4 Efek Buruk dari BPA Terhadap Kesehatan Tubuh
Tahukah kamu bahwa penggunaan kemasan plastik termasuk sulit dihindari penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari? Yap, ini disebabkan masih banyaknya yang menggunakan kemasan ini di berbagai produk, seperti wadah makaan, botol makanan, dan produk-produk untuk bayi.
Banyak kemasan plastik yang masih ditemukan menggandung BPA, sehingga dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Namun, apa saja efek buruk yang bisa ditimbulkan? Berikut ini ulasan lengkapnya.
Penggunaan BPA dalam Kemasan Plastik
Credit Image - dw.com
Dilansir dari Healthline, BPA singkatan bisphenol A – yang merupakan zat kimia yang sudah digunakan secara luas sejak tahun 1950-an. Bahan ini digunakan dalam plastik polikarbonat dan resin epoxy.
Plastik polikarbonat, yaitu bahan yang digunakan untuk wadah penyimpanan makanan, seperti stoples, botol minum, dan tempat makan. Sementara, resin epoxy merupakan bahan yang digunakan sebagai pelapis dalam kemasan kaleng yang berfungsi untuk mencegah permukaan kaleng berkarat – dan seringkali ditemukan di beberapa produk kesehatan seperti sealant gigi.
Efek Samping dari BPA untuk Kesehatan Tubuh
Dikutip dari Kompas yang melansir Mayo Clinic, BPA yang terkandung di dalam kemasan dapat diserap oleh makanan dan minuman, sehingga akan memicu beberapa gangguan kesehatan. Ada pun beberapa dampak tersebut, yaitu:
1. Memicu Penyakit Jantung
Dilansir dari Lembaga Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), kandungan BPA di dalam makanan dengan jumlah sedikit masih aman untuk kesehatan.
Namun ternyata, meskipun jumlahnya sedikit, akan masih menimbulkan efek buruk untuk kesehatan jantung.
Menurut penelitian di dalam International Journal of Environmental Research and Public Health di tahun 2014, paparan BPA bisa memicu beberapa penyakit jantung, seperti serangan jantung, angin duduk, tekanan darah tinggi, serta penyakit arteri perifer.
2. Memicu Gangguan Produksi
Paparan BPA di dalam makanan juga akan memicu munculnya gangguan reproduksi dan efek ini sudah dibuktikan melalui beberapa penelitian. Dua di antaranya merupakan penelitian yang diterbitkan oleh Jurnal Human Reproduction di tahun 2009 dan International Journal of Environmental Research and Public Health di tahun 2015.
Kedua penelitian tersebut menemukan bahwa paparan BPA bisa memicu masalah kesehatan yang berkaitan dengan disfungsi ereksi, serta meningkatkan risiko kemandulan.
3. Meningkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes Tipe 2
Dilansir dari Medical News Today, BPA dalam kemasan plastik akan meningkatkan berat badan, sindrom metabolik, dan risiko diabetes tipe 2.
Disebutkan juga bahwa beberapa penelitian yang melibatkan hewan, menunjukkan bahwa BPA bisa memicu peningkatan gula di dalam darah, intoleransi laktosa, risiko diabetes, perubahan sekresi serta resistensi insulin, peningkatan sel lemak, dan fungsi sel beta.
4. Mengganggu Perkembangan Otak Janin
Menurut penelitian yang diterbitkan di dalam Jurnal Hormones and Behavior di tahun 2013, BPA akan memberikan dampak buruk pada modifikasi DNA serta regulasi estrogen. Kondisi ini akan sangat memengaruhi kesehatan bayi selama kehamilan, khususnya perkembangan otak, sehingga akan memicu munculnya kecemasan serta perbedaan perilaku sosial.
Cara Memastikan Wadah Sudah BPA Free
Credit Image - greenmatters.com
BPA biasanya ditemukan pada botol maupun kemasan makanan yang terbuat dari plastik. Untuk memastikan produk yang kamu gunakan bebas dari kandungan ini, kamu bisa melihat ada atau tidaknya label ‘BPA free’ padanya.
Jika tidak menemukannya, maka kamu dapat melakukan berbagai langkah pencegahan, yaitu:
- Tidak membeli produk yang mengandung kode 3 atau 7 yang artinya mengandung bisphenol A atau produk yang tertulis mengandung PC alias polikarbonat.
- Hindari makan makanan kemasan dan perbanyak konsumsi makanan segar.
- Gunakan wadah yang terbuat bukan dari plastik, misalnya kaca.
- Pastikan juga kamu tidak menggunakan mainan anak yang terbuat dari plastik tidak BPA free, terutama mainan yang bisa masuk ke mulut anak.
- Jangan panaskan plastik, misalnya merebus atau membuat susu formula dengan menuang air panas di dalam botol.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyatakan paparan BPA dalam jumlah sedikit tidak terlalu membahayakan bagi kesehatan manusia. Meski demikian, FDA tetap menyarankan anak-anak dan ibu hamil memprioritaskan penggunaan produk yang BPA free untuk mencegah efek negatif pada ibu maupun janinnya.
Imbangi dengan Hidup Sehat Lain
Selain menghindari menggunakan wadah makanan dan minuman dengan label BPA free untuk menjaga kesehatan tubuh, pastikan juga kamu mengimbanginya dengan gaya hidup sehat lain, seperti mencukupi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, hingga menjaga kebersihan.
Kemudian, mendapat asupan vitamin dan mineral harian juga sangat disarankan, ini bisa diperoleh dengan mengonsumsi multivitamin Enervon Active. Kandungan lengkap di dalamnya dapat meningkatkan kekebalan sekaligus memaksimalkan fungsi tubuh.
Enervon Active mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – kandungan vitamin C yang dilambung serta zinc akan membantu menjaga imunitas agar penyakit tidak mudah menyerang.
Kemudian, kandungan vitamin B kompleks-nya akan mengoptimalkan metabolisme. Jadi, makanan yang kamu konsumsi dapat diubah menjadi energi yang dapat memaksimalkan kegiatan harian, sehingga kamu gak gampang lelah.
Yuk, segera dapatkan multivitamin andalan satu ini dengan mengunjungi official store Enervon!
Jadi, itulah dampak dari BPA terhadap kesehatan. Pastikan kamu menggunakan wadah yang bebas dari kandungan ini, ya!
Featured Image – treehugger.com
Source – kompas.com