Fakta Anak Bungsu: Mulai dari Perkembangan Hingga Pola Asuh yang Sesuai
Seperti diketahui, menjadi anak terakhir – atau disebut juga sebagai anak bungsu memiliki penilaian tersendiri di kalangan masyarakat. Faktanya, sifat anak bungsu yang paling dikenal, yaitu cenderung manja. Bahkan, banyak pula yang menganggap bahwa anak terakhir punya keistimewaan tersendiri, lho. Lantas, apakah sejumlah hal tersebut memang benar adanya?
Menurut ahli psikologi, Kevin Leman dan Frank Sulloway menyatakan bahwa urutan kelahiran anak memang dapat memengaruhi kepribadian seseorang. Tetapi, dengan adanya stereotip anak bungsu – bukan berarti orangtua terpaku akan hal tersebut ya.
Yang terpenting, tetap perlakukan Si Kecil sesuai dengan umurnya. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko terhambatnya tumbuh kembang – serta kedewasaan anak bungsu, lho. Jadi, sadari kalau anak juga harus tumbuh besar seperti anak-anak lainnya.
Nah, berikut ini ada 6 fakta anak bungsu yang wajib diketahui, termasuk dalam urusan pola asuhnya, moms. Yuk, simak ulasan lengkapnya sampai habis ya!
Punya Sifat Santai dan Easy Going
Credit Image - klikdokter.com
Fakta anak bungsu yang pertama, yaitu umumnya ia memiliki pribadi yang santai, sekaligus bisa bersikap easy going, lho. Apakah moms setuju akan hal ini? Pasalnya, anak terakhir biasanya tidak dibebankan akan tanggung jawab tertentu dalam keluarga.
Selain itu, lantaran tak diberikan tanggung jawab yang besar, si anak bungsu pun cenderung menjadi pribadi yang lebih bebas – bahkan, senang untuk melakukan petualangan. Dalam hal ini, anak terakhir memang terbilang cukup leluasa dalam mengerjakan hobi maupun aktivitas yang disukainya – dibanding dengan kakak-kakaknya.
Cenderung Nakal dan Manja, Memangnya Iya?
Banyak yang mengatakan bahwa anak bungsu cenderung memiliki sifat yang manja, serta nakal, lho. Memangnya benar? Sifat manja memang merupakan karakter yang paling banyak dimiliki oleh anak terakhir. Bisa jadi, hal ini disebabkan karena ia merupakan anggota keluarga termuda.
Hal tersebut membuat anak bungsu lebih dimanjakan, serta dibanjiri dengan perhatian dan kasih sayang – baik dari orangtua maupun kakak-kakaknya. Nah, dalam hal ini, manja dan nakal juga biasanya menjadi dua karakter yang saling berhubungan.
Apalagi, jika anak bungsu jarang diberikan konsekuensi atas perilaku buruk yang dilakukannya – maka ada kemungkinan ia bisa bersikap nakal.
Tentunya, Mudah Bersosialisasi
Credit Image - generasimaju.co.id
Anak bungsu juga dikenal lebih mudah bersosialisasi. Ini merupakan fakta! Sifat easy going yang ia miliki membuat si anak terakhir pandai berteman dengan siapa saja. Selain itu, Si Kecil pun menjadi sosok yang menyenangkan, serta disukai banyak orang.
Anak bungsu juga cenderung memiliki jiwa yang humoris, lho. Hal ini terbentuk karena hidupnya yang santai dan tidak banyak menghadapi tuntutan dari keluarga. Wah, apakah moms setuju dengan fakta yang satu ini?
Tetapi, Tetap Berikan Anak Bungsu Tanggung Jawab Ya
Agar Si Kecil tidak terlena akan kehidupan yang terlalu santai, sebaiknya orangtua tidak membiarkan anak bungsu hidup tanpa memegang tanggung jawab ya. Sekecil apapun itu, anak harus tetap memiliki tugasnya masing-masing – misal, merapikan piring setelah makan, atau membereskan tempat tidur setiap paginya.
Selain itu, dalam urusan pola asuh anak bungsu, orangtua juga perlu melatihnya dalam membuat keputusan. Sebab, sebagian besar anak terakhir – hidup dengan menjalani keputusan yang telah dibuat oleh anggota keluarganya yang lebih tua.
Hal tersebut dapat menyebabkan ia kesulitan mengambil keputusan sendiri, lho. Untuk itu, sesekali biarkan anak bungsu untuk membuat keputusan yang diikuti oleh semua anggota keluarga.
Anak Bungsu Juga Perlu Diajari Keterampilan
Credit Image - superradio.id
Dalam urusan pola asuh, anak bungsu juga perlu diajari mengenai keterampilan. Pasalnya, ia cenderung memiliki sikap yang ceroboh – hal ini terjadi karena Si Kecil lebih sering dimanja, atau dibantu dalam berbagai aktivitas. Akibatnya, ia pun bisa tidak terampil dalam melakukan sesuatu.
Untuk menghindarinya, ajari anak bungsu keterampilan, kemudian biarkan ia untuk mengerjakan aktivitasnya sendiri ya. Dengan menerapkan cara ini, perkembangan motorik anak pun dapat dilatih – sehingga, ia tak mudah ceroboh.
Jangan Lupa, Tetap Berikan Apresiasi
Biasanya, orangtua tidak lagi antusias terhadap pencapaian anak bungsu. Hal ini terjadi karena apa yang ia capai – umumnya sudah terjadi pada kakak-kakaknya. Tapi, cara yang satu ini justru salah dan sebaiknya dihentikan ya!
Tidak memberikan apresiasi bisa mengakibatkan kekecewaan pada anak, karena ia merasa kurang dihargai. Bahkan, kalau dibiarkan begitu saja, anak pun akan malas untuk berusaha. Untuk menghindari hal tersebut – sebaiknya selalu apresiasi pencapaian anak bungsu.
Misalnya, ketika pertama kali ia berhasil menulis namanya, maka moms dapat memberikan reaksi yang sama – seperti yang kamu lakukan pada kakak-kakaknya.
Nah, itulah sejumlah fakta anak bungsu yang perlu diketahui, moms. Diharapkan, berbagai hal tersebut dapat membantu mengoptimalkan proses tumbuh kembangnya ya.
Dan yang tidak kalah penting, agar pertumbuhan Si Kecil semakin maksimal, pastikan pastikan pula kamu sudah memenuhi kebutuhan nutrisinya. Berikan buah dan sayuran untuk mencukupi nutrisi, termasuk vitamin.
Sebagai pelengkap, moms juga dapat berikan multivitamin dengan kandungan lengkap untuk si kecil. Kamu direkomendasikan untuk memberikan Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D.
Sejumlah kandungan vitamin tersebut berperan penting untuk mendukung perkembangan kecerdasan anak, lho. Selain itu, Enervon-C Plus Sirup juga dapat bantu optimalkan tumbuh kembang Si Kecil, membuat anak tetap aktif di masa pertumbuhannya, meningkatkan nafsu makan, membantu pembentukan tulang dan gigi, serta bantu pelihara daya tahan tubuhnya biar tidak mudah sakit.
Featured Image - berkeluarga.id