Multivitamin yang satu ini mengandung 1000mg vitamin C yang sangat penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, Enervon-C Effervescent juga dilengkapi dengan kandungan vitamin B-Kompleks yang berperan dalam pembentukan energi di tubuh.

Konsumsi Enervon-C Effervescent secara online di halaman Shopee dan Tokopedia berikut!

 

Referensi:

1. Cleveland Clinic. Antibodies. https://my.clevelandclinic.org/health/body/22971-antibodies

2. Dr. Ananya Mandal, MD. What is an Antibody? https://www.news-medical.net/health/What-is-an-Antibody.aspx