Untuk mengukur kondisi kesehatan tubuh sebagai orang dewasa, ada berbagai tanda-tanda vital yang diperhatikan. Dari sini, kamu dapat mengamati indikasi yang dialami – apakah kesehatan sedang normal atau sakit.

Dilansir dari Kompas – yang mengutip dari University of Rochester Medical Center, tanda-tanda vital adalah pengukuran fungsi tubuh yang paling mendasar. Sejumlah tanda ini biasanya diukur dalam pemeriksaan secara rutin.

Setidaknya, ada 4 tanda-tanda vital yang digunakan oleh profesional medis untuk membantu mendeteksi atau memantau masalah medis. Apa saja? Yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini!

 

 

1. Suhu Tubuh

Credit Image - alodokter.com

Dilansir dari University of Rochester Medical Center, suhu tubuh normal dapat berkisar dari 36,7 hingga 37,2 Celcius untuk orang dewasa yang sehat. Namun, hal ini bisa bervariasi tergantung pada jenis kelamin, aktivitas terakhir, makanan dan minuman yang baru saja dikonsumsi, waktu, dan adanya siklus menstruasi pada wanita.

Untuk mengukur tanda vital ini bisa melalui beberapa cara, yaitu:

  • Oral – suhu dapat diambil melalui mulut menggunakan termometer digital yang menggunakan probe elektronik untuk mengukur suhu tubuh.
  • Rektal – suhu yang diambil secara rektal cenderung lebih tinggi sedikit dari pada saat diminum. Ini lebih sering terjadi pada bayi karena tubuh mereka tidak mengatur suhu, seperti tubuh anak yang lebih besar atau orang dewasa.
  • Ketiak – suhu dapat diambil di bawah lengan menggunakan termometer digital. Suhu yang diambil melalui rute ini cenderung lebih rendah dari pada suhu yang diambil melalui mulut.
  • Telinga – termometer khusus dapat dengan cepat mengukur suhu gendang telinga yang mencerminkan suhu inti tubuh atau suhu organ dalam.
  • Dengan kulit – termormeter khusus juga dapat dengan cepat mengukur suhu kulit di dahi. Beberapa termometer tidak memerlukan kontak dengan kulit untuk mendapatkan pembacaan suhu.
  • Internal – metode ini umum dilakukan pada orang yang sakit kritis di unit perawatan intensitf. Suhu dapat diukur dengan probe yang ditempatkan di kerongkongan, jantung, atau kandung kemih.

Ketika tanda vital ini lebih tinggi dari rata-rata, maka seseorang bisa dianggap demam. Jadi, demam diindikasikan ketika suhu tubuh naik sekitar 1 derajat atau lebih di atas suhu normal, yaitu 36,5 derajat celcius. Sementara, penurunan suhu tubuh di bawah 35 celcius diartikan sebagai hipotermia.

Ada pun beberapa faktor yang bisa memengaruhi suhu tubuh menjadi tidak normal, seperti stres, dehidrasi, olahraga, di lingkungan yang panas atau dingin, minuman panas atau dingin, dan gangguan tiroid.

 

2. Denyut Nadi

Mengutip University of Rochester Medical Center, denyut nadi seseorang diciptakan oleh gelombang darah melalui arteri ketika jantung berdetak. Denyut nadi adalah pengukuran berapa kali per menit lonjakan gelombang darah dapat dideteksi. Dengan mengatahui tanda vital dari denyut nadi ini, kita juga akan mengetahui ritme jantung.

Jika kamu ingin menghitung denyut nadi, berikut cara yang bisa diterapkan:

  • Menggunakan ujung jari telunjuk dan tengah, tekan dengan kuat, tetapi lembut pada arteri sampai kamu bisa merasakan denyut nadi.
  • Mulai menghitung denyut nadi saat jarum detik jam berada di angka 12.
  • Hitung denyut nadi selama 60 detik – atau selama 30 detik dan kemudian kalikan dengan 2 untuk menghitung denyut per menit.
  • Saat menghitung, jangan melihat jam terus menerus, fokuslah pada denyut nadi.
  • Jika kurang yakin dengan hasilnya, mintalah orang lain untuk ikut menghitung.

Denyut nadi orang dewasa yang sehat berkisar antara 60 hingga 100 denyut per menit. Denyut nadi dapat meningkat dan menurun dengan olahraga, penyakit, cedera, dan emosi.

Pada wanita usia 12 dan lebih tua, secara umum, cenderung memiliki detak jantung lebih cepat dari pada pria. Selain itu, atlet, yang melakukan banyak pengkondisian kardiovaskular, mungkin memiliki detak jantung mendekati 40 denyut per menit tanpa masalah.

Jika denyut nadi tidak normal, karena lebih cepat dari rata-rata, mungkin bisa disebabkan oleh adanya infeksi, anemia, dan kondisi jantung tertentu. Lalu, detak jantung yang lebih rendah juga dapat terjadi pada orang yang banyak berolahraga.

 

3. Laju Pernapasan

Credit Image - carevo.id

Mengutip Verywell Health, laju pernapasan mengacu pada jumlah napas yang diambil per menit saat istirahat. Ini adalah salah satu tanda vital termudah untuk diukur, karena kamu hanya membutuhkan jam atau timer.

Tingkat pernapasan normal untuk orang dewasa saat istirahat adalah 12 sampai 20 napas per menit. Tingkat pernapasan di bawah 12 atau lebih dari 25 napas per menit saat istirahat dianggap abnormal. Jika tingkat pernapasan lebih lambat dari umumnya disebut "bradypnea".

Sedangkan, jika tingkat pernapasan lebih cepat dan dangkal disebut "tachypnea". Keduanya merupakan tanda-tanda tubuh sedang mengalami masalah kesehatan.

Berikut beberapa kondisi yang dapat menyebabkan laju pernapasan menjadi tidak normal, yaitu:

  • Bradipnea – penggunaan obat-obatan tertentu, alkohol, masalah metabolisme, sleep apnea, kondisi otak tertentu dan overdosis obat dapat menyebabkan pernapasan menjadi kurang normal.
  • Takipnea – demam, infeksi, dehidrasi, penyakit paru-paru, emosi, asisdosis atau peningkatan keasaman darah, serta overdosis obat.

 

4. Tekanan Darah

Mengutip Cleveland Clinic, tekanan darah mengacu pada kekuatan darah yang mendorong dinding arteri setiap kali jantung berdetak. Setiap kali jantung berdetak, organ ini memompa darah ke arteri. Tekanan darah yang sehat untuk orang dewasa saat istirahat adalah sekitar 120/80 mmHg.

Angka pertama (120 mmHg) disebut tekanan sistolik yang mengukur tekanan di arteri ketika jantung berdetak dan mendorong darah keluar ke tubuh. Angka kedua (80 mmHg) disebut tekanan diastolik dan mengukur tekanan di arteri saat jantung beristirahat di antara detak.

Tekanan darah dikatakan tidak normal jika:

  • Tekanan sistolik 120-139 atau tekanan diastolik 80-89. Artinya, kamu mengalami pre-hipertensi atau awal tekanan darah tinggi.
  • Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Artinya, kamu mengalami hipertensi.

Tekanan darah yang tidak normal dapat disebabkan beberapa faktor, seperti stres, suhu dingin, latihan, kenyang, kandung kemih penuh, kafein, menambah atau menurunkan berat badan, merokok, dan asupan garam.

 

5. Jaga Selalu Kesehatan Tubuh, Terapkan Cara Ini!

Credit Image - alodokter.com

Untuk mempertahankan kesehatan tubuh, ada berbagai cara yang bisa dilakukan. Mudahnya, kamu memang dianjurkan menjalani gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, istirahat yang cukup, serta mengoptimalkannya dengan mendapatkan asupan mikronutrien, seperti vitamin dan mineral.

Tak hanya dari makanan sehari-hari, vitamin dan mineral juga bisa diperoleh dengan mengonsumsi multivitamin yang memiliki kandungan lengkap. Kamu direkomendasikan memilih multivitamin Enervon, ya!

Mulai dari Enervon-C yang memiliki kandungan Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Nah, kamu dapat meminum Enervon-C dalam bentuk tablet yang mengandung 500 mg Vitamin C, atau Enervon-C Effervescent yang memiliki kandungan vitamin C 1000 mg.

Multivitamin Enervon-C juga dapat membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini bisa dirasakan berkat kandungan vitamin B kompleks di dalamnya.

Yuk, peroleh multivitamin Enervon pilihanmu dengan mengunjungi official store-nya di sini, ya!

 

Dengan menerapkan gaya hidup sehat, maka tanda-tanda vital di atas bisa berada di posisi yang normal. Berarti, masalah kesehatan tidak mengancam tubuhmu.

 

Keempat tanda vital di atas perlu diperhatikan, karena biasanya hal tersebut mengindikasikan adanya suatu masalah kesehatan. Untuk menghindari penyakit berbahaya, terus terapkan gaya hidup sehat!

 

 

Featured Image – katabijak.id

Source – kompas.com