Klaster Tempat Makan Rentan Terjadi. Apa Bahayanya?
makan di restoran dianggap sebagai tempat penularan Covid-19 yang cukup besar.
Bahkan, dilansir dari CNN, sebuah studi terbaru dari CDC menunjukkan bahwa orang dewasa yang positif Covid-19, mengaku bahwa dirinya pernah makan di restoran dalam jangka waktu 14 hari terakhir, sebelum akhirnya sakit.
Hasil penelitian tersebut didapat oleh CDC dengan menganalisis 314 orang dewasa yang dites Covid-19 karena memiliki gejala. Hasil tes tersebut menunjukkan ada 154 orang dinyatakan positif dan 160 negatif Covid-19. Pasien pun mengungkapkan bahwa aktivitas mereka sebelum mengalami gejala adalah makan di restoran, berkumpul di café, atau pergi ke tempat gym.
Lebih lanjut – hal ini yang menyebabkan munculnya berbagai klaster baru, yang bisa disebut klaster tempat makan.
Lalu, Apa itu Klaster Tempat Makan? Dan Mengapa Berbahaya?
Klaster Tempat Makan Rentan Terjadi. Apa Bahayanya? / Credit: bloomberg.com
Klaster tempat makan – meliputi rumah makan, restoran, kedai kopi, warung, dan lain sebagainya – terjadi ketika ada satu orang yang positif Covid-19, kemudian menulari pengunjung atau staf di tempat makan tersebut.
Umumnya, penularan dimulai saat satu pengunjung atau staf tak menyadari bahwa ia sudah terinfeksi Covid-19. Biasanya, orang tersebut OTG atau memang belum mengalami gejala apa pun. Kemudian, ia pergi ke tempat makan dan menulari virus ke orang lain
Penularan tersebut dapat terjadi melalui kontak langsung (droplets) atau tidak langsung, yaitu melalui udara atau aerosol.
Mengapa klaster tempat makan sangat berbahaya? Berikut ini alasannya.
- Klaster ini dapat menyebabkan minimal 3 klaster baru, yaitu klaster keluarga pengunjung, klaster keluarga staf, dan klaster di tempat makan itu sendiri.
- Tracing kasus yang lemah. Karena, pendataan pengunjung tidak dilakukan oleh semua tempat makan. Sehingga, pelacakan secara menyeluruh tak dapat dilakukan.
- Pada kasus klaster tempat makan di Indonesia, seperti di Yogyakarta, pengunjung yang memakai masker dan yang membungkus makanan pun ikut tertular.
Bagaimana Transmisi Virus Dapat Terjadi Di Tempat Makan?
Klaster Tempat Makan Rentan Terjadi. Apa Bahayanya? / Credit: usnews.com
Mengenai transmisi virus yang terjadi di restoran, café, warung, dan lain sebagainya – dipengaruhi oleh tiga faktor, di antaranya:
Pemakaian Masker
- Melepaskan masker ketika makan dan minum membuat pengunjung rentan terhadap penularan virus.
- Meletakkan masker yang sudah dipakai di tempat yang terkontaminasi, seperti meja makan, juga dapat menyebabkan transmisi virus.
- Melakukan aktivitas lainnya tanpa masker, seperti mengobrol saat makan dan minum.
Melalui Virus yang Menempel Pada Benda
- Peralatan (alat-alat masak) dan benda- benda lainnya seperti gagang pintu dan toilet, yang tak rutin didisinfektasi oleh pihak tempat makan juga dapat meningkatkan risiko penularan.
- Packaging atau pembungkus makanan, uang, dan mesin kasir juga dapat terpapar virus. Kemudian, disentuh oleh orang lain dan menyebabkan transmisi.
- Penularan virus juga dapat terjadi jika ada pertukaran alat makan.
Penerapan Protokol Ventilasi – Durasi – Jarak yang Buruk
- Ventilasi ruangan yang buruk, tertutup, dan full-AC dapat menyebabkan penyebaran virus melalui udara.
- Durasi makan yang lama lebih dari 1-2 jam, karena sembari berbincang atau meeting.
- Jarak antar pengunjung yang terlalu dekat. Tidak diatur dengan batasan jumlah orang.
Langkah Pencegahan
Klaster Tempat Makan Rentan Terjadi. Apa Bahayanya? / Credit: tardeperoseguro.com.ar
Usahakan untuk metode pesan antar untuk meminimalkan paparan virus corona.
Namun, jika memesan makanan via online, usahakan untuk menyantapnya di rumah atau di tempat sepi. Kemudian, bersihkan dahulu bungkus makanan dengan cairan disinfektan. Dan, kalau bisa panaskan makanan sebelum dimakan.
Jika ada keperluan mendesak sehingga harus makan di tempat, usahakan untuk pilih tempat makan dengan protokol Ventilasi- Durasi – Jarak yang ketat, datang tidak lebih dari 3 orang dan jaga jarak, hindari bertukar alat makan, dan hindari meletakkan masker di meja makan.
Featured Image - swindonadvertiser.co.uk
Source - cnnindonesia.com