Happy Hypoxia Syndrome: Gejala dan Cara Mencegahnya
Ketika seseorang sudah terinfeksi Covid-19, umumnya masing- masing pasien mengalami gejala yang berbeda- beda. Misalnya, ada yang merasakan batuk, pilek, diare, dan nyeri otot. Tetapi, ada pula yang bahkan tak mengalami gejala apa pun.
Selain itu, kondisi parah disebabkan oleh penyakit penyerta atau komorbid yang diidap oleh pasien.
Belum lama ini, ada salah satu gejala “tersembunyi” pada pasien Covid-19. Dan, gejala ini sudah sering terjadi pada sejumlah pasien. Ini adalah happy hypoxia.
Lalu, apa itu happy hypoxia? Apa saja gejalanya? Dan bagaimana cara mencegahnya? Berikut ulasan lengkapnya.
Apa Itu Happy Hypoxia?
Happy Hypoxia Syndrome: Gejala dan Cara Mencegahnya / Credit: alodokter.com
Happy hypoxia merupakan kondisi di mana seseorang tak mengalami kesulitan bernapas, padahal kadar oksigen dalam tubuhnya sudah sangat rendah. Dalam beberapa kasus, kondisi pasien tidak terganggu sama sekali, bahkan dapat beraktivitas secara normal.
Tak diragukan – happy hypoxia dan kadar oksigen dalam tubuh yang rendah dapat mengancam nyawa seseorang.
Happy hypoxia sendiri ditemukan pada sejumlah pasien Covid-19. Dilansir dari CNN Indonesia, berdasarkan sebuah studi yang diterbitkan oleh American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, menemukan sejumlah pasien Covid-19 dengan kadar oksigen rendah, tapi tak mengalami sesak napas.
Gejala Happy Hypoxia
Happy Hypoxia Syndrome: Gejala dan Cara Mencegahnya / Credit: halodoc.com
Happy hypoxia atau yang dikenal sebagai silent hypoxemia, sering kali diartikan sebagai penurunan kadar oksigen dalam darah. Saat oksigen berkurang, umumnya seseorang akan mengalami sesak napas.
Dalam kondisi normal, hypoxemia menimbulkan sejumlah gejala, di antaranya:
- Sesak napas
- Pusing hingga pingsan
- Napas lebih pendek dan cepat
- Batuk
- Denyut jantung menjadi lebih cepat
- Kulit pada ujung jari dan sekitar bibir menjadi biru
Namun, pada kasus happy hypoxia pada pasien Covid-19, sejumlah gejala tersebut hampir tak ditemukan.
Yang perlu diketahui – happy hypoxia hanya terjadi pada orang yang sudah mengalami gejala Covid-19 lainnya. Artinya, kondisi ini tidak akan terjadi pada flu, disarankan untuk segera menghubungi layanan kesehatan.
Mencegah Happy Hypoxia
Happy Hypoxia Syndrome: Gejala dan Cara Mencegahnya / Credit: klikdokter.com
Tanpa adanya gejala, happy hypoxia tentu sangat berbahaya dan dapat mengancam nyawa. Tetapi, kondisi ini masih bisa dicegah.
Happy hypoxia dapat dideteksi secara dini dengan mengukur kadar oksigen. Pengukuran ini dapat dilakukan di fasilitas layanan kesehatan terdekat atau secara mandiri. Pemeriksan mandiri dapat dilakukan dengan alat pulse oximeter. Pada pasien Covid-19, oximeter dapat membantu mengecek kadar oksigen, sehingga ketika oksigen sudah berada di level rendah, tindakan lanjut dapat segera dilakukan.
Featured Image - cnbc.com
Source - cnnindonesia.com