Alergi dingin merupakan reaksi sistem imun yang muncul dalam beberapa menit setelah tubuh terkena suhu dingin, baik dari air, suhu lingkungan, maupun udara. Hal ini juga bisa disebabkan oleh faktor cuaca dingin, suhu lingkungan yang rendah seperti saat berada di ruangan ber-AC, berenang, atau setelah mandi pagi. Gejalanya juga bisa berbeda-beda dari yang mengalami kondisi ringan, hingga yang yang lebih parah. Lantas, apa saja gejala atau ciri-ciri alergi dingin yang perlu diperhatikan? Ini daftar tanda dan tips mengatasinya.

Alergi Dingin

Alergi dingin memiliki gejala yang mirip dengan pilek biasa atau flu, tapi sebenarnya jauh berbeda terutama karena alergi dingin tidak menular. Jika flu dan pilek disebabkan oleh infeksi virus, maka alergi dingin disebabkan oleh paparan alergen. Jenis alergennya pun berbeda untuk setiap orang seperti yang sudah sedikit dijelaskan di atas. Batas suhu dingin yang dimaksud bisa beragam namun rata-rata suhu di bawah 4 derajat celcius akan memicu reaksi alergi.

Gejala alergi dingin atau sering disebut sebagai reaksi alergi muncul karena sistem imun yang dimiliki penderitanya bekerja secara tidak normal atau terlalu aktif. Karena kondisi khusus tersebut, sistem imun menganggap paparan alergen sebagai bahaya untuk kemudian memberikan sinyal kepada tubuh agar mengeluarkan senyawa histamin. Senyawa histamin inilah yang membuat pemilik alergi merasakan beragam reaksi alergi. Khusus pada alergi dingin, reaksinya beragam dari gangguan kulit hingga gangguan pernapasan.

Soal mengapa sistem imun memiliki cara kerja yang berbeda, hingga kini masih belum ditemukan penyebab utama sekaligus cara untuk menghentikan kondisi ini sepenuhnya. Meskipun begitu, seseorang yang memang terdiagnosis memiliki alergi dingin nantinya akan diberikan tips dan saran medis untuk sebisa mungkin menghindari pemicu alerginya. Semakin baik pengelolaan alergi, maka tingkat reaksi alerginya juga akan lebih mungkin untuk diturunkan.

Reaksi alergi akan muncul beberapa menit setelah terpapar dingin dan durasinya bisa selama beberapa jam saja. Selama pemilik alergi dingin segera menjauh dari alergen, reaksi alergi akan berhenti dengan sendirinya. Meskipun begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merawat beberapa jenis gejala.

Image on Freepik

Ciri-Ciri Alergi Dingin yang Perlu Diperhatikan

Sebelum masuk pada cara merawat gejala, berikut ini adalah daftar ciri-ciri alergi dingin yang perlu diperhatikan. Jika seseorang merasakan ciri-ciri alergi dingin yang tergolong berat, segeralah memeriksakan diri ke faskes terdekat.

1. Pembengkakan (Angioedema)

Beberapa area tubuh yang akan mengalami pembengkakan akibat bersentuhan atau terpapar langsung dengan suhu dingin adalah tangan, lengan, kaki, bibir, hidung, hingga area mata. Hal ini terjadi karena histamin akan memasuki pembuluh darah dan menyebabkan kebocoran cairan di bawah kulit. Cairan lama-kelamaan menumpuk dalam jaringan sehingga menyebabkan pembengkakan.

Pada kasus yang paling berbahaya, pembengkakan terjadi pada lidah dan tenggorokan sehingga membuat penderita mengalami edema faring. Kondisi ini bisa menyebabkan kesulitan bernapas dan berujung pada kematian bila tidak segera ditangani.

2. Kulit Memerah dan Bentol-Bentol

Salah satu ciri-ciri alergi dingin yang paling jelas yakni munculnya ruam merah, biduran (urtikaria), dan gatal-gatal pada kulit. Sebagian orang mengalami bentol seperti saat terkena ulat bulu. Ukuran bentol dapat beragam dan mungkin akan menyerang area yang terbuka dan terpapar langsung seperti tangan, lengan, dan kaki.

Gejala alergi dingin yang satu ini tidak lantas hilang begitu saja saat penderita berpindah ke lingkungan yang lebih hangat. Butuh setidaknya 24 jam untuk tanda yang satu ini hilang. Sebagian orang mungkin juga akan merasakan sensasi terbakar pada kulit begitu kulit terpapar suhu hangat. Kunci dari mengatasi gejala ini adalah dengan tidak menggaruk kulit yang gatal untuk menghindari infeksi dan iritasi yang lebih parah. Pemilik alergi bisa membantu meredakannya dengan menjaga kelembaban kulit.

3. Pusing dan Hidung Meler atau Tersumbat

Selain kulit, saluran napas bagian atas umumnya juga akan menunjukkan reaksi alergi. Salah satu respons akibat menyebarnya histamin dalam tubuh adalah pembuluh darah pun melebar dan membuat hidung tersumbat. Hidung yang tersumbat lambat laun menekan sinus, yakni rongga dalam tengkorak dan tulang wajah yang berada di sekitar hidung. Tekanan dalam sinus ini yang akhirnya terkadang menyebabkan kepala pusing, pilek, dan lain sebagainya.

4. Sesak Napas

Sesak napas juga merupakan ciri-ciri alergi dingin, lho. Reaksi alergi yang satu ini termasuk dalam gejala berat yang harus mendapat pertolongan medis. Senyawa histamin menyebabkan munculnya sesak napas dengan dua kemungkinan mekanisme. Pertama, histamin menyebabkan pembengkakan seperti yang dibahas pada poin pertama. Kedua, histamin bisa memicu terjadinya syok atau anafilaksis yaitu penyempitan saluran napas. Selain sesak napas, pemilik alergi biasanya juga akan mengalami penurunan tekanan darah secara tiba-tiba.

Jika ciri-ciri alergi dingin yang muncul sudah di tahap ini, maka pemilik alergi harus segera mendapat suntikan epinefrin oleh dokter. Meskipun jarang namun anafilaksis bisa menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.

Tips Cara Mengatasi Alergi Dingin

Alergi merupakan masalah kesehatan yang sifatnya hilang dan timbul. Faktanya, butuh waktu yang tidak sebentar untuk dapat benar-benar sembuh dari masalah ini. Sebenarnya cara terbaik untuk mencegah alergi dingin adalah dengan menghindari pemicu utamanya. Pemilik ciri-ciri alergi dingin perlu menjalani tes alergi untuk mengetahui pemicu utamanya berupa air dingin atau udara dingin. Sayangnya hal tersebut mungkin bagi sebagian orang belum bisa dilakukan karena berbagai faktor.

Sebagai solusinya, ada beberapa cara mengatasi alergi dingin yang dapat dilakukan sebagai langkah untuk mengontrol gejalanya hingga histamin berhenti diproduksi dan kehilangan efek sampingnya.

  • Kenakan pakaian panjang dan hangat jika berencana untuk mengunjungi tempat bersuhu rendah. Hal ini termasuk ketika harus bekerja dalam ruangan ber-AC.
  • Sebelum mandi atau berenang, cek suhu air terlebih dahulu. Jika tangan tidak menunjukkan biduran dalam beberapa menit berikutnya, artinya suhu tersebut masih bisa ditolerir. Namun jika tidak ingin mengambil risiko, gunakan air hangat untuk mandi.
  • Meskipun bukan pemicu pasti namun sebaiknya hindari juga makanan atau minuman yang terlalu dingin.
  • Pemilik alergi dingin juga bisa mengonsumsi obat alergi dengan kandungan anti-histamin. Selain menghentikan produksi, obat tersebut juga akan membantu meredakan gejalanya lebih cepat. Obat alergi bisa diakses ke apotek tanpa resep dokter.

Peran Vitamin C dalam Mengatasi Alergi Dingin

Selain beberapa tips di atas, pemilik alergi dingin juga bisa mengusahakan pengelolaan reaksi alergi melalui pola makan sehat. Dari semua nutrisi penting yang ada, vitamin C adalah salah satu nutrisi yang berperan besar. Beberapa penelitian menunjukkan vitamin C memiliki fungsi sebagai anti-alergi dan anti-inflamasi. Perannya sebagai antioksidan, juga mampu menurunkan risiko stres oksidatif yang mungkin memengaruhi alergi.

Beberapa makanan yang tinggi akan vitamin C adalah jambu, jeruk, stroberi, kiwi, tomat, bayam, hingga paprika. Umumnya sayur dan buah dengan warna cerah mengandung vitamin C yang tinggi.

Bila perlu, penuhi kebutuhan vitamin C, baik harian maupun untuk membantu mengelola reaksi alergi dengan konsumsi suplemen. Vitamin C dalam bentuk suplemen tidak hanya mudah dikonsumsi, tapi juga sering kali memiliki formulasi multivitamin lain yang sama baiknya untuk imun dan kesehatan tubuh.

Salah satu produk yang direkomendasikan adalah Enervon-C Tablet, tablet multivitamin dan mineral yang aman dan efektif. Selain vitamin C, konsumsi satu tablet per hari juga akan membantu memenuhi asupan vitamin B kompleks, niacinamide, dan kalsium pantotenat.

Untuk mendapatkan produk multivitamin Enervon yang asli, kamu bisa mengakses toko resmi Darya Varia di Tokopedia, Shopee, dan Lazada. Ayo kelola alergi dingin bersama Enervon!

Referensi:

  • Jayne Leonard. 2024. Top 8 natural antihistamines for allergies. Diakses dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/323276#vitamin-c
  • Ghalibaf, dkk. 2023. The effects of vitamin C on respiratory, allergic and immunological diseases: an experimental and clinical-based review. Diakses dari https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9970132/
  • Natalie Silver. 2023. Can You Be Allergic to the Cold?. Diakses dari https://www.healthline.com/health/cold-allergy
  • Allergy & Asthma Network. Cold Urticaria. Diakses dari https://allergyasthmanetwork.org/chronic-urticaria/cold-urticaria/ 
Featured Image by benzoix on Freepik