5 Cara Cerdas Hadapi Bulan Puasa Di Tengah Pandemi Untuk Para Pebisnis
Sektor ekonomi adalah salah satu sektor yang paling terasa dampaknya dari pandemi Covid-19 ini. Bagi karyawan mungkin dampak yang work from home yang diterapkan perusahaan masing-masing. Namun buat pebisnis? Pebisnis yang mesti cari jalan lain untuk bisa mempertahankan bisnisnya.
Tidak sedikit bisnis yang akhirnya tumbang karena tidak kuat untuk menghadapi pandemi seperti ini. Akhirnya kasus PHK merebak di mana-mana. untuk mempertahankan bisnis kamu?
Jika masih menebak-nebak sendiri, tenang – di bahasan kali ini, kamu akan direkomendasikan setidaknya ada lima cara cerdas untuk mempertahankan bisnis kamu di tengah pandemi virus corona ini. Apa saja lima cara cerdas itu? Sila simak bahasan kali ini sampai habis ya!
Sigap Untuk Beradaptasi
Keadaan benar-benar berubah total ketika pandemi ini akhirnya melanda Indonesia. Oleh karena itu, buat kamu para pebisnis, agar bisnis kamu tetap bertahan di pandemi ini, cara pertama yang direkomendasikan adalah sigap untuk beradaptasi.
Sigap untuk beradaptasi – maksudnya adalah kamu dan bisnisnya bisa melakukan perubahan yang sesuai dengan kondisi yang ada sekarang ini. Memang, untuk cara pertama ini – ada kemungkinan kamu akan mengorbankan idealisme.
Tapi untuk bertahan, cara pertama ini cukup direkomendasikan buat kamu agar bisa melewati pandemi ini dengan baik.
Promosi dan Layanan Berbasis Digital
Pandemi ini membuat banyak orang pergerakannya dibatasi. Hal ini bisa dilihat dari sistem PSBB yang bahkan sampai sekarang ini statusnya akhirnya diperpanjang karena angka penularan Covid-19 ini cenderung naik.
Terkait dengan pembatasan tersebut, kamu para pebisnis tidak bisa diam saja menghadapi hal ini. Promosi dan segala kegiatan penjualan mesti tetap berjalan. Caranya lewat dunia digital. Website, berbagai platform sosial media bahkan sampai Youtube, bisa kamu optimasi lebih baik untuk promosi dan layanan berbasis digital.
Ekspansi Produk Sesuai Pasar
Karena pandemi Covid-19 ini, berbagai produk yang berkaitan dengan kesehatan laris manis. Bahkan sampai ada berita yang menyatakan ada yang tega untuk menimbun masker medis dengan menjualnya lagi sampai Rp 300 ribu untuk satu kotaknya. Padahal harga normalnya hanya, Rp 30 ribu – Rp 50 ribu saja.
Tapi sayangnya, tetap ada yang membeli masker dengan harga tidak normal itu. Ini bisa diartikan bahwa konsumen, masyarakat luas bahkan sudah tidak mementingkan harga namun nilai. Oleh karena itu, kamu bisa nih mengekspansi produk sesuai pasar yang ada.
Misalnya kamu mencoba membuat masker kain dengan harga terjangkau, atau kasih bundle product seperti memberikan hand sanitizer, sabun cuci tangan, dan sebagainya. Ini akan jadi nilai tambah dari produk kamu yang sebelumnya dan akan diminati banyak konsumen, nih.
Berikan Empati
Sederhananya, kamu bisa bicara dengan konsumen, berinteraksi secara digital kalau yang terkena dampak dari pandemi ini tidak hanya mereka melainkan kamu juga. Oleh karena itu, berbagilah dengan mengadakan webinar, atau live instagram dan sebagainya.
Berinteraksi dengan memberikan tips untuk berbisnis atau apapun yang bisa kamu berikan ke konsumen kamu. Dari sini, mereka tentu akan menilai kalau bisnis kamu tidak hanya fokus ke cuan tapi juga ke interaksi sosial.
The Campaign Must Be Relevant
Terkait dengan cara pertama dan kedua soal pergerakan di dunia digital – kamu perlu payung besar yang bisa menaungi segala pergerakan kamu di tengah pandemi ini. Salah satunya adalah membuat kampanye yang jelas dan relevan terkait kondisi yang ada sekarang ini.
Pandemi ini beriringan dengan bulan Ramadhan dan Hari Raya nanti – jadi kamu mesti tahu apa saja yang kira-kira bisa kamu mainkan terkait dengan tema-tema yang ada sekarang ini.
Wah bagaimana nih? Dari kelima cara cerdas di atas – apakah kamu sudah paham untuk menerapkannya di bisnis kamu?
Feature Image – liputan6.com