Warna urine normal dapat bervariasi tergantung dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Perbedaan tersebut dikenal sebagai urokrom dan urobilin yang memengaruhi pigmentasi urine. Warna urine normal juga bisa beragam dari jernih, kuning pucat, hingga kuning tua. Namun apakah aman ketika urine berwarna kuning setelah minum suplemen khususnya vitamin C dan B kompleks? Kapan kita harus mengkhawatirkan perubahan warna urine? Ikuti penjelasan lengkap soal urine berwarna kuning berikut sampai akhir ya.

Alasan Urine Manusia Berwarna Kuning

Sebelum masuk pada pembahasan utamanya, mari memahami cara kerja urine dan alasan warnanya seperti yang kita sering lihat. Penelitian dahulu menjelaskan warna kuning atau kekuningan pada urine karena kadar pigmen urochrome atau urobilin. Salah satu faktor tinggi rendahnya urobilin adalah hidrasi tubuh. Semakin banyak kamu minum air putih dan mampu menjaga hidrasi tubuh, maka urobilin akan semakin sedikit dan warna urine semakin terang dan sebaliknya.

Namun penelitian terakhir yang dilakukan oleh Brantley Hall, PhD., (2024) menunjukkan bahwa urine berwarna kuning disebabkan oleh enzim bernama bilirubin reduktase. Enzim ini diproduksi oleh mikroba jenis tertentu dalam pencernaan kita. Meskipun membutuhkan penelitian lanjut mengenai cara kerja dan manfaat enzim tersebut, namun peneliti yakin temuan ini bisa bermanfaat untuk mempelajari masalah pencernaan seperti penyakit inflamasi usus dan penyakit kuning.

Urine Berwarna Kuning Usai Minum Suplemen, Ini Penyebabnya

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa urine berwarna kuning adalah normal. Namun hampir semua orang merasa adanya perubahan warna menjadi lebih kuning dibanding biasanya setelah mengonsumsi suplemen, terutama yang mengandung vitamin C dan vitamin B kompleks. Kemudian muncul pertanyaan apakah hal ini normal terjadi atau pertanda bahaya?

Sudah sempat disinggung di atas bahwa pola makan memengaruhi warna urine. Sehingga seseorang bisa saja mengalami perubahan warna urine jika mengonsumsi banyak makanan atau minuman dengan kandungan pewarna makanan yang tinggi. Termasuk ketika kamu mengonsumsi suplemen multivitamin.

Bedanya, pengaruh multivitamin seperti vitamin C dan vitamin B kompleks relatif lebih aman dibanding yang diakibatkan oleh bahan kimia seperti pada pewarna makanan. Perubahan warna urine menjadi kuning setelah mengonsumsi vitamin C merupakan respons normal tubuh dalam mengeluarkan kelebihan jumlah atau kadar vitamin C dalam tubuh. Karena pada dasarnya tubuh membutuhkan setidaknya 75-90 mg vitamin C. Sehingga bila dosis tersebut telah terpenuhi, tubuh akan ‘membuang’ sisanya melalui urine.

Mekanisme tersebut juga berlaku saat tubuh kelebihan vitamin B kompleks, khususnya vitamin B2 (riboflavin) dan vitamin B12 (kobalamin). Baik vitamin C maupun vitamin B kompleks sama-sama termasuk dalam vitamin larut air sehingga kelebihannya akan dibuang melalui urine. Perubahan warna urine akibat kedua mikronutrien ini wajar terjadi dan termasuk dalam proses metabolisme tubuh yang sehat. Dengan kata lain, kamu tidak perlu khawatir akan hal tersebut.

Illustration Image by lifeforstock on Freepik

Warna Urine Sehat dan Gejala yang Harus Diwaspadai

Warna urine manusia yang dikatakan sehat dan normal adalah kuning jernih, kuning pucat, atau sedikit oranye. Selain warna, aroma urine juga bervariasi dan biasanya khas untuk setiap orang tergantung makanan dan minuman yang dikonsumsi. Kemudian urine yang sehat juga umumnya memiliki konsistensi yang mirip dengan air.

Salah satu laporan kesehatan menyebutkan bahwa konsumsi vitamin C umumnya membuat warna urine menjadi lebih oranye. Sedangkan konsumsi vitamin B kompleks membuat warna urine menjadi kuning neon dan sedikit kehijauan.

Bila urine berwarna kuning gelap dan sedikit oranye padahal tidak minum vitamin C, maka bisa jadi orang tersebut sedang dehidrasi. Itulah kenapa mencukupi kebutuhan air putih setiap hari penting dilakukan. Terutama jika kamu mendapat asupan multivitamin dari suplemen.

Selain suplemen, konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa memengaruhi ketiga indikator urine tersebut. Di bawah ini adalah beberapa tanda atau gejala perubahan urine yang perlu diwaspadai dan sebaiknya segera mendapat konsultasi dokter bila terjadi berhari-hari. Karena bisa jadi ini tanda penyakit lain yang lebih serius.

  • Warna urine merah atau coklat gelap.
  • Aroma urine terlalu kuat atau cenderung amis yang berlangsung 1-2 hari.
  • Urine yang keluar disertai busa atau terlihat keruh.
  • Perubahan urine yang disertai dengan pembengkakan kaki.
  • Terasa nyeri ketika buang air kecil.

Cara Mengelola Asupan Vitamin C agar Tidak Berlebihan

Warna urine normal yang berubah menjadi kuning setelah mengonsumsi multivitamin, apakah menandakan bahwa vitamin tersebut justru terbuang semuanya? Tentu saja tidak. Seperti yang sudah disebutkan bahwa vitamin yang kamu konsumsi akan diserap oleh tubuh secara maksimal. Kemudian zat yang terbuang melalui urine merupakan kandungan yang tidak diperlukan tubuh.

Meskipun asupan vitamin C melebihi dosis yang disarankan itu umumnya aman, sebaiknya kamu tetap memperhatikannya agar tidak terjadi terlalu sering. Orang dewasa usia 19 tahun ke atas membutuhkan setidaknya 75-90 mg per hari. Sedangkan perempuan hamil dan menyusui membutuhkan kurang lebih 120 mg per hari. Mengingat manfaatnya yang sangat besar bagi tubuh, pemenuhan vitamin C harus diperhatikan.

Sumber terbaik vitamin C dan vitamin B kompleks adalah dari buah dan sayuran segar. Untuk memudahkan kamu mengira-ngiranya, satu buah jambu biji ukuran sedang (100 gram) sudah mengandung 80-90 mg vitamin C, 0,05 vitamin B2, dan 1,20 mg vitamin B3.

Jika kamu ingin mendapat dukungan pemenuhan vitamin C dan vitamin B kompleks harian yang aman, maka kamu bisa mengonsumsi suplemen. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah asupan vitamin C tidak boleh lebih dari 2000 mg per hari. Multivitamin dalam dosis besar (mega dosis) bisa memberikan efek samping pada sistem pencernaan.

Rekomendasi Suplemen dengan Dosis Aman: Enervon-C Tablet

Salah satu produk suplemen multivitamin yang banyak direkomendasikan adalah Enervon-C Tablet. Dalam satu tabletnya, varian ini hanya mengandung 500 mg vitamin C sehingga aman dikonsumsi setiap hari sekaligus memastikan kebutuhan tubuh tercukupi. Selain itu, tambahan makan ini juga mengandung vitamin B1 (50 mg), B2 (25 mg), B6 (10 mg), B12 (0,005 mg), niacinamide (50 mg), dan kalsium pantotenat (20 mg). Enervon-C Tablet menjadi suplemen vitamin C yang mampu menguatkan sistem imun, pembentukan energi, dan mendukung proses metabolisme tubuh lainnya. Kunjungi toko resminya di Tokopedia dan Shopee untuk mendapatkan Enervon-C Tablet sekarang!

Referensi:

  • Alyssa Hui-Anderson. 2024. Why Is Pee Yellow? Researchers Say They’ve Finally Figured it Out. Diakses dari https://www.verywellhealth.com/why-pee-is-yellow-8424499
  • Brantley Hall, dkk. 2024. BilR is a gut microbial enzyme that reduces bilirubin to urobilinogen. Diakses dari https://www.nature.com/articles/s41564-023-01549-x
  • Jerisha Parker Gordon. 2023. What Causes Bright-Yellow Urine and Other Changes in Color?. Diakses dari https://www.healthline.com/health/bright-yellow-urine
  • Cleveland Clinic. 2023. Urine Changes. Diakses dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15357-urine-changes 

Featured Illustration Image by Freepik