Sejak awal bulan September silam, laporan mengenai kasus pneumonia misterius mulai bermunculan. Menurut informasi yang diberikan oleh Pan American Health Organization penyakit ini disebabkan oleh Legionella, bakteri yang menyebabkan penyakit Legionnaire.

Legionella, khususnya bakteri L. pneumophila, dikaitkan dengan wabah pneumonia berat. Seseorang biasanya dapat tertular ketika menghirup aerosol yang terkontaminasi. Selain itu, penularan juga dapat terjadi lewat aspirasi air atau es yang terpapar virus, terlebih pada pasien di lingkungan rumah sakit.

Biar kamu tak penasaran, berikut ini gejala, pengobatan, serta pencegahan penularan pneumonia misterius yang baiknya dilakukan. Yuk, simak informasi lengkapnya!

 

 

Mengenal Bakteri Legionella

Credit Image - history.com

Dijelaskan laman Public Health ScotlandLegionella adalah spesies bakteri yang menyebabkan penyakit Legionnaire, yaitu bentuk pneumonia yang berpotensi fatal; dan Pontiac, penyakit yang lebih ringan. 

Bakteri Legionella dapat ditemukan di semua lingkungan perairan dan tanah kompos. Bakteri hidup dan tumbuh di sistem air pada suhu 20 sampai 50 derajat Celcius. Mereka hidup sebagai parasit dalam protozoa yang hidup bebas dan dalam biofilm yang berkembang dalam sistem air.

Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi dengan menginfeksi sel manusia menggunakan mekanisme yang mirip dengan yang digunakan untuk menginfeksi protozoa.

 

Gejala yang Perlu Diperhatikan

Dilansir Mayo Clinic, gejala biasanya berkembang dua sampai 10 hari setelah terpapar bakteri Legionella. Gejala awal biasanya berupa:

  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot.
  • Demam hingga 40 derajat Celcius.

Selanjutnya, individu yang terinfeksi akan mengembangkan gejala lain yang dapat mencakup:

  • Batuk, dapat disertai lendir dan darah.
  • Sesak napas.
  • Sakit dada.
  • Masalah pencernaan, seperti mual, muntah dan diare.
  • Kebingungan atau perubahan mental lainnya.

 

Cara Penularan Penyakit Legionnaire

Credit Image - tecompliance.co.uk

Penularan Legionella yang paling umum adalah dengan menghirup aerosol yang terkontaminasi. Dilansir Badan Kesehatan Dunia (WHO), sumber aerosol yang telah dikaitkan dengan penularan Legionella meliputi cooling tower, sistem air panas dan dingin, pelembap udara, dan kolam whirlpool.

Infeksi juga dapat terjadi melalui aspirasi air atau es yang terkontaminasi, terutama pada pasien rumah sakit yang rentan dan selama proses melahirkan bayi dalam air (water birth). Tidak ada kasus penularan langsung antarmanusia.

 

Proses Diagnosis

Sulit untuk membedakan pneumonia akibat Legionella dan jenis pneumonia lainnya hanya dengan melihat gejalanya saja. Diagnosis pneumonia akibat Legionella dapat dikonfirmasi dengan rontgen dada, menurut laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 

Selanjutnya, dokter mungkin akan mengambil sampel urine, dahak, dan darah untuk kemudian dilakukan tes laboratorium. Sampel darah perlu diambil tiga sampai enam minggu terpisah untuk memeriksa antibodi dalam darah.

 

Langkah Pengobatan

Credit Image - medicalnewstoday.com

Menurut laman Mayo Clinic, infeksi akibat bakteri Legionella perlu diobati dengan antibiotik. Makin cepat pengobatan dimulai, makin kecil kemungkinan terjadinya komplikasi serius. 

Dalam banyak kasus, pengobatan memerlukan rawat inap. Akan tetapi, demam Pontiac – yang muncul berbarengan dengan penyakit legionnaires biasanya hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan dan tidak menyebabkan masalah yang berkepanjangan.

 

Pencegahan yang Dapat Dilakukan

Bakteri Legionella pneumophila dapat tumbuh dalam jumlah besar di air yang hangat dan tergenang. Wabah kadang-kadang dikaitkan dengan cooling tower yang terkontaminasi. Karenanya, inspeksi rutin, desinfeksi dan pemeliharaan cooling tower serta sistem pipa dapat membantu membatasi pertumbuhan bakteri.

Untuk itu, kamu disarankan melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar – dan tentunya diri sendiri. Bersihkan selalu saluran air dan udara dengan disinfektan. Selain itu, bersihkan juga tempat-tempat lembap yang bisa menjadi sarana bakteri berkembang.

Yang tak kalah pentingnya dalam mencegah penyakit menular, yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat – hal ini juga dapat membantu menguatkan imunitas, sehingga penyakit tidak mudah menyerang tubuh.

Konsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, istirahat yang cukup, dan memenuhi kebutuhan cairan menjadi cara penting dalam penerapan hidup sehat.

Untuk melengkapinya, kamu disarankan mendapat asupan vitamin dan mineral yang juga berperan penting dalam menjaga kekebalan tubuh. Tak hanya dari makanan bergizi yang dikonsumsi sehari-hari, kedua nutrisi ini bisa diperoleh dari mengonsumsi multivitamin kandungan lengkap, seperti Enervon Active.

Enervon Active memiliki kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc.

Kandungan vitamin C yang ramah di lambung akan membantu menjaga kekebalan tubuh, sehingga aktivitas harian pun tidak terganggu.

Selain itu, multivitamin ini pun dapat membantu mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga asupan makanan yang kamu konsumsi bisa diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat satu ini berkat kandungan vitamin B kompleks di dalamnya.

Untuk mendapatkan produk Enervon Active, kamu bisa segera membelinya di official store di e-commerce, atau langsung klik di sini, ya!

 

Adanya wabah pneumonia misterius akibat bakteri Legionella di Argentina seharusnya tidak membuatmu panik. Yang paling penting, pastikan kamu selalu menjaga kebersihan, menerapkan prokes, dan mempertahankan kesehatan tubuh.

 

 

Featured Image – rmc-indonesia.com

Source – idntimes.com