Fakta Seputar Demam dan Covid-19 pada Anak, Orangtua Mesti Tahu!
Sudah diketahui, demam merupakan peningkatan suhu tubuh sementara yang dapat terjadi pada siapa saja, termasuk bayi, balita, dan anak-anak. Seringkali, demam timbul ketika tubuh sedang terserang suatu penyakit, termasuk virus corona. Kondisi tersebut kerap dianggap sebagai pertanda bahwa sesuatu yang tidak biasa sedang terjadi di tubuh.
Meskipun demam tak selalu hal buruk dan berbahaya, namun demam ekstrem dapat menunjukkan tingkat infeksi di tubuh Si Kecil. Selama pandemi, demam menjadi salah satu gejala infeksi Covid-19, yang bisa juga menyebabkan risiko penyakit lainnya.
Ketika anak mengalami demam secara tiba-tiba – tak jarang orangtua pun menjadi khawatir. Apakah ini hanya demam biasa? Atau, justru menjadi indikasi dari infeksi virus? Untuk mengetahui informasi seputar demam yang terkait dengan Covid-19, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Penyebab Demam Pada Anak yang Mesti Diketahui
Credit Image - jovee.id
Ketika Si Kecil mengalami peningkatan suhu, seringkali rasa panik dan khawatir memenuhi pikiran orangtua. Namun, kondisi ini tidak selalu buruk. Karena, ketika infeksi terjadi – sistem kekebalan akan melancarkan serangan untuk mencoba melawan penyebabnya.
Selain itu, suhu tinggi yang dialami juga dapat disebabkan oleh berbagai hal – seperti yang paling umum, yaitu infeksi akibat virus maupun bakteri. Bahkan, infeksi juga menjadi penyebab demam pada orang dewasa.
Demam Juga Bisa Menjadi Gejala Infeksi Covid-19
Walaupun demam bukanlah selalu hal buruk, namun kondisi ini mesti tetap diperhatikan. Sebab, ketika anak mengalami demam ekstrem – bisa saja hal ini menunjukkan tingkat infeksi di tubuh Si Kecil. Perlu diingat bahwa demam menjadi salah satu tanda utama Covid-19, yang juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
Memang, sejauh ini kasus Covid-19 pada anak tidak parah dan sebagian besar hanya mengalami gejala ringan saja. Namun, beberapa laporan dari negara Inggris – dikatakan bahwa anak juga mungkin mengalami gejala yang parah, sehingga memerlukan rawat inap, terkadang perawatan intensif.
Dan, penting pula dicatat kalau demam ringan pada anak kecil, terutama bayi – harus segera diperiksa oleh tenaga kesehatan.
Demam Pediatrik dan Akibat Covid-19. Adakah Perbedaan Di Antara Keduanya?
Credit Image - kumparan.com
Tak selalu menjadi gejala Covid-19, demam juga bisa disebabkan oleh bakteri atau virus lainnya. Hal ini sering membingungkan, apakah demam yang dialami Si Kecil – termasuk demam pediatrik, atau demam Covid-19. Suhu tubuh lebih dari 37,5 derajat celcius yang diambil secara oral, atau suhu 28 derajat celcius yang diambil dari telinga – dapat diklasifikasikan sebagai demam pada anak.
Penelitian yang dilansir dari gulfnews.com menunjukkan bahwa suhu dasar normal dapat bervariasi pada setiap orangnya. Jadi, orangtua perlu menggunakan insting – untuk mengetahui apakah anak mengalami demam yang cukup serius – atau justru biasa.
Dalam hal ini, sebenarnya tidak ada perbedaan antara demam pediatrik dengan Covid-19. Tapi, jika anak terinfeksi virus corona, umumnya demam akan disertai dengan berbagai gejala lainnya.
Apa Perbedaan Demam Biasa Dengan yang Serius?
Ciri-ciri demam yang dapat bantu meyakinkan orangtua bahwa anak mengalami gejala demam biasa – dapat diketahui dari sejumlah gejala berikut ini.
- Memiliki kulit, bibir, atau lidah berwarna normal
- Dapat merespon secara normal
- Tetap aktif
- Tetap terjaga atau terbangun dengan cepat dan mudah saat dibangunkan
- Memiliki tangisan normal yang kuat, atau tidak menangis
- Memiliki bibir dan lidah yang lembab
Namun, demam bisa dikatakan sebagai kondisi yang serius ketika anak mengalami sejumlah kondisi berikut.
- Tidak ingin melakukan apapun atau tidak aktif
- Mulut dan bibir kering
- Kurang nafsu makan
- Mengalami pembengkakan pada tungkai atau sendi
- Tidak menggunakan lengan atau tungkai, atau tidak dapat mengangkat beban apa pun pada satu kaki
- Anak berusia lebih dari 3 bulan dan memiliki suhu di atas 39 derajat celcius
- Kulit pucat, termasuk pada bibir atau lidah
- Tidak menanggapi secara normal
- Bangun hanya dengan usaha yang lebih lama
- Serangan menggigil
- Demam selama 3 hari atau lebih
- Terjadi kejang
Apa Langkah yang Perlu Dilakukan Untuk Menjaga Kesehatan Si Kecil?
Credit Image - id.theasianparent.com
Untuk menjaga kesehatan anak, termasuk selama pandemi – orangtua perlu mengajak anak lakukan protokol kesehatan 5M – yang meliputi, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Lalu, jaga selalu kesehatan tubuh dan imunitas si kecil – dengan mengajak anak hidup sehat, seperti memberi makanan bergizi dan bernutrisi, rutin melakukan aktivitas fisik, dan istirahat yang cukup.
Optimalkan pula hidup sehat Si Kecil dengan rutin memberinya multivitamin lengkap, seperti Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D.
Deretan kandungan vitamin tersebut mampu menjaga daya tahan tubuh anak agar tidak mudah sakit, membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian, mengoptimalkan proses tumbuh kembangnya, memelihara kesehatan tulang dan gigi, sekaligus meningkatkan napsu makan Si Kecil.
Selama pandemi, pastikan Si Kecil tetap patuh dalam menjalani protokol kesehatan, serta menjaga kesehatan tubuhnya. Dengan demikian, imun lebih optimal, sehingga penularan virus pun dapat diminimalisir.
Featured Image - halodoc.com
Source - popmama.com