Belajar dari Rumah: Dampak Pada Perkembangan Kognitif Anak
Pandemi Covid-19 menyebabkan sejumlah dampak yang cukup signifikan terhadap kehidupan sehari-hari, termasuk bagi anak-anak. Jumlah kasus Covid-19 yang terus meningkat, memaksa anak-anak untuk belajar dari rumah.
Kondisi tersebut tentu memberi dampak terhadap perkembangan anak, terlebih dalam aspek kognitifnya. Mengingat, menggunakan gadget dalam waktu lama. Belum lagi, kegiatan bermain dengan teman sebaya anak yang tak boleh dilakukan sementara waktu.
Setiap hal, pasti punya dampak positif dan negatif masing-masing. Begitu pula dengan kegiatan belajar dari rumah bagi si kecil. Sejumlah dampak tersebut, memiliki andil besar dalam proses perkembangan kognitifnya.
Dampak Positif Belajar Dari Rumah Pada Perkembangan Kognitif Anak
Belajar Dari Rumah Bisa Pengaruhi Perkembangan Kognitif Anak. Ini Penjelasannya / Credit: republika.co.id
- Waktu belajar menjadi lebih singkat. Karena, teknologi memudahkan si kecil mengakses materi dari mana saja dan kapan saja. Selain itu, anak tidak perlu menghabiskan waktu untuk perjalanan menuju sekolah.
- Pengembangan diri anak lebih mudah dilakukan, karena ia dapat sembari melakukan aktivitas lain, seperti menggambar, mewarnai, dan membaca.
Dampak Negatif Belajar Dari Rumah Pada Perkembangan Kognitif Anak
Belajar Dari Rumah Bisa Pengaruhi Perkembangan Kognitif Anak. Ini Penjelasannya / Credit: kompas.com
Seperti yang sudah disebutkan, bahwa setiap hal memiliki sisi positif dan negatif – begitu pula kegiatan belajar dari rumah. Perlu diperhatikan orangtua, bahwa ada sisi negatif yang mungkin dirasakan anak selama belajar online, seperti:
- Tugas sekolah yang menumpuk. Ini disebabkan kurangnya waktu tatap muka seperti di sekolah. Dalam kata lain, anak lebih terbebani oleh tugas sekolahnya.
- Kurangnya intensitas waktu bertemu teman-teman, membuat anak lebih sering menggunakan gadget. Hal ini dapat memicu timbulnya kecanduan terhadap teknologi.
- Interaksi dengan orang lain sangat berkurang. Kondisi ini bisa menyebabkan kemampuan sosialisasi anak menurun.
- Anak mudah stres, tertekan, dan jenuh – karena ia tidak bisa bepergian ke luar rumah dan beraktivitas seperti biasanya.
Sejumlah dampak negatif belajar dari rumah tersebut – mungkin dapat mengganggu perkembangan kognitif si kecil. Tapi, orangtua tetap dapat mengatasinya dengan sejumlah cara lain, termasuk memperhatikan kebutuhan nutrisi anak.
Penuhi Kebutuhan Nutrisi Anak, Tetap Dapat Bantu Perkembangan Kognitifnya
Belajar Dari Rumah Bisa Pengaruhi Perkembangan Kognitif Anak. Ini Penjelasannya / Credit: ada11.com
Berkaitan dengan perkembangan kognitif anak selama belajar dari rumah – bisa dilakukan dengan memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. Untuk penuhinya, kamu bisa melakukan deretan cara berikut:
- Memerhatikan asupan cairan anak. Hindari si kecil mengalami dehidrasi.
- Berikan ia camilan sehat seperti buah.
- Pastikan si kecil mengonsumsi makanan bergizi seimbang, yang kaya akan sejumlah vitamin dan mineral penting, seperti vitamin D, asam folat, zinc, kalsium, selenium, omega 3, dan omega 6.
- Beri multivitamin khusus anak untuk optimalkan perkembangannya.
Berkaitan dengan multivitamin anak – kamu bisa berikan multivitamin sirup yang mengandung sejumlah vitamin penting, seperti Enervon-C Plus Sirup.
Enervon-C Plus Sirup memiliki kandungan vitamin lengkap untuk si kecil, yaitu, Vitamin A, Vitamin B Kompleks, Vitamin C, Vitamin D, Niacinamide, dan Panthenol - yang dapat membantu optimalkan tumbuh kembang si kecil, membuat anak tetap aktif di masa pertumbuhannya, meningkatkan nafsu makan, membantu pembentukan tulang dan gigi, serta bantu pelihara daya tahan tubuhnya biar tidak mudah sakit.
Belajar dari rumah memang dapat beri pengaruh terhadap perkembangan kognitif anak. Cara terbaik yang bisa dilakukan orangtua, yaitu tetap dukung proses belajar anak sekaligus memberi ia asupan nutrisi yang tepat.
Featured Image - klikdokter.com