Ada Lho yang Nekat Divaksin Saat Positif Covid-19, Bahaya Gak Ya?
Belum lama ini, dikabarkan ada seorang warga asal Sulawesi Tengah yang sedang menjalani isolasi mandiri, namun mendadak mesti dilarikan ke ruang instalasi gawat darurat. Menurut informasi yang diperoleh dari Detik, beberapa waktu lalu ia melakukan vaksinasi, tetapi akhirnya mengalami gejala mual dan demam tinggi.
Nyatanya, orang tersebut nekat melakukan vaksinasi karena membutuhkan sertifikat vaksin untuk administrasi perjalanan. Yang mengejutkan, ia sedang positif Covid-19 – tapi, tidak jujur mengenai kondisi kesehatannya tersebut.
Lantas, apakah vaksin ketika positif Covid-19 dapat membahayakan nyawa? Berikut ini ulasan lengkapnya.
Divaksin Ketika Positif Corona, Apakah Berbahaya?
Credit Image - merdeka.com
Seperti yang sudah disebutkan, pasien tersebut memang berbohong ke pihak rumah sakit. Berdasarkan informasi yang beredar, satu minggu sebelum melakukan vaksinasi, pasien sudah melakukan pemeriksaan tes Antigen – dan ternyata hasilnya positif, tetapi tidak dilaporkan.
Jadi, sebelum divaksinasi pasien sudah mengeluhkan gejala batuk-batuk, setelah vaksin gejala pun semakin memburuk, hingga akhirnya perlu dirawat di ruang isolasi. Di sini, yang menjadi kekhawatiran, yaitu vaksin akan meningkatkan risiko gejala virus corona, atau bahkan memperburuk. Tapi, anggapan tersebut tentu saja salah.
Perlu diketahui bahwa vaksinasi Covid-19 tidak akan memperburuk gejala pasien Covid-19. Pasalnya, vaksin bukan berisi virus hidup, sehingga tidak mungkin menyebabkan sakit – atau memengaruhi perjalanan penyakit pasien.
Kemungkinan besar, pasien tersebut tengah mengalami fase badai sitokin, sehingga gejala terasa memberat. Belum lagi, seminggu sebelum vaksinasi, orang yang bersangkutan sudah dinyatakan positif Covid-19. Di minggu pertama, virus akan berkembang biak, kemudian di minggu kedua ada kemungkinan terjadinya badai sitokin.
Artinya, ketika pasien mengalami badai sitokin, ini bukan karena vaksin yang disuntikkan, melaikan karena penyakit itu sendiri.
Vaksin Dianjurkan 3 Bulan Setelah Sembuh
Credit Image - homecare24.id
Bagi pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh, memang tak bisa segera mendapatkan vaksinasi, bahkan harus menunggu selama 3 bulan. Mengapa demikian? Hal ini berkaitan dengan antibodi yang dimiliki pasien. Setiap penyintas pastinya memiliki antibodi terhadap virus corona.
Untuk itu, pasien baru dianjurkan mendapat vaksin setelah tiga bulan sembuh, karena diketahui di rentang waktu tersebut, antibodi pasien sudah mulai menurun. Begitu mulai melemah, maka disuntikkan vaksin agar antibodi kembali kuat. Jadi, bagi yang pernah terpapar Covid-19, mendapat vaksin tetap wajib untuk dilakukan!
Setelah Vaksin, Tetap Patuhi Prokes Ya!
Credit Image - artforia.com
Perlu diketahui bahwa pada dasarnya vaksin bekerja dengan mengenali sebagian dari virus – yang kemudian dapat diidentifikasi oleh sistem kekebalan tubuh. Harapannya, imunitas dapat dengan cepat mengenali serta melawan, ketika virus aslinya datang menyerang tubuh.
Namun, tidak ada vaksin yang dapat bekerja 100 persen efektif, lho. Dalam hal ini, respons imun setiap orang bisa berbeda-beda terhadap vaksin. Untuk itu, tak menutup kemungkinan penerima vaksin masih bisa terinfeksi virus.
Kondisi tersebut pun dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan. Sebagian besar alasannya berkaitan dengan seberapa besar paparan seseorang terhadap patogen. Mungkin saja ada yang sudah terpapar, tapi hanya dosis kecil patogen saja.
Dalam proses imunitas mengenai virus penyebab penyakit, tubuh bisa saja membutuhkan paparan dosis yang lebih banyak dan konstan. Meski akhirnya vaksin bukanlah kunci utama tubuh terhindar dari Covid-19 – namun, dengan mendapat vaksinasi tetap bisa mengurangi kemungkinan tingkat keparahan penyakit. Jadi, bisa tetap terinfeksi, namun dengan gejala yang ringan.
Itulah alasan mengapa setelah mendapatkan vaksin, prokes masih harus dijalani. Namun, bukan berarti vaksinasi tidak bermanfaat, melainkan dengan vaksin risiko terinfeksi dapat semakin diminimalisir – dan, jika pun terkena penyakit maka gejala yang dirasakan tidak berat, atau bahkan tidak berisiko mengalami kematian.
Jadi, tetap jalani protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas – hindari bepergian kecuali untuk urusan mendesak.
Perkuat Daya Tahan Tubuh Untuk Hindari Penularan
Credit Image - vedix.com
Yang tidak kalah penting, selain menerapkan protokol kesehatan, menjaga imunitas setelah vaksinasi juga penting dilakukan. Intinya, masyarakat sangat dianjurkan menjalani gaya hidup sehat, seperti memiliki pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga — aktif bergerak bisa kurangi risiko infeksi virus, miliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas, serta kelola stres dengan baik.
Kemudian, mengonsumsi suplemen setelah vaksin juga masih sangat dianjurkan, meskipun sudah mendapatkan vaksinasi. Adapun suplemen yang baik dikonsumsi, yaitu suplemen jenis imunomodulator. Ini merupakan jenis suplemen yang dapat membantu meningkatkan pembentukan sistem imun, atau menahan laju pembentukan sistem imun ketika tubuh merasa sudah terbentuk sistem imun dalam jumlah cukup.
Untuk suplemen yang direkomendasikan – kamu dapat konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.
Minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.
Selain itu, bagi yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.
Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa mengolah makanan yang dikonsumsi, kemudian diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini tentunya bisa membuat makin produktif dalam melakukan aktivitas harian.
Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon yang asli, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.
Dari penjelasan di atas, vaksin tidak akan menyebabkan positif Covid-19, atau memperburuk gejala. Alih-alih demikian, justru vaksin dapat mengurangi risiko infeksi, serta meminimalisir mengalami gejala buruk, hingga risiko kematian.
Featured Image - indianexpress.com
Source - wisn.com