7 Kesalahan Pakai Masker, Risiko Infeksi Makin Tinggi!
Dengan masih berlangsungnya pandemi Covid-19, ditambah dengan beragam mutasi virus yang kian mengancam, maka masyarakat masih diharuskan untuk menggunakan masker.
Meski bisa menghindari paparan virus melalui droplets, namun sayangnya masih banyak sekali individu yang kerap salah dalam penggunaan masker. Misalnya, sering menggabungkan 2 masker medis secara bersamaan, padahal cara tersebut justru tidak bisa meningkatkan kemampuan filtrasi.
Tak hanya itu saja, masih ada 7 kesalahan dalam penggunaan masker lainnya yang masih sering dilakukan. Apa saja? Berikut ini ulasan lengkapnya.
#1 – Masker Terlalu Longgar
Credit Image - liputan6.com
Kesalahan lainnya dalam menggunakan masker yang masih sering disepelekan, yaitu memilih jenis masker yang terlalu longgar, sehingga tidak pas di bagian wajah. Ingat, saat menggunakan masker, hal pertama yang harus diperhatikan adalah ukuran maskernya.
Hal ini bertujuan agar masker efektif melindungi diri dari paparan virus Covid-19. Semakin longgar ukuran masker, itu akan memungkinkan banyak udara termasuk airborne masuk ke dalam hidung dan mulut. Jika itu terjadi, masker yang dipakai tidak berfungsi maksimal.
#2 – Memakai Masker di Bawah Dagu
Selanjutnya, kesalahan yang juga paling sering dilakukan adalah menurunkan masker di bawah dagu. Biasanya, hal tersebut diterapkan ketika seseorang akan berbicara – atau menghirup udara sebentar. Tentu saja, cara penggunaan masker yang satu ini juga berbahaya.
Mengapa demikian? Sebab, kamu tidak akan pernah tahu virus apa yang telah menempel di bagian dagu. Nantinya, ketika masker diturunkan ke bagian tersebut, lalu digunakan kembali, maka sangat berisiko tinggi menularkan virus, karena masker tersebut sudah terkontaminasi.
#3 – Pakai Masker di Bawah Hidung
Credit Image - health.detik.com
Kebiasaan buruk lain yang biasa dilakukan saat memakai masker, yaitu menggunakannya di bawah hidung. Dalam studi yang dilakukan oleh University of North Carolina (UNC), memakai masker di bawah hidung atau 'half masking' berisiko tinggi tertular virus corona Covid-19.
Virus corona cenderung pertama kali masuk dan menginfeksi rongga hidung, lalu masuk ke paru-paru dan saat itu virus berkembang menjadi pneumonia. Para peneliti juga mencatat virus tersebut menurunkan infiltrasi saat berkembang ke jalur pernapasan, seperti tenggorokan dan paru-paru.
Nantinya, virus yang diproduksi di hidung kemudian didistribusikan ke jaringan penciuman di atap hidung – kemudian, hal ini akan menyebabkan hilangnya bau, atau mengalami anosmia. Lalu, virus akan menuju ke mulut, menginfeksi kelenjar ludah, dan menghasilkan gejala mulut kering.
Yang paling berbahaya, virus akan masuk ke bagian paru-paru – ini merupakan tempat virus menyebabkan pneumonia dan sesak napas, hingga risiko kematian. Untuk itu, masker harus melindungi bagian hidung, sehingga efektif dalam mencegah penularan serta penyebaran Covid-19.
#4 – Tidak Menutupi Bagian Dagu
Credit Image - review.bukalapak.com
Diketahui, Covid-19 dapat masuk ke dalam tubuh melalui hidung dan mulut. Sayangnya, anggapan tersebut masih kerap disepelekan, sehingga masih banyak yang menggunakan masker hanya untuk menutupi bagian lubang hidung saja.
Sebaiknya, masker yang digunakan harus menutup seluruh bagian, dari ujung hidung hingga ke dagu. Berdasarkan video dalam kanal YouTube Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berjudul 'How To Wear Medical Mask', menyarankan masyarakat agar menggunakan masker dari ujung hidung mulut, dan dagu, sampai tertutup rapat tanpa celah.
#5 – Menggunakan Masker Medis Terbalik
Kesalahan yang satu ini juga masih seringkali dilakukan. Pasalnya, penggunaan masker terbalik tidak dapat melindungi bagian wajah secara maksimal. Ketika memakai masker medis, terdapat sebuah kawat pada salah satu bagian di sisi depan masker. Kawat itu harus disesuaikan dengan ujung hidung karena berfungsi untuk menahan masker agar tetap berada di tempat seharusnya.
Tak hanya itu saja, kawat yang terdapat pada masker juga harus ditekuk – kemudian disesuaikan dengan ukuran hidung. Dan, saat menggunakan masker medis, perhatikan juga sisi luar dan sisi dalam agar perlindungan makin optimal.
#6 – Memakai Masker Berongga
Credit Image - quixx.co.id
Masker yang paling disarankan untuk digunakan, yaitu memakai beberapa lapisan – dan pastikan sudah rapat. Hal ini bertujuan agar tidak ada kebocoran yang menyebabkan masuknya virus melalui bagian samping – atau atas masker.
Untuk itu, sangat disarankan menghindari memakai masker dengan bahan tipis, serta yang memiliki banyak rongga. Jenis masker yang satu ini tentu tidak akan membantumu mencegah virus masuk ke dalam tubuh.
#7 – Masker Basah dan Kotor
Selama pandemi, apalagi dengan adanya beragam mutasi virus, termasuk varian Omicron, maka menjaga kebersihan masker menjadi sebuah kewajiban yang harus diterapkan. Jika masker yang digunakan sudah basah atau kotor, harus segera diganti.
Bukan hanya dapat mengontaminasi tubuh dengan virus, bakteri, maupun kuman yang sudah menempel di bagian masker, tetapi memakai masker yang kotor tentu saja dapat membuatmu merasa kurang nyaman dan tidak baik bagi pernapasan.
Tak hanya menggunakan masker saja – dan menghindari sejumlah kesalahan di atas, namun agar semakin maksimal dalam menghindari paparan virus, kamu juga harus melakukan langkah pencegahan lainnya, seperti mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan kurangi bepergian – kecuali karena hal penting.
Lalu, jaga terus kesehatan tubuh – dengan menerapkan pola hidup sehat. Ini bisa dioptimalkan dengan minum multivitamin dari Enervon setiap hari yang dapat bantu tingkatkan imun tubuh.
Konsumsi Enervon-C dalam bentuk tablet yang mengandung 500 mg Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.
Bagi yang menginginkan perlindungan ekstra, bisa mengonsumsi Enervon-C Effervescent yang mengandung Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg. Cocok diminum bagi masyarakat yang sudah sering beraktivitas di luar rumah!
Selain itu, direkomendasikan pula untuk minum Enervon Active – mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuh tetap optimal agar tak mudah lelah, sekaligus menjaga imunitas tubuh.
Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa mengolah makanan yang dikonsumsi, kemudian diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini tentunya bisa membuat makin produktif dalam melakukan aktivitas harian.
Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon yang asli, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.
Itulah ketujuh kesalahan dalam menggunakan masker, pastikan kamu sudah menghindarinya, ya!
Featured Image – headtopics.com
Source – detik.com