Beda Sendiri! Ini Deretan Gejala Varian Omicron di Malam Hari
Hingga kini, para ilmuwan masih terus melakukan penelitian mengenai varian terbaru dari Covid-19, yaitu Omicron. Hal ini berkaitan dengan penyebaran, mutasi, sampai gejala yang dialami – dan disebut lebih ringan dibanding varian lainnya.
Berkaitan dengan gejala, dilansir dari CNN Indonesia, belum lama ini seorang dokter di Afrika Selatan membeberkan fakta mengenai gejala Covid-19 varian Omicron di malam hari. Apa saja sejumlah gejala yang dimaksud tersebut?
Berikut informasi lengkapnya.
Gejala Varian Omicron di Malam Hari
Credit Image - lifestyle.bisnis.com
Beberapa waktu lalu, seorang dokter di Afrika Selatan membeberkan fakta gejala varian Omicron di malam hari. Ini diperoleh data awal penelitian. Dokter umum Unben Pillay menyebut satu gejala yang mungkin muncul di malam hari yakni berkeringat (night sweats). Dalam briefing bersama Departemen Kesehatan Afrika Selatan, ia berkata gejala tersebut dilaporkan oleh pasien Omicron.
Hal ini merupakan kondisi tubuh berkeringat hingga baju dan tempat tidur basah, padahal kamar sejuk. Melansir Express, Pillay juga menyebut ada pasien gejala Omicron di malam hari yang datang dengan batuk kering, demam, dan nyeri tubuh. Namun, bagi yang sudah vaksin cenderung memiliki kondisi gejala lebih ringan.
Sementara itu Angelique Coetzee, dokter umum yang berbasis di Pretoria, mengatakan banyak pasien yang dia temui menunjukkan gejala tidak biasa. Ditemukan pasien mengalami kelelahan parah, dan tidak ada yang melaporkan kehilangan kemampuan mengecap atau mencium.
Meski informasi tentang varian Omicron masih tipis, varian ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Vaksin masih menjadi salah satu elemen penting untuk melindungi diri dari infeksi Covid-19 selain dengan mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, dan membatasi mobilitas.
Dengan adanya informasi tersebut, bisa dikatakan bahwa vaksin memang dapat memberikan dampak perlindungan. Di Afrika Selatan, di mana varian Omicron terdeteksi, sebanyak 87 persen pasien dirawat di rumah sakit termasuk pasien yang tidak divaksin. Gejala Omicron di malam hari ini harus diwaspadai dengan tetap melakukan protokol kesehatan yang ketat dan vaksinasi Covid-19.
Bahaya Dari Varian Omicron
Credit Image - health.detik.com
Dilansir dari Detik, seorang direktur lembaga penyakit menular Afrika Selatan menyebutkan varian Omicron bisa menjadi kandidat varian Corona yang paling kuat – hingga disebut mampu menggantikan varian Delta.
Penemuan tersebut pun telah menjadi alarm global agar negara-negara semakin waspada akan penyebaran varian tersebut. Saat ini, sejumlah negara juga sudah membatasi perjalanan antar negara, lantaran khawatir varian Omicron bisa menyebar cepat, bahkan menyerang populasi yang sudah divaksinasi.
Memang, sebelumnya WHO sempat menyebut varian ini memiliki risiko tinggi menyebabkan lonjakan infeksi Covid-19.
Jika varian Omicron terbukti lebih mudah menular daripada varian Delta, risiko yang ditakutkan adalah terjadi lonjakan tajam kasus infeksi yang berimbas tekanan pada rumah sakit. Hingga kini, peneliti masih terus mempelajari tingkat kemampuan varian Omicron – apakah varian ini mampu menghindari kekebalan yang dihasilkan vaksin atau infeksi alami.
Sejauh ini, laporan anekdotal oleh dokter yang telah merawat pasien Covid-19 Afrika Selatan menyebut infeksi akibat varian Omicron menimbulkan gejala relatif ringan, seperti batuk kering, demam, dan keringat malam.
Langkah Mencegah Varian Omicron
Credit Image - washingtonpost.com
Langkah paling efektif yang dapat dilakukan individu untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 varian Omicron, yaitu:
- Menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain
- Memakai masker yang sesuai
- Membuka jendela untuk meningkatkan ventilasi
- Hindari ruang yang berventilasi buruk atau ramai
- Menjaga tangan tetap bersih
- Mendapatkan vaksin segera
Untuk penggunaan masker, disarankan menghindari pemakaian masker katup. Sebab jenis masker ini memungkinkan udara di dalam masker yang mungkin saja terdapat virus di dalamnya, terhembus keluar melalui lubang katup.
Para ahli paru juga sepakat bahwa penggunaan masker katup tidak efektif dalam pencegahan virus, karena pmakaiannya justru bisa membahayakan orang lain.
Biar perlindungan diri semakin optimal, kamu disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Hidup sehat – dapat bantu jaga imunitas tubuh tetap kuat. Dan, lengkapi hidup sehat dengan rutin mengonsumsi multivitamin, seperti Enervon-C.
Multivitamin andalanmu yang satu ini memiliki kandungan lengkap, mulai dari Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.
Konsumsi Enervon-C Effervescent dengan kandungan vitamin C lebih tinggi, yakni 1000 mg untuk memberikan perlindungan ekstra, serta mampu membuat tubuhmu terasa lebih segar.
Dengan rutin mengonsumsi multivitamin Enervon-C, imunitas tubuh bakal lebih kuat, sehingga tidak mudah terjangkit penyakit, termasuk Covid-19. Selain itu, kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga makanan yang kamu konsumsi dapat diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama, lho!
Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon-C, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.
Jadi, itulah gejala varian Omicron yang kerap dialami pasien di malam hari. Yuk, terus lakukan langkah pencegahan untuk menghindari risiko penyakit berbahaya!
Featured Image – everydayhealth.com
Source – cnnindonesia.com