Risiko Reinfeksi Omicron Bisa Terjadi Setelah 20-60 Hari, Waspadai!
Virus corona varian Omicron masih terus menyebabkan kasus penularan yang cukup tinggi. Tak hanya menyerang orang yang belum terdampak sebelumnya, namun varian ini pun berisiko besar untuk menginfeksi para penyintas. Bisa dikatakan, reinfeksi semakin marak terjadi.
Durasi reinfeksi varian Omicron pun tidak tanggung-tanggung. Menurut riset di Denmark, kasus infeksi ulang dapat terjadi setelah 20 sampai 60 hari terpapar varian Omicron pertama kalinya. Untuk itu, masyarakat memang harus waspada, jangan lengah, apalagi karena Omicron disebut hanya menyebabkan gejala ringan.
Meski sebagian besar kasus Omicron mengalami gejala ringan, namun, masih ada kemungkinan pasien dapat mengalami gejala berat hingga risiko kematian.
Lebih lanjut mengenai penelitian reinfeksi varian Omicron tersebut, berikut ini informasi selengkapnya.
Gejala Omicron yang Patut Diwaspadai
Credit Image - alodokter.com
Varian Omicron dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti nyeri otot, kelelahan ekstrem, sakit kepala, tidak enak badan, serta gejala batuk dan pilek – menjadi tanda infeksi yang paling sering dialami pasien varian ini.
Deretan gejala tersebut terbilang berbeda, meskipun masih tergolong ringan jika dibandingkan dengan kasus yang sebelumnya. Sementara itu, WHO memastikan bahwa varian ini dapat memicu reinfeksi – artinya, bagi yang sudah pernah terpapar, maka ada risiko terjangkit kembali, sama seperti hasil dari penelitian di Denmark tersebut.
Bahkan, risiko infeksi ulang juga lebih tinggi pada varian Omicron dibanding varian lainnya. Virus ini pun lebih mudah menyerang mereka yang memiliki komorbid, lansia, serta belum memperoleh dosis vaksinasi Covid-19.
Reinfeksi dapat Terjadi Dalam Waktu Singkat
Credit Image - theconversation.com
Dilansir dari Detik, menurut penelitian di Denmark mengatakan bahwa sangat mungkin seseorang terpapar varian Omicron lebih dari satu kali. Namun, umumnya pasien mengalami reinfeksi dengan tipe – atau jenis varian Omicron lain, seperti BA.2 Son of Omicron.
Studi menganalisis data 1,8 juta pasien rentang 22 November hingga 11 Februari 2022, ada 187 kasus kasus reinfeksi dan 47 orang di antaranya terpapar BA.2 usai sebelumnya terinfeksi BA.1 Omicron. Tapi, sebagian besar kasus reinfeksi terjadi pada yang belum divaksinasi, namun gejalanya masih cenderung ringan.
Hal serupa juga dijelaskan dokter umum Adam Prabata. Menurutnya, meski reinfeksi Omicron bisa terjadi, tetapi kasusnya menurut studi sangat jarang dilaporkan. Reinfeksi dapat terjadi pada orang yang terkena varian Omicron, bahkan sejak 20-60 hari setelah terkena Omicron yang pertama kali. Tetapi, kemungkinan terjadinya reinfeksi relatif sangat kecil.
Untuk Itu, Langkah Pencegahan Masih Harus Dilakukan!
Credit Image - quixx.co.id
Langkah paling efektif untuk mencegah penyebaran dan penularan varian Omicron, yakni dengan menerapkan protokol kesehatan berupa menjaga jarak, memakai masker, rutin mencuci tangan, hingga membuka jendela untuk meningkatkan ventilasi dan menghindari tempat yang ramai.
Selain itu, mendapatkan vaksinasi secara lengkap sekaligus booster juga tak kalah pentingnya. Nantinya, setelah vaksin, kamu juga masih disarankan untuk mematuhi protokol kesehatan dan menjaga kekebalan tubuh.
Menjaga kekebalan dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Hidup sehat – dapat bantu jaga imunitas tubuh tetap kuat. Dan, lengkapi hidup sehat dengan rutin mengonsumsi multivitamin, seperti Enervon-C dan Enervon Active.
Multivitamin andalanmu yang satu ini memiliki kandungan lengkap, mulai dari Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.
Konsumsi Enervon-C Effervescent dengan kandungan vitamin C lebih tinggi, yakni 1000 mg untuk memberikan perlindungan ekstra, serta mampu membuat tubuhmu terasa lebih segar.
Namun, jika kamu memiliki masalah lambung yang cukup sensitif, maka direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.
Dengan rutin mengonsumsi multivitamin dari Enervon, imunitas tubuh bakal lebih kuat, sehingga tidak mudah terjangkit penyakit, termasuk Covid-19. Selain itu, kandungan vitamin B kompleks di dalamnya juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga makanan yang kamu konsumsi dapat diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama.
Jadi, bisa dikatakan bahwa varian Omicron dapat menyebabkan kasus reinfeksi. Untuk menghindarinya, pastikan terus menerapkan protokol kesehatan dan jaga selalu kekebalan tubuh agar tidak mudah sakit!
Featured Image – livemint.com
Source – detik.com