Waspadai, Junk Food Bisa Timbulkan Agresivitias Sel Imun
Seperti diketahui, gaya hidup di zaman sekarang memang serba praktis. Tak sedikit masyarakat yang lebih menyukai hal-hal instan, termasuk dalam urusan memilih makanan.
Tanpa disadari, banyak orang yang cenderung mengonsumsi kesehatan tubuh.
Mulai dari kentang goreng, pizza, burger, sosis, kue, maupun minuman bersoda memang punya rasa yang nikmat, kan? Namun, jika dikonsumsi dalam jangka panjang, junk food bakal memengaruhi sel-sel imun, hingga membuatnya lebih agresif. Pernahkah kamu mendengar hal yang satu ini?
Jika terus-menerus konsumsi junk food, apa saja konsekuensi yang dapat diperoleh di masa mendatang? Berikut ini 5 faktanya yang perlu diketahui.
1. Termasuk Makanan Rendah Nutrisi, Tapi Sangat Digemari
Credit Image - halodoc.com
Tak bisa dipungkiri, junk food termasuk salah satu jenis makanan yang sangat digemari, bahkan paling sering dijadikan pilihan makanan sehari-hari. Alasannya, karena jenis makanan ini punya rasa lezat, mudah diperoleh, dan praktis. Tetapi, kelompok makanan ini disebut sebagai ”junk food” – alias makanan sampah bukan tanpa alasan.
Sebab, junk food mengandung nutrisi yang sangat rendah untuk tubuh, seperti protein, vitamin, serat, dan mineral – sangat jarang ditemui dalam jenis makanan ini. Sebaliknya, junk food tinggi akan kalori, lemak, dan karbohidrat, yang jika berlebihan dikonsumsi dapat mengganggu pertumbuhan, perkembangan, dan daya tahan tubuh.
2. Junk Food Dikenali Sel Imun Seperti Infeksi Mikroba
Ketika tubuh mengalami infeksi, biasanya sistem kekebalan akan meningkatkan jumlah sel-sel imun untuk membunuh virus, bakteri, maupun kuman yang masuk. Namun, ternyata tubuh dapat menyalahartikan makanan tinggi lemak dan karbohidrat sebagai ancaman infeksi. Mungkin, hal ini masih jarang diketahui banyak orang.
Hal tersebut sudah dikonfirmasi oleh sebuah riset di jurnal Cell tahun 2018 – yang mengidentifikasi adanya kenaikan total granulosit dan monosit, dua jenis sel imun bawaan pada darah kelompok mencit yang diberi asupan makanan tinggi lemak dan karbohidrat (Western diet) selama 4 minggu. Kelompok tersebut mengalami inflamasi akut.
3. Mekanisme Kekebalan Timbul Akibat Junk Food
Credit Image - foodtolive.com
Melanjuti hasil riset yang diterbitkan dalam jurnal Cell di atas, masih ada sejumlah fakta mengejutkan lainnya mengenai kaitan junk food dengan sistem kekebalan tubuh. Dalam riset, setelah memberikan jenis makanan tersebut, maka akhirnya kebiasaan ini dihentikan.
Setelahnya, peserta diberi makanan yang berbasis biji-bijian – atau sereal selama empat minggu. Lalu, bagaimana hasilnya? Inflamasi akut bisa hilang, akan tetapi, gen-gen yang berhubungan dengan sel imun bawaan ternyata masih tetap aktif. Hal tersebut menandakan bahwa sudah timbulnya suatu kekebalan terlatih terhadap sel-sel imun bawaan.
Aktifnya kekebalan terlatih tersebut diduga melibatkan inflamasom NLRP3, yakni suatu sensor yang dapat menginduksi inflamasi pada tubuh apabila berhasil mendeteksi suatu sinyal yang dianggap berbahaya, yaitu makanan tinggi lemak dan karbohidrat. Meskipun demikian, mekanisme kerja spesifik dari inflamasom NLRP3 masih terus diselidiki.
4. Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung Degeneratif
Fenomena mengenai kekebalan terlatih pada sel imun bawaan – yang disebabkan oleh konsumsi junk food dapat memungkinkan sel-sel imun, khususnya granulosit dan monosit untuk merespons dan bereaksi lebih cepat ketika suatu saat terjadi infeksi yang sama. Akibatnya, tubuh menjadi rentan mengalami inflamasi.
Dikutip dari ScienceDaily, inflamasi yang terjadi dalam waktu lama dapat menyebabkan timbulnya penyakit diabetes tipe 2, serta aterosklerosis – yang merupakan penyakit yang ditandai oleh penyempitan pembuluh darah arteri.
Ateroskerosis berhubungan erat dengan reaksi inflamasi karena pada saat itu terjadi, sel-sel imun yang baru saja aktif akan bermigrasi ke dalam pembuluh darah. Hal tersebut menyebabkan terbentuknya plak pada pembuluh darah. Seiring berjalannya waktu, plak akan semakin membesar, sehingga menyumbat aliran darah. Kondisi inilah yang berpotensi menimbulkan stroke dan serangan jantung.
5. Pola Makan yang Disarankan
Credit Image - khni.kerry.com
Karena kamu sudah mengetahui dampak konsumsi junk food terlalu sering, kini untuk menghindari sejumlah risiko di atas, ada pola makan sehat yang dianjurkan.
Berdasarkan studi yang diterbitkan di jurnal Nature Immunology tahun 2021, menunjukkan adanya korelasi antara makanan yang dikonsumsi dengan sistem imunitas. Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan makanan olahan berkaitan erat dengan tingginya kandungan kandungan metabolit kolesterol di dalam darah.
Sementara itu, makanan yang kaya serat, biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan yang umum dikonsumsi berpengaruh dengan tingginya kandungan flavonoid dan zat antiinflamasi di dalam darah. Untuk itu, menerapkan kebiasaan memilih makanan yang baik bagi tubuh memang penting. Jangan sampai terlalu asyik memanjakan lidah dan perut, lalu malah melupakan kesehatan tubuh.
Dalam penerapan gaya hidup sehat, memenuhi kebutuhan vitamin juga penting diperhatikan, apalagi di masa pandemi. Dengan kebutuhan vitamin yang tercukupi, kekebalan tubuh pun dapat semakin terjaga. Apalagi, terkait dengan asupan vitamin C dan vitamin B kompleks.
Kombinasi keduanya penting untuk menjaga, sekaligus meningkatkan sistem kekebalan. Namun sayangnya, vitamin tersebut tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga memperoleh asupannya dari makanan maupun suplemen, sangat penting dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh.
Tak hanya dari sumber makanan, asupan vitamin C dan vitamin B kompleks sangat dianjurkan diperoleh dengan rutin mengonsumsi suplemen, sehingga kebutuhannya dapat dipenuhi secara maksimal. Direkomendasikan untuk minum multivitamin Enervon Active yang punya kandungan lengkap, sekaligus bermanfaat untuk kesehatan!
Multivitamin Enervon-C mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang berperan menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.
Minum Enervon-C Effervescent – dengan kandungan vitamin C lebih tinggi yang bisa memberikan perlindungan ekstra, sekaligus memberi sensasi rasa segar sepanjang hari.
Kamu punya masalah lambung sensitif? Tak masalah! Direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active yang punya kandungan non-acidic 500 mg Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuhmu agar tidak mudah lelah, sekaligus menjaga daya tahan tubuhmu.
Dan, kandungan Vitamin B Kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active – dapat mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga makanan yang dikonsumsi bisa diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Jadi, tak perlu khawatir mudah lemas ketika beraktivitas.
Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.
Nah, itulah kelima fakta soal junk food yang ternyata dapat memicu kerusakan terhadap sel-sel tubuh, termasuk sistem kekebalan. Jadi, pastikan kamu membatasi asupan makanan yang satu ini – dan memilih sumber makanan yang lebih sehat, seperti sayur, buah, dan biji-bijian, ya!
Featured Image - blog.roomme.id
Source - idntimes.com