Konsumsi Gula Rentan Meningkat Selama Pandemi, Begini Cara Atasinya
makanan manis dan kaya karbohidrat sebagai salah satu pelarian. Ya, memang jenis makanan tersebut membuat diri jadi lebih tenang dan nyaman.
Minuman manis, dessert, camilan manis, permen, sereal, dan cokelat – deretan makanan tinggi gula dan karbohidrat yang kerap dikonsumsi. Memang, mungkin terasa sulit ya menolak sejumlah makanan ini?
Tapi sayangnya, jenis makanan manis dan kaya karbohidrat tentu tidak dapat dikonsumsi secara terus- menerus dan berlebihan, lho. Karena, ada dampak buruk yang mungkin bisa terjadi, seperti sistem metabolsime yang menurun, risiko mengalami penyakit kardiovaskular, hingga diabetes.
Agar kamu bisa mengurangi konsumsi makanan manis, terlebih selama pandemi. Berikut deretan tips yang bisa dilakukan.
Tips Mengurangi Konsumsi Gula Selama Pandemi
Konsumsi Gula Rentan Meningkat Selama Pandemi, Begini Cara Atasinya / Credit: thedailymash.co.uk
Melatih Lidah
Rasa manis memang menyenangkan di lidah, ya. Tapi ternyata, rasa manis ini berkaitan dengan kebiasaan, lho. Sebenarnya, kamu bisa membiasakan diri dengan sesuatu yang tidak terlalu manis. Kalau zaman sekarang disebutnya less sugar.
Misal, kamu bisa mengurangi jumlah gula pada teh yang diminum, kalau awalnya kamu menggunakan satu sendok makan, kurangi jadi satu sendok teh. Imbangi pula dengan makanan kaya protein dan serat yang mampu menurunkan keinginan makan manis.
Gunakan Pemanis Alami
Rasa manis juga bisa diperoleh dari jenis pemanis lainnya, seperti dari potongan buah. Jika saat sarapan kamu terbiasa mengonsumsi menu instan tinggi gula, ganti dengan sereal whole grain, ditambah susu dan madu.
Konsumsi Gula Rentan Meningkat Selama Pandemi, Begini Cara Atasinya / Credit: independent.co.uk
Batasi Minuman Tinggi Gula
Minuman tinggi gula – salah satunya minuman soda, minuman berenergi, dan minuman rasa buah dalam kemasan mesti kamu batasi, ya. Bukannya tidak boleh sama sekali, lho, tapi kurangi.
Untuk memuaskan lidah akan rasa manis, kamu bisa membuat minuman herbal rasa buah atau infused water dengan potongan buah- buahan segar.
Buah Sebagai Dessert
Dessert tidak harus selalu berupa kue, cake, cokelat, atau makanan manis lainnya. Tapi, bisa berupa buah potong yang diberi sejumlah topping sehat. Seperti, apel yang diberi taburan bubuk kayu manis. Atau cookies dari beri, dan pudding dengan potongan buah.
Rasa manis sudah bisa kamu rasakan tanpa harus menambahkan gula berlebihan.
Konsumsi Gula Rentan Meningkat Selama Pandemi, Begini Cara Atasinya / Credit: healthline.com
Ingat Mengenai ‘Gula Tersembunyi’
Gula tidak selalu bisa dirasakan pada makanan yang kamu anggap manis. Sebenarnya, gula pun ada dalam saus, roti, bumbu- bumbu tambahan, dan dressing salad.
Cek Label Kemasan
Langkah terakhir untuk mengontrol asupan gula, yaitu dengan cek label kemasan makanan. Ini dapat membantumu menghitung gula harian.
Yang perlu diketahui – gula tambahan tidak selalu ditulis ‘gula’ atau ‘glukosa’, ya. Tapi, dapat disebut berupa agave, brown sugar, corn sweetener, corn syrup, dextrose, sari tebu evaporasi, fruktosa, konsentrat jus buah, nektar buah, madu, laktosa, maltose, molase, maple syrup, dan sukrosa.
Dan, ingat bahwa biasanya bahan- bahan yang ditulis secara berurutan, berdasarkan dari kandungan yang tertinggi. Jadi, semakin awal gula disebut, maka makin tinggi pula kandungannya.
Wah, bagaimana nih? Berdasarkan penjelasan di atas, mengurangi konsumsi gula selama pandemi memang penting dilakukan, ya. Kamu bisa terapkan sejumlah tips di atas untuk bantu atasi konsumsi gula yang berlebihan.
Featured Image - foodmanufacture.co.uk
Source - cnnindonesia.com