Dijamin Untung! Begini 5 Cara Jitu Kelola Investasi Reksadana
Tak bisa dipungkiri, di zaman sekarang ini – kegiatan investasi semakin digandrungi oleh berbagai kalangan, termasuk generasi milenial. Ya, mengingat berinvestasi merupakan salah satu aktivitas yang dapat memberi keuntungan, bahkan dalam jumlah yang besar. Apakah kamu termasuk yang tengah menggemari kegiatan berinvestasi?
Saat ini, sudah banyak sekali jenis investasi yang dapat dipilih, seperti reksadana. Namun, perlu diketahui pula – bahwa reksadana merupakan investasi yang memiliki risiko cukup besar lho, apalagi reksadana saham. Sebab, jenis tersebut mayoritas asetnya adalah saham, yang bisa naik-turun dalam waktu cepat.
Lalu, apakah kamu sedang berminat untuk berinvestasi dalam bentuk reksadana? Tak perlu bingung, sebab ada 5 tips yang dapat kamu terapkan untuk mengelola investasi yang satu ini!
Yuk, langsung simak ulasan lengkapnya sampai habis.
Sebelum Berinvestasi, Sesuaikan Profil Risiko Dahulu
Credit Image - banksinarmas.com
Hal pertama yang perlu kamu lakukan sebelum memutuskan untuk beli reksadana, yaitu pastikan diri sudah siap menerima risikonya ya! Sebenarnya, tips yang satu ini tak hanya berlaku bagi investasi reksadana saja, namun jenis saham apapun.
Kalau ketika kamu beli reksadana tetapi malah jadi tidak bisa tidur karena khawatir nilainya turun, sebaiknya hindari diteruskan, lho. Pindahkan saja ke aset yang risikonya rendah, misalnya jika diawal kamu memilih reksadana saham, kemudian nilainya turun – maka, bisa dipindahkan ke reksadana pendapatan tetap, atau bisa juga pasar uang.
Tentukan Tujuan Maupun Target yang Ingin Dicapai
Tujuan merupakan hal penting yang dapat dijadikan sebagai motivasi dalam berinvestasi. Nih, ibarat mau naik bus – kamu sudah harus tahu terlebih dahulu kota, maupun daerah yang ingin dituju. Jika sudah mencapai target investasi, tidak ada salahnya lho kamu mengambil untung.
Seperti, untuk reksadana saham, maupun investasi saham secara langsung – kamu juga harus tahu kondisi pasar dan potensinya ke depan. Misalnya, pasar saham yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah naik 50 persen sejak mulai investasi. Boleh saja kita mencairkan sebagian investasi atau keuntungan yang kamu peroleh.
Memilih Reksadana Jangka Panjang Juga Direkomendasikan
Credit Image - finoo.id
Buat kamu investor muda – dan memiliki tujuan jangka panjang, kamu dapat memilih reksadana saham sebagai investasi dengan potensi tinggi. Biasanya, investor tidak akan rugi, setidaknya nilai modalnya akan kembali, atau disebut juga break even point.
Nah, potensi dari reksadana saham terlihat dari kondisi ekonomi negara. Indonesia yang termasuk dalam negara berkembang – alias emerging market, memiliki potensi tinggi untuk naik sehingga pasar sahamnya juga menarik dalam jangka panjang.
Perhatikan Strategi Cost Averaging
Ketika kamu menghadapi penurunan nilai investasi – tak perlu khawatir! Bisa gunakan strategi dollar cost averaging, atau yang biasa disebut sebagai investasi bertahap – maupun rutin. Strategi tersebut juga cocok untuk investor yang memiliki modal sedikit tetapi rutin berinvestasi.
Strategi dollar cost averaging pun diklaim dapat mengalahkan strategi timing the market – membeli saat murah, kemudian jual ketika naik. Dollar averaging cost mengandalkan pengoptimalan biaya rata-rata investasi jangka panjang. Berbeda dengan strategi timing the market yang mengutamakan keahlian investor menentukan titik terbawah pergerakan pasar, dan masuk dalam jumlah besar.
Hindari Terlalu Sering Cek Portofolio!
Credit Image - tek.id
Perlu diketahui, reksadana, apalagi dalam bentuk saham sangat berfluktuasi dalam jangka pendek. Jadi, hindari terlalu sering cek portofolio ya! Kalau kamu sudah menentukan untuk tujuan jangka panjang, tidak perlu terlalu sering memantau portofolio karena malah bikin makin deg-degan, lho.
Kalau cuma minus 5 persen dalam sebulan, apa artinya? Kan kita berinvestasi untuk lima tahun, jadi masih ada waktu 4 tahun 11 bulan lagi untuk kita mencapai tujuan keuangan. Kamu boleh saja melihat dan mempertimbangkan kembali portofolio dalam waktu tertentu, misalnya setahun sekali.
Jadi kalau dalam setahun belum sesuai dengan ekspektasi, maka kamu bisa mengambil langkah selanjutnya, apakah menambah atau justru mengalihkan ke produk yang lain. Intinya bersabarlah!
Bagaimana nih? Berinvestasi reksadana memang terlihat menggiurkan ya? Tapi, penerapan 5 tips di atas – juga penting diperhatikan agar kegiatan investasi dapat semakin lancar!
Nah, biar kamu tetap fokus, serta berstamina ketika melakukan investasi – selalu penuhi kebutuhan nutrisi, terutama vitamin, yang dapat diperoleh dengan rutin mengonsumsi Enervon Active dua kali dalam sehari nih.
Multivitamin Enervon Active mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – yang dapat menjaga daya tahan tubuh, sekaligus membuatmu tetap aktif dan tak mudah lelah ketika melakukan berbagai kegiatan.
Jadi, apakah kamu tertarik untuk melakukan investasi reksadana? Tapi, pastikan kamu memilih jenis, serta melakukannya dengan tepat ya!
Featured Image - lifepal.co.id