AS Longgarkan Kebijakan Pakai Masker, Tapi Tak Berlaku di 4 Tempat Ini Lho!
Diketahui, belakangan waktu terakhir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit – atau yang disebut juga dengan CDC Amerika Serikat telah mengeluarkan aturan terbaru mengenai penggunaan masker. Disebutkan, bahwa warga Amerika diizinkan untuk tidak menggunakan masker dalam kondisi tertentu yang sudah ditentukan.
Meski demikian, kebijakan tersebut hanya boleh diterapkan bagi warga yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 secara penuh. Aturan ini pun telah disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden yang mengatakan bagi warga Amerika yang telah divaksinasi – sudah tidak perlu lagi memakai masker di luar ruangan, kecuali jika sedang berada di kerumunan.
Selain berada di kerumunan, masih ada sejumlah syarat dan pengecualian yang berlaku – sehingga, di dalam kondisi tersebut, warga tetap harus menggunakan masker. Lalu, apa saja sejumlah pengecualian tersebut?
Simak selengkapnya di sini.
Aturan Tak Pakai Masker, Tidak Berlaku Dalam 4 Kondisi Ini
Credit Image - sukabumiupdate.com
Dalam panduan terbaru The Center of Disease Control and Prevention (CDC), seseorang yang sudah divaksinasi penuh masih harus menggunakan masker – setidaknya dalam empat kondisi ini. Adapun pengecualian tersebut, yaitu:
- Mengikuti aturan di tempat kerja. Jika diharuskan menggunakan masker, berarti wajib mengikuti kebijakan tersebut
- Jika bepergian, wajib melindungi diri sendiri dan orang lain. Jadi, harus pakai masker di pesawat, bus, kereta, dan angkutan umum lainnya
- Pendatang yang baru masuk AS, tetap harus tes Covid-19 dalam 3 hari sebelumnya meskipun sudah divaksinasi penuh. Dan, sesampainya di AS, harus di tes kembali 3-5 hari setelahnya
- Tetap memperhatikan gejala virus corona, terutama ketika berada di dekat orang sakit. Jika bergejala, wajib tes dan berada di rumah saja
- Orang-orang dengan kondisi tertentu, atau yang mengonsumsi obat yang melemahkan imun
Lalu, Siapa Saja yang Sudah Divaksinasi Penuh?
Credit Image - gazetasi.al
Jadi, siapa saja sih warga Amerika Serikat yang sudah bisa dikatakan telah mendapat vaksinasi penuh? Berikut ini dua poin yang menjadi penentunya.
- Warga yang sudah 2 pekan setelah dosis kedua pemberian vaksin corona, 2 dosis vaksin seperti Pfizer dan Moderna
- Sudah 2 pekan setelah pemberian dosis tunggal vaksin, seperti Johnson & Johnson
Kalau AS, boleh menerapkan kebijakan tersebut – lantas, cocokkah aturan ini juga diterapkan di Indonesia? Dilansir dari Detik, menurut dokter spesialis paru dari RSUP Persahabatan, Dr dr Erlina Burhan, MSc, SpP (K) – mengatakan bahwa kebijakan tersebut masih kurang cocok, jika diterapkan di Indonesia.
Sebab, kondisi penanganan Covid-19 di Amerika Serikat dan Indonesia cukup berbeda. Pertama, warga AS sudah bisa dikatakan hampir mencapai herd immunity – karena vaksinasi. Sudah cukup banyak masyarakatnya yang sudah divaksin, bahkan di atas ratusan juta orang.
Sementara, di Indonesia sendiri cakupan vaksinasinya masih sedikit, sehingga herd immunity masih belum dapat tercapai. Belum lagi, adanya ancaman varian baru virus corona – yang mungkin dapat mempengaruhi efektivitas vaksin.
Jadi, kebijakan ini masih belum dapat diterapkan di Indonesia, sampai mungkin mencapai herd immunity secara maksimal.
Tetap Terapkan Protokol Kesehatan dan Jaga Imun Tubuh!
Credit Image - thejakartapost.com
Di masa pandemi, masyarakat sangat dianjurkan untuk terus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin – mulai dari memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, hingga menghindari keramaian.
Selain itu, pastikan kamu menerapkan berbagai kebiasaan sehat, seperti menjalani pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga, miliki waktu tidur berkualitas, hingga mengelola stres dengan baik. Dan, yang tak boleh dilupakan – memenuhi kebutuhan vitamin harian yang penting untuk menjaga imun tubuh.
Sejumlah jenis vitamin, termasuk Vitamin C memiliki peran penting dalam membantu memperkuat serta menjaga kekebalan tubuh. Dengan demikian, tubuh pun tidak mudah terserang berbagai macam penyakit, termasuk virus corona.
Tak hanya dari makanan, Vitamin C juga bisa diperoleh dengan rutin mengonsumsi multivitamin, seperti dari Enervon.
Konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.
Minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.
Atau, kamu dapat konsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.
Featured Image - telegraph.co.uk
Source - detik.com