Perkembangan Terbaru Soal Vaksin Untuk Anak Usia 0-17 Tahun, Wajib Tahu!
Saat ini, diketahui bahwa vaksin Sinovac yang dapat diberikan untuk anak dan remaja. Dalam hal ini, orangtua perlu mempertimbangkan pemberian vaksinasi untuk membantu melindungi anak dari risiko infeksi.
Sama seperti orang dewasa, meskipun anak-anak sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19, tetapi ia tetap harus menjalani protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker – bisa memakai masker ganda, mencuci tangan, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan.
Tidak hanya berperan untuk meningkatkan antibodi terhadap paparan virus corona, namun vaksin juga disebut sebagai salah satu persyaratan untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menyatakan bahwa belajar tatap muka akan kembali dilakukan ketika semua siswa sudah vaksinasi.
Meski saat ini vaksin baru boleh diberikan untuk anak berusia 12-17 tahun, namun tidak perlu khawatir, karena para ahli terus melakukan penelitian terhadap vaksin Covid-19. Lebih lanjut, berikut ini informasi mengenai perkembangan vaksin untuk anak.
Yuk, simak ulasannya sampai habis, ya!
Vaksin Sinovac
Credit Image - jawapos.com
Seperti diketahui, jenis vaksin Sinovac merupakan salah satu vaksin yang digunakan sejak program vaksinasi di Indonesia berlangsung. Bahkan, tidak sedikit pula masyarakat yang menerima jenis vaksin yang satu ini. Sinovac sudah terbukti keamanannya untuk tubuh manusia – serta bisa diberikan kepada anak dan remaja.
Dilansir dari PopMama, berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Bihua Han, Msc. Dan tim, menyatakan bahwa vaksin Sinovac aman digunakan untuk anak berusia mulai dari 3 tahun sampai 17 tahun. Namun, hingga saat ini, belum ada hasil penelitian efikasi vaksin Sinovac dalam rentang usia anak tersebut.
Di Indonesia sendiri, Ikatan Dokter Anak Indonesia menyetujui percepatan vaksinasi Covid-19 pada anak usia 12 sampai 17 tahun. Sedangkan, untuk anak usia 3-11 tahun, IDAI masih menunggu hasil keamanan dari vaksin Sinovac. Sebanyak 96,8-100% anak memiliki antibodi pasca mendapatkan vaksin yang satu ini.
Vaksin AstraZeneca
Kemudian, ada pula vaksin AstraZeneca yang juga digunakan dalam program vaksinasi Covid-19. Tidak kalah terkenalnya dari Sinovac, jenis vaksin yang satu ini juga pasti sering terdengar, sebab banyak masyarakat yang mendapatkan dosis vaksin AstraZeneca.
Akan tetapi, untuk saat ini AstraZeneca tidak diperuntukkan untuk anak. Sebab, hingga kini belum ada hasil penelitian mengenai vaksin ini terhadap anak-anak. Vaksin AstraZeneca biasanya akan diberikan kepada seseorang yang berusia 18 tahun ke atas.
Vaksin Sinopharm
Credit Image - nasional.tempo.co
Hampir mirip dengan vaksin Sinovac, jenis vaksin yang satu ini juga diperuntikkan bagi anak-anak berusia 3 sampai 17 tahun. Namun, hingga saat ini, masih belum ada penelitian mengenai efikasi vaksin Sinopharm terhadap anak dengan rentang usia tersebut.
Di Indonesia sendiri, vaksin Sinopharm belum banyak digunakan oleh anak-anak, jadi yang menerima vaksin ini biasanya masih berusia 18 tahun ke atas. Untuk vaksin gratis yang diberikan kepada anak-anak, masih menggunakan jenis vaksin Sinovac.
Vaksin Moderna
Vaksin jenis Moderna ini mulai didistribusikan dan digunakan baru-baru ini. Awalnya, vaksin ini hanya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan. Namun, kini beberapa lokasi vaksin di Jakarta sudah menyediakan vaksin jenis Moderna ini.
Vaksin ini dinyatakan akan benar-benar membentuk antibodi dengan efikasi 100%. Selain itu, Moderna pun diklaim sebagai vaksin terampuh untuk melawan virus corona jenis Delta. Bahkan, Moderna juga diklaim tidak memiliki efek samping yang berat.
Kabar baiknya lagi, vaksin Moderna dapat digunakan oleh anak-anak usia mulai 12-17 tahun. Dan, saat ini, para peneliti sedang melakukan penelitian vaksin ini untuk anak 6 bulan hingga 11 tahun.
Vaksin Pfizer
Credit Image - republika.co.id
Sama halnya dengan vaksin jenis Moderna, Pfizer pun mampu membentuk antibodi dengan efikasi 100%. Vaksin jenis ini pun tidak memiliki efek samping yang berat. Vaksin ini dapat disuntikkan pada anak yang sudah berusia 12-15 tahun.
Namun, beredar kabar bahwa sebentar lagi, tim penelitian dari vaksin Pfizer akan mengeluarkan data untuk anak yang berusia 5-11 tahun. Diperkirakan data tersebut rilis pada September-Oktober 2021. Sedangkan, untuk anak usia 6 bulan hingga 11 tahun sedang dalam proses penelitian.
Usai Vaksin, Tetap Ajak Anak Lakukan Langkah Pencegahan!
Setelah mendapatkan vaksinasi – anak pun tetap harus menjalani protokol kesehatan. Pasalnya, angka vaksinasi yang masih cukup rendah membuat risiko infeksi masih tinggi – sebab, herd immunity belum dapat terbentuk. Jadi, menjalani protokol kesehatan juga masih penting dilakukan.
Ajak Si Kecil untuk menjalani protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas – hindari bepergian kecuali untuk urusan mendesak.
Selain menerapkan protokol kesehatan – dan juga menjalani gaya hidup sehat, seperti memiliki pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga — aktif bergerak bisa kurangi risiko infeksi virus, miliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas, serta kelola stres dengan baik – usai vaksin anak juga masih harus mendapat asupan suplemen.
Adapun suplemen yang baik dikonsumsi, yaitu suplemen jenis imunomodulator. Ini merupakan jenis suplemen yang dapat membantu meningkatkan pembentukan sistem imun, atau menahan laju pembentukan sistem imun ketika tubuh merasa sudah terbentuk sistem imun dalam jumlah cukup.
Untuk anak, orangtua dianjurkan memberi asupan multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti Enervon-C Plus Sirup. Multivitamin andalan ini mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D – multivitamin anak andalan ini bisa bantu penuhi nutrisi selama masa pertumbuhan anak, sekaligus jaga imunitasnya.
Itulah sejumlah informasi mengenai vaksin-vaksin yang dapat digunakan oleh anak. Moms, sebelum memberikan vaksinasi Covid-19 kepada anak, pastikan kamu sudah memeriksakan kondisi kesehatannya terlebih dahulu, ya.
Dan, pastikan anak tetap menjalani prokes serta menjaga kesehatannya setelah mendapat vaksinasi. Hal ini dapat membantu memberikan perlindungan optimal terhadap tubuh.
Featured Image - health.grid.id
Source - popmama.com