Cuti Lebaran: Cara Efektif Mengelola Waktu agar Liburan Lebih Maksimal
Salah satu momen libur panjang yang banyak ditunggu oleh para pekerja adalah cuti lebaran. Tahun ini, cuti lebaran berdekatan dengan cuti bersama Nyepi yang jatuh pada tanggal 28 Maret 2025 sehingga total libur lebaran untuk pekerja bisa mencapai lebih dari 10 hari termasuk dengan libur nasional Idul Fitri 1446 H. Dengan jumlah hari yang banyak, kamu perlu memahami bahwa cuti lebaran harus dikelola dengan baik agar waktu yang digunakan untuk liburan dapat maksimal.
Cuti lebaran yang tidak dikelola dengan baik akan memberikan dampak negatif seperti efek domino. Pertama, tubuh menjadi lebih rentan mengalami kelelahan karena pengelolaan aktivitas yang kurang diperhatikan. Kedua, perjalanan yang dibutuhkan untuk berangkat-pulang pun menjadi tidak efektif. Kondisi ini akhirnya membuat tubuh lebih rentan terserang penyakit. Belum lagi dengan kemungkinan adanya waktu bersama keluarga yang terpangkas akibat harus berurusan dengan pekerjaan saat liburan atau karena kedua kondisi sebelumnya tadi.
Kebijakan Cuti Lebaran di Perusahaan
Menurut keputusan bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1017, 2, 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025, pekerja berhak mendapat libur lebaran selama 11 hari. Libur lebaran tersebut sudah termasuk dengan cuti bersama Nyepi, libur nasional Nyepi, libur nasional Idul Fitri, serta cuti bersama Idul Fitri 1446 H.
Untuk lebih detailnya, 28-29 Maret 2025 merupakan cuti bersama Nyepi dan libur nasional Nyepi Tahun Baru Saka 1947. Dilanjutkan dengan libur nasional Idul Fitri pada tanggal 31 Maret hingga 1 April 2025. Baru pada tanggal 2-7 April merupakan cuti bersama Idul Fitri.
Apabila ada pekerja yang harus masuk pada salah satu atau beberapa hari tersebut, maka perusahaan wajib memberikan upah dengan hitungan lembur. Kemudian berdasarkan Kepmenakertrans 233/2003 pasal 3 ayat (1) menjelaskan bahwa cuti bersama termasuk dalam cuti tahunan pekerja. Jadi, pekerja yang tetap masuk kerja dalam hari cuti bersama tidak akan mengurangi jatah atau hak cuti tahunannya.
Meskipun begitu, praktik pemberian cutinya diserahkan kepada peraturan perusahaan, perjanjian kerja, atau perjanjian kerja bersama. Jadi, perhatikan kembali bagaimana perusahaan kamu mengelola hal tersebut.
Strategi Efektif Mengatur Waktu Cuti Lebaran
Ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk mendapat libur lebaran yang lebih panjang atau lebih awal. Libur lebaran yang lebih panjang umumnya dimanfaatkan untuk acara keluarga yang melibatkan banyak orang seperti pernikahan, liburan keluarga besar, dan lain sebagainya. Lalu libur lebih awal biasanya dipilih untuk menghindari kepadatan lalu lintas akibat puncak liburan.
Pertama, usahakan semua pekerjaan kamu di tempat kerja sudah atau hampir selesai semua. Dengan begitu, kamu bisa mengomunikasikannya dengan rekan kerja dan atasan. Tentu saja agar pengajuan cuti lebih awal atau lebih panjang bisa disetujui.
Kedua, segeralah berburu promo tiket transportasi umum jika ada lampu hijau dari atasan atau rekan kerja lain. Pilih moda transportasi yang paling efektif dan efisien sesuai kebutuhan dan kemampuan biaya kamu.
Ketiga, baru kemudian kamu bisa segera merencanakan aktivitas libur lebaran bersama keluarga, pasangan, dan teman-teman di kampung halaman. Bila perlu, buat itinerari sederhana agar kamu bisa mengukur kemampuan fisik dan mental ketika menerima ajakan berwisata.
Image by Freepik
Tips Mengoptimalkan Waktu Libur Lebaran
Meskipun kamu tidak memperpanjang cuti lebaran, 11 hari tetaplah bukan waktu yang sebentar. Terlihat lama tapi bisa saja terasa sangat sedikit karena tidak ada pengelolaan yang tepat. Di bawah ini adalah beberapa tips mengoptimalkan waktu libur lebaran.
1. Atur Keuangan yang Dialokasikan untuk Liburan
Mengatur alokasi biaya khusus untuk libur lebaran tidak hanya untuk kamu yang merantau dan pulang ke kampung halaman. Pekerja yang tidak mudik pun perlu melakukan tips ini agar tidak konsumtif dan boros. Tentu saja alokasi tiket untuk kembali ke tempat kerja juga perlu diperhatikan.
2. Perhatikan Faktor Eksternal
Ketika merencanakan jalan-jalan bersama teman atau keluarga, pastikan beberapa hal eksternal mendukung. Di antaranya lokasi atau akses yang mudah, cuaca bersahabat, jenis atraksi yang seru sekaligus aman, dan lain sebagainya. Tahap ini yang akan mendukung itinerari tadi.
3. Pertimbangkan Waktu Istirahat Fisik dan Mental
Semangat untuk menyambung silaturahmi dengan keluarga dan kerabat biasanya sangat besar, sampai-sampai lupa untuk meluangkan waktu istirahat. Mencukupi waktu tidur 7-8 jam setiap malam akan mendukung sistem imun dan kebugaran. Selain itu, upaya ini juga untuk meminimalisir kelelahan secara mental. Jangan sampai liburan selesai justru memicu masalah baru.
4. Tetap Jaga Pola Hidup Sehat
Cuti lebaran yang panjang berpotensi mengubah gaya hidup sehat yang sudah terbentuk. Salah satu hal yang biasanya rentan berubah adalah pola makan, apalagi ini momen setelah melewati puasa Ramadan selama satu bulan. Perlu diingat bahwa wisata kuliner tidak salah selama kamu memperhatikan bahan makanan yang digunakan dan proses pengolahannya. Tidak hanya mendukung fungsi organ tubuh, memenuhi asupan nutrisi harian juga dapat mencegah kamu terserang penyakit dan kelelahan berlebih.
Perhatikan Kesehatan Tubuh selama Cuti Lebaran
Menyambung tips terakhir di atas, menjaga kesehatan selama cuti lebaran tidak hanya untuk mengoptimalkan libur lebaran. Tapi juga untuk memastikan kamu tetap memiliki tubuh yang bugar saat kembali ke rutinitas sehari-hari.
Selain melakukan beberapa kebiasaan sehat yang disebutkan di atas, kamu juga bisa mendukung kesehatan tubuh secara umum dengan melengkapi nutrisi yang dibutuhkan. Untuk urusan ini, mengonsumsi suplemen adalah cara yang banyak disarankan. Hal ini karena biasanya suplemen sudah mengandung beberapa jenis vitamin dan mineral sekaligus. Tidak hanya mendukung asupan makanan utama, suplemen juga akan membantu melengkapinya. Apalagi dengan kecenderungan prinsip bahwa liburan berarti bisa wisata kuliner sepuasnya.
Salah satu rekomendasi suplemen yang terpercaya adalah Enervon Active, multivitamin dan mineral yang dibuat dengan bahan non-acidic. Artinya, tablet suplemen ini lebih ramah di lambung meskipun dikonsumsi setiap hari. Kandungan yang ada di dalamnya meliputi vitamin C, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12, mineral zinc, dan kalsium pantotenat. Lengkap sekali, bukan?
Varian Enervon yang satu ini dan beberapa varian lain juga bisa diakses melalui toko resmi Darya Varia di Tokopedia, Shopee, dan Lazada. Nikmati libur lebaranmu bersama Enervon!
Referensi:
Hukum Online. 2025. Jadwal Cuti Bersama dan Libur Lebaran 2025. Diakses dari https://www.hukumonline.com/berita/a/daftar-libur--lebaran-lt67d979edbf535/