Saat ini, program vaksinasi dosis ketiga – atau disebut juga booster sudah dimulai sejak awal Januari 2022 silam. Diketahui, vaksin lanjutan tersebut diberikan secara cuma-cuma kepada masyarakat seluruh Indonesia yang berusia 18 tahun ke atas serta sudah melakukan vaksinasi dosis penuh dalam jangka waktu enam bulan.

Jika kamu sudah memenuhi kriteria di atas, masih ada sejumlah hal yang wajib diperhatikan dalam menerima vaksin dosis ketiga. Pasalnya, ada beberapa kriteria orang yang tak boleh menerima booster. Siapa saja yang termasuk dalam kelompok tersebut?

Berdasarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan, berikut sejumlah kriterianya.

 

 

Vaksin Booster Covid-19

Credit Image - news.detik.com

Mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), vaksin booster merupakan dosis tambahan vaksin yang diberikan setelah mendapatkan vaksin primer dosis lengkap. Tujuan pemberiannya yaitu untuk mempertahankan imunitas dan memperpanjang masa perlindungan.

Umumnya, pemberian vaksin booster saat imunitas dari vaksin primer menurun. Maka, diberikan vaksin booster untuk meningkatkan kembali imunitas sehingga perlindungan menjadi maksimal, seperti dilansir Johns Hopkins Medicine.

Vaksinasi booster dilaksanakan dengan sasaran masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas dengan prioritas lansia dan kelompok rentan. Syarat pemberian vaksin booster yaitu telah mendapat vaksin primer dosis lengkap dengan jarak minimal 6 bulan sejak vaksin kedua.

Seperti dijelaskan pada laman Kemenkes, vaksinasi booster dilakukan di sarana vaksinasi yang telah ditunjuk, seperti Puskesmas, rumah sakit milik pemerintah dan pemerintah daerah, maupun pos pelayanan vaksinasi yang dikoordinasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi atau Kabupaten/Kota.

Vaksinasi booster yang dilaksanakan dapat dilakukan bersamaan dengan vaksinasi primer, tetapi dengan vaksinator yang berbeda.

 

Kriteria yang Tak Boleh Menerima Booster

Credit Image - sharp.com

Penting diketahui, setidaknya ada delapan kriteria orang yang tidak boleh menerima vaksinasi dosis ketiga, yaitu:

  1. Orang dengan suhu tubuh 37,5 derajat Celcius ke atas. Vaksin akan ditunda sampai memenuhi syarat suhu normal.
  2. Orang dengan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Pengukuran tekanan darah akan diulang dalam jangka waktu 5 sampai 10 menit. Jika tekanan darah masih tinggi, maka vaksinasi akan ditunda.
  3. Ibu hamil dengan keluhan maupun tanda preeklamsia, serta ibu hamil yang memiliki usia kehamilan kurang dari 13 minggu.
  4. Orang dengan gangguan pembekuan darah, kelainan darah, defisiensi imun, penerima transfusi sarah yang sedang dalam tahap pengobatan. Vaksin akan ditunda dan langsung dirujuk ke rumah sakit.
  5. Orang dengan penyakit autoimun. Jika terkontrol, maka vaksin bisa diberikan.
  6. Orang yang sedang dalam pengobatan, seperti kemoterapi dan kortikosteroid.
  7. Orang yang memiliki asma berat dalam keadaan sesak, langsung dirujuk ke rumah sakit.
  8. Orang dengan komorbid yang tak terkontrol, seperti hati, jantung, diabetes, HIV, hipertiroid, dan ginjal kronis.

 

Sudah Vaksinasi? Langkah Pencegahan Masih Harus Dilakukan!

Credit Image - aa.com.tr

Vaksinasi merupakan salah satu cara untuk membentuk kekebalan kelompok. Meski demikian, angka vaksinasi yang sudah cukup tinggi pun tidak boleh membuatmu lengah. Perlu diketahui bahwa pada dasarnya vaksin bekerja dengan mengenali sebagian dari virus – yang kemudian dapat diidentifikasi oleh sistem kekebalan tubuh. Harapannya, imunitas dapat dengan cepat mengenali serta melawan, ketika virus aslinya datang menyerang tubuh.

Namun, tidak ada vaksin yang dapat bekerja 100 persen efektif, lho. Dalam hal ini, respons imun setiap orang bisa berbeda-beda terhadap vaksin. Untuk itu, tak menutup kemungkinan penerima vaksin masih bisa terinfeksi virus.

Kondisi tersebut pun dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan. Sebagian besar alasannya berkaitan dengan seberapa besar paparan seseorang terhadap patogen. Mungkin saja ada yang sudah terpapar, tapi hanya dosis kecil patogen saja.

Dalam proses imunitas mengenai virus penyebab penyakit, tubuh bisa saja membutuhkan paparan dosis yang lebih banyak dan konstan. Meski akhirnya vaksin bukanlah kunci utama tubuh terhindar dari Covid-19 – namun, dengan mendapat vaksinasi tetap bisa mengurangi kemungkinan tingkat keparahan penyakit. Jadi, bisa tetap terinfeksi, namun dengan gejala yang ringan.

Itulah alasan mengapa setelah mendapatkan vaksin, prokes masih harus dijalani. Namun, bukan berarti vaksinasi tidak bermanfaat, melainkan dengan vaksin risiko terinfeksi dapat semakin diminimalisir – dan, jika pun terkena penyakit maka gejala yang dirasakan tidak berat, atau bahkan tidak berisiko mengalami kematian.

Jadi, tetap jalani protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas – hindari bepergian kecuali untuk urusan mendesak.

Yang juga tidak kalah pentingnya, tetap jaga selalu kekebalan tubuh, salah satunya dengan rutin mengonsumsi suplemen. Jangan salah, minum suplemen masih tetap dianjurkan setelah vaksinasi. Adapun suplemen yang baik dikonsumsi, yaitu suplemen jenis imunomodulator.

Suplemen imunomodulator merupakan jenis suplemen yang dapat membantu meningkatkan pembentukan sistem imun, atau menahan laju pembentukan sistem imun ketika tubuh merasa sudah terbentuk sistem imun dalam jumlah cukup.

Untuk suplemen yang direkomendasikan – kamu dapat konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Selain itu, bagi yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa mengolah makanan yang dikonsumsi, kemudian diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini tentunya bisa membuat makin produktif dalam melakukan aktivitas harian.

Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon yang asli, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.

 

Itulah informasi mengenai sejumlah kelompok yang sebaiknya tak menerima vaksin dosis ketiga Covid-19. Jika kamu tak termasuk dalam kriteria tersebut, yuk, segera peroleh vaksinasi – dan tetap lakukan protokol kesehatan serta jaga selalu imunitas tubuh.

Mari sama-sama kita #BersamaMajuJagaNegeri!

 

 

Featured Image – financialexpress.com

Source – detik.com