Varian Baru Lebih Bahaya! Yuk, Optimalkan Lagi Perlindungan Diri
Tak bisa dipungkiri, seiring pandemi berlangsung, varian Delta, yang belum lama ini sudah berhasil terdeteksi di Indonesia.
Dikutip dari Eatthis, varian virus corona tersebut mengakibatkan peningkatan penularan Covid-19 yang jauh lebih mudah – dan tentunya, berbahaya. Hingga kini, pasien Covid-19 semakin bertambah, termasuk yang membutuhkan perawatan intensif. Yang mengkhawatirkan, jumlah kematian juga turut meningkat.
Memang, program vaksinasi masih terus berlangsung – tak sedikit pula masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin. Namun, bukan berarti kamu boleh lengah! Karena, sudah, maupun belum vaksin – upaya pencegahan masih harus diterapkan secara disiplin.
Hati-Hati, Varian Baru Covid-19 Lebih Berbahaya, Lho!
Credit Image - kompas.com
Hingga kini, sudah ada tiga varian Covid-19 yang telah terdeteksi di Indonesia. Adapun ketiga varian tersebut, yaitu varian Alpha – B117 asal Inggris, kemudian varian Beta yang ditemukan di Afrika Selatan, dan varian Delta – jenis mutasi terbaru yang terdeteksi di India.
Yang mengkhawatirkan, varian Delta alias B1617 tersebut memiliki andil besar dalam terjadinya lonjakan kasus Covid-19, seperti di daerah Jawa Tengah. Dilansir dari Kompas, ketiga varian tersebut pun sudah ditemukan di berbagai kasus Covid-19, dan telah dilakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).
Untuk varian Alpha dan Beta – gejala yang ditimbulkan tak jauh berbeda dengan infeksi Covid-19 strain aslinya, yaitu batuk dan sakit tenggorokan, demam, timbul rasa lelah, nyeri pada otot, hilang rasa dan indera penciuman, dan untuk kasus parah – pasien bisa mengalami sesak napas.
Berbeda dengan varian Delta yang memiliki sejumlah karakteristik mutasi, sehingga varian ini tergolong lebih berbahaya dibanding lainnya. Perlu diketahui, varian Delta memiliki hubungan dengan usia pasien – semakin tua umurnya, maka varian ini bisa memperburuk kekebalan tubuh pasien tersebut.
Bahkan, varian Delta juga dapat menginfeksi kembali penyintas Covid-19, dan memperlemah imunitasnya. Padahal, seharusnya jika sudah terinfeksi, maka pasien akan memiliki antibodi secara alami.
Untuk gejala yang ditimbulkan oleh varian Delta, yaitu sakit perut, hilang selera makan, muntah, mual, nyeri sendi, dan mengalami gangguan pendengaran.
Cegah Penularan, Yuk Lebih Disiplin Dalam Penerapan Protokol Kesehatan!
Credit Image - uknow.uky.edu
Masih banyak yang berpikir bahwa “Sudah vaksin, berarti tak perlu ketat dalam menjalani protokol kesehatan”, atau “Ah, aku kan sudah pernah kena, pasti nggak bakal kena lagi” – anggapan tersebut sangat salah!
Ingat, sudah vaksin pun masih punya risiko terinfeksi ulang, begitu pula dengan penyintas Covid-19 yang punya risiko re-infeksi. Lantas, apa yang harus dilakukan? Cara paling tepat, yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan secara lengkap, ketat, dan disiplin.
Pastikan kamu selalu menggunakan masker ketika bepergian, terapkan jaga jarak, rutin mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan usahakan tidak bepergian – kecuali untuk urusan yang mendesak, ada baiknya kamu di rumah saja.
Optimalkan Perlindungan Diri, Jaga Selalu Daya Tahan Tubuhmu
Credit Image - nutraingredients-asia.com
Dalam penyakit apapun, mencegah memang lebih baik daripada mengobati. Ya, ini juga berlaku bagi penyakit Covid-19, lho. Tak bisa dipungkiri, kesehatan merupakan hal yang paling berharga. Kamu pasti setuju, kan?
Selain menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, pastikan pula kamu sudah menjaga kesehatan – agar daya tahan tubuh tetap kuat. Jangan salah, imunitas menjadi “senjata” utama bagi tubuh, sehingga risiko infeksi pun bisa diminimalisir.
Tak hanya menerapkan kebiasaan sehat, seperti rutin mengonsumsi suplemen Vitamin C.
Di masa pandemi, mendapat asupan Vitamin C memang penting, apalagi kalau bukan untuk memaksimalkan imunitas tubuh. Ini bisa kamu peroleh dengan mengonsumsi suplemen yang punya kandungan lengkap.
Pastikan kamu sudah rutin minum Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.
Multivitamin Enervon-C Effervescent dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk memberikan perlindungan ekstra – terutama buatmu yang harus bekerja di luar rumah.
Kamu juga direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuh agar tak mudah lelah – dan pastinya menjaga imunitas tubuh tetap optimal.
Untuk Si Kecil, moms dianjurkan untuk memberikan multivitamin Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D.
Deretan vitamin dalam Enervon-C Plus Sirup tersebut tak hanya dapat menjaga daya tahan tubuh anak saja, tetapi bermanfaat untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya, bantu memenuhi kebutuhan nutrisi, meningkatkan napsu makan, serta memelihara kesehatan tulang dan gigi.
Yuk, tingkatkan kembali kewaspadaan terhadap risiko penularan Covid-19 – jangan biarkan ada celah, lawan virus secara maksimal! Ingat, tetap disiplin dalam penerapan upaya pencegahan, termasuk menjaga daya tahan tubuh dengan rutin minum multivitamin dari Enervon.
Featured Image - health.detik.com