Covid-19: Pekerja Lebih Pilih WFH Ketimbang Harus Ke kantor
Pandemi Covid-19 membuat sebagian besar aktivitas jadi dibatasi. Hal ini tentu menyusul berbagai , hingga diberlakukannya bekerja dari rumah bagi sebagian perusahaan. Ya, bekerja dari rumah dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus corona. Namun ternyata, sebagian besar pekerja justru ingin dan tidak masalah menerapkan work from home secara permanen.
Credit: kompas.com
Hal tersebut didasari dari survey yang dilakukan You Gov bersama Huffington Post, terhadap 1.964 responden orang dewasa di Amerika Serikat Selama 18-20 Mei 2020. Hasil survey tersebut mengungkapkan bahwa, sebanyak 26 persen pekerja lebih menyukai dan akan tetap memilih konsep work from home. Lalu, sebanyak 38 persen di antaranya menyukai kombinasi bekerja di kantor dan di rumah. Sementara, 27 persen lainnya merasa tidak nyaman bekerja di rumah.
Sebagian besar responden juga mengungkapkan bahwa mereka menerima dan menyambut konsep work from home yang merupakan bagian dari new normal. Jadi, mereka tetap ingin melanjutkan kebijakan ini.
Selain itu, survey mengungkap perasaan pekerja saat harus bekerja dari rumah. Lebih dari 50 persen mengaku lega dan merasa tenang saat harus work from home di tengah pandemi Covid-19.
Masalah Selama Work From Home
Credit: rukita.co
Meskipun dianggap lebih aman ketimbang bekerja di kantor selama pandemi, tapi bukan berarti WFH bebas dari berbagai masalah. Ada berbagai dampak yang ditimbulkan dari konsep kerja work from home.
Dari survey yang sama, WFH ditemukan dapat berpengaruh pada produktivitas kerja masing- masing responden. Ada yang mengalami peningkatan produktivitas, namun aja juga yang justru jadi kurang produktif.
Sebanyak 45 persen dari responden mengaku bahwa bekerja dari rumah sama produktifnya seperti saat bekerja di kantor. Kemudian, 22 persen pekerja justru lebih produktif saat work from home. Sementara, 29 persen lainnya mengatakan bahwa WFH membuat produktivitas mereka berkurang.
Selain masalah produktivitas, komunikasi juga kerap jadi masalah selama WFH. Ya, komunikasi jarak jauh ini memberikan tantangan baru bagi para pekerja. Seperti, komunikasi kerja jadi kurang lancar atau sering terjadi miss komunikasi.
Survey tersebut mengungkapkan bahwa sebanyak 31 persen responden mengaku mengalami komunikasi kerja yang buruk sejak WFH. Dan hanya 15 persen dari responden saja yang masih bisa berkomunikasi secara baik dengan rekan kerja. Dan selebihnya, mengaku tidak ada yang berubah dalam pola komunikasi antar rekan kerja saat WFH.
Featured Image - businessinsider.com
Source - cnnindonesia.com