CDC: Kemampuan Bertahan Virus Pada Permukaan Benda Ternyata Tak Awet
Selama pandemi Covid-19, setiap orang pasti memiliki kekhawatiran tersendiri akan kondisi kesehatan tubuh masing-masing. Tak bisa dipungkiri, dengan rasa cemas tersebut, banyak orang yang akhirnya melakukan tindakan ekstra untuk melindungi diri sebaik mungkin dari risiko penularan.
Tak hanya disiplin dalam menyemprot disinfektan pada permukaan benda – atau benda yang sering disentuh. Hal ini pun menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat.
Sebelumnya, disebutkan bahwa penularan virus corona dapat terjadi melalui menyentuh permukaan benda yang sudah terkontaminasi Covid-19. Tetapi, cara penularan tersebut tergolong rendah. Apalagi, jika permukaan benda sudah dibersihkan secara rutin.
Tentunya, ini merupakan kabar baik, ya? Lebih lanjut mengenai informasi tersebut, yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Waktu Bertahan Covid-19 pada Benda: Penelitian Sebelumnya
Credit Image - blog.spacestock.com
Dilansir dari PopMama, seperti diketahui Covid-19 merupakan virus yang mudah menyebar melalui droplet – dan partikel padat atau cair yang sangat kecil, yakni melalui aerosol, termasuk ketika berbicara, batuk, dan bersin.
Sebelumnya, disebutkan pula bahwa usia virus yang melekat di permukaan benda bisa berbeda-beda, bahkan ada yang mampu bertahan lebih lama sampai hitungan hari. Hal tersebut telah dipublikasi dalam penelitian berjudul "Persistence of coronaviruses on inanimate surfaces and their inactivation with biocidal agents" yang dimuat dalam Journal of Hospital Infection tahun 2020.
Penelitian tersebut menyatakan bahwa Covid-19 dapat bertahan di permukaan benda dalam jangka waktu yang cukup lama, seperti berikut ini:
- Di udara: 3 jam
- Di bahan tembaga: 4 jam
- Di bahan aluminium: 2-8 jam
- Di sarung tangan operasi atau medis: 8 jam
- Di bahan karton atau kardus: 24 jam
- Di bahan besi atau baja nirkarat: 2-3 hari
- Di bahan kayu: 4 hari
- Di bahan kaca: 4 hari
- Di bahan kertas: 4-5 hari
- Di bahan plastik: 2-3 hari
Bahkan, media kertas dan plastik dikatakan paling rentan, sebab virus corona bisa menempel selama 5 hari. Jadi, tak heran kalau WHO sempat merekomendasikan untuk beradaptasi dengan kebiasaan cashless untuk menghindari potensi penularan virus.
Namun, CDC Menyatakan Bahwa Virus Tak Bisa Melekat Lama pada Benda
Hasil penelitian sebelumnya memang terbilang mengkhawatirkan, tapi kini masyarakat bisa bernapas lega. Sebab, menurut penelitian yang dilakukan oleh CDC disebutkan bahwa virus tidak bisa bertahan lama pada permukaan benda.
Di awal April tahun 2021 silam, CDC mengatakan bahwa kemungkinan penyebaran Covid-19 dari permukaan benda sangat rendah. Hal ini dikarenakana skenario laboratorium yang tidak bisa disamakan dengan dunia nyata.
Jika virus yang terdapat di laboratorium bisa bertahan selama berjam-jam, bahkan berhari-hari, justru dunia nyata bisa berkata sebaliknya. Hal ini juga disebabkan oleh adanya perbedaan berbagai faktor yang memengaruhi seberapa lama Covid-19 dapat bertahan pada permukaan benda.
Terlalu banyaknya faktor yang menyebabkan penularan dari permukaan menjadi tidak efisien. Hal ini juga dipengaruhi oleh lingkungan, jumlah virus, dan inefisiensi perpindahan virus dari permukaan ke bagian wajah – seperti mata, hidung, dan mulut.
Selain itu, penularan dari permukaan benda juga terbilang kurang efektif, sebab adanya jarak waktu antara kontaminasi permukaan dengan tersentuh tangan, aliran udara yang juga turut memengaruhi virus yang menempel di permukaan benda, serta suhu dan evaporasi yang dapat merusak partikel virus. Dan yang pasti, virus tidak bisa bertahan lama karena membutuhkan inang untuk berkembang biak.
Lantas, Masih Perlukah Membersihkan Permukaan Benda?
Credit Image - hellosehat.com
Jika risiko penularan lewat benda terbilang rendah, maka masih perlukah untuk membersihkan permukaan secara rutin? Meskipun demikian, masyarakat diimbau untuk tidak lengah. Sebisa mungkin tetap waspada, tapi tak perlu lagi terlalu sering menyemprot sana-sini ke berbagai benda, termasuk makanan.
Meski penularan lewat benda rendah, namun membersihkan permukaan yang sering disentuh atau digunakan – masih penting dilakukan. Ada pun waktu yang tepat untuk melakukannya, seperti ketika mengunjungi tempat kerumunan – termasuk restoran, food court, dan pasar. Sebaiknya bersihkan permukaan terlebih dahulu sebelum disentuh.
Tak perlu memakai cairan disinfektan khusus, CDC justru menyarankan agar masyarakar menggunakan air dan sabun – atau detergen saja sudah cukup.
Untuk penggunaan disinfektan, disarankan digunakan ketika ada orang terdekat yang dicurigai – atau sudah terkonfirmasi positif Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam. Kemudian, jemurlah benda-benda tersebut, serta tambah sirkulasi udara agar risiko penularan semakin rendah.
Lakukan Tips Lainnya Untuk Cegah Penularan Virus
Selain rutin membersihkan permukaan benda, pastikan pula kamu sudah mengoptimalkan langkah pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan secara lengkap dan ketat, seperti mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.
Selain itu, dianjurkan juga untuk melakukan berbagai kebiasaan hidup sehat yang meliputi:
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
- Perbanyak konsumsi sayur dan buah
- Penuhi kebutuhan cairan tubuh
- Istirahat yang cukup, setidaknya tidur selama 7-8 jam semalam
- Rutin berolahraga
- Kelola stres dengan baik
- Lengkapi dengan rutin mengonsumsi multivitamin
Untuk multivitamin, disarankan memilih yang memiliki kandungan Vitamin C dan Vitamin B Kompleks – kombinasi keduanya secara maksimal dapat bantu menjaga kekebalan tubuh, sehingga kesehatan tubuh tetap terjaga.
Ada pun multivitamin yang direkomendasikan, yaitu Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – kombinasi sejumlah vitamin tersebut dapat bantu menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.
Konsumsi Enervon-C Effervescent dengan kandungan Vitamin C 1000 mg dengan rasa yang segar dan berkhasiat untuk memelihara daya tahan tubuh.
Bagi yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuh agar tak mudah lelah – dan pastinya menjaga imunitas tubuh tetap optimal.
Rutin minum multivitamin Enervon-C dan Enervon Active juga dapat mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh bisa memperoleh energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini berkat kandungan Vitamin B Kompleks di dalamnya.
Itulah ulasan mengenai kemampuan bertahan virus di atas permukaan benda – yang ternyata tidak sekuat yang dikira. Yuk, terus jalani langkah pencegahan, termasuk patuhi prokes dan jaga imun tubuh agar tak mudah jatuh sakit!
Featured Image - honestdocs.id
Source - popmama.com