Depresi dan Cemas Picu Risiko Kronis, Begini Penjelasan Studi
Masalah kesehatan mental dapat dialami oleh siapa saja. Kondisi ini pun tidak boleh dibiarkan terus menerus, karena mampu membawa masalah pada kesehatan fisik.
Gangguan penyakit fisik – yang juga disertai dengan gangguan psikis.
Berkaitan dengan masalah kesehatan mental yang dapat berdampak pada kondisi fisik, hal tersebut pun sudah terbukti dari studi yang diterbitkan di jurnal JAMA Network Open pada awal bulan Mei 2022. Berikut informasinya.
Studi: Cemas dan Depresi Memicu Risiko Penyakit Kronis
Credit Image - halodoc.com
Dilansir dari CNN Indonesia, studi menemukan bahwa wanita dari segala usia dan pria muda dengan masalah kesehatan mental tertentu akan lebih berisiko mengalami penyakit kronis.
Peneliti menganalisis data kesehatan dari sebanyak lebih dari 40 ribu orang dewasa di Olmsted County, Minnesota. Data diperoleh dari sistem catatan medis Rochester Epidemiology Project. Kemudian, data dipecah menjadi tiga kelompok umur, yaitu 20, 40, dan 60 tahun – serta jenis kelamin. Setiap peserta diurutkan lagi berdasarkan perayaan momen penting dalam hidup antara tahun 2005 dan 2014.
Untuk selanjutnya, peneliti membagi peserta dalam empat kelompok yakni, kelompok dengan kecemasan, depresi, kecemasan dan depresi serta tidak mengalami kecemasan atau depresi.
Hasilnya, peneliti menemukan wanita di tiga kelompok usia dan pria di usia 20-an dengan depresi atau kecemasan dan depresi berada pada risiko yang lebih tinggi dan signifikan mengalami penyakit kronis dibanding peserta tanpa kecemasan atau depresi.
Dari semua kelompok usia, wanita berusia 20-an paling berisiko mengalami penyakit kronis jika mereka ada kecemasan dan depresi. Peningkatan risikonya mencapai 61 persen dibanding peserta tanpa masalah kesehatan mental.
Sementara pada pria, kelompok pria usia 20-an jadi yang paling berisiko. Dibanding dengan kelompok kontrol, pria usia 20-an mengalami peningkatan risiko hampir 72 persen.
Setidaknya ada sebanyak 15 kondisi kronis yang diamati dalam penelitian antara lain, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), hipertensi, asma, hipertensi dan sebagian besar kanker. Bisa dikatakan bahwa usia muda tidak menjamin seseorang dalam kondisi segar bugar tanpa masalah kesehatan.
Banyak orang cenderung berpikir bahwa kondisi medis kronis hanya menyerang orang yang lebih tua saja. Sayangnya, bagi orang dengan masalah kesehatan mental, hal ini bisa terlihat sangat berbeda.
Wanita Lebih Rentan Alami Gangguan Mental, Mengapa Demikian?
Credit Image - hariansib.com
Pada penelitian di atas, disebutkan bahwa wanita lebih rentan mengalami gangguan mental dan sakit kronis dibanding pria. Mengenai hal tersebut, hingga kini peneliti pun masih belum bisa mengungkapkan alasannya.
Namun seperti dilansir Mayo Clinic, wanita lebih mungkin didiagnosis dengan gangguan kecemasan umum dibanding pria. Wanita pun dua kali lebih mungkin didiagnosis dengan depresi. Faktor hormonal, biologis dan psikologis juga bisa berperan. Peserta yang mengalami kecemasan dan depresi juga dipengaruhi beberapa kondisi kronis.
Cara Mengatasi Stres dan Cemas
Credit Image - alodokter.com
Cemas pada dasarnya adalah emosi yang wajar dirasakan manusia. Cemas tak selalu memberikan dampak yang buruk, ada kalanya perasaan ini malah mendorongmu ntuk segera menyelesaikan masalah.
Namun, jika dibiarkan dalam waktu lama, cemas bisa berdampak buruk pada tubuh, termasuk menyebabkan penyakit kronis. Untuk mengatasi rasa cemas – dan juga stres, berikut cara yang dapat dilakukan:
- Mengambil napas panjang
- Tetap berpikir positif
- Lampiaskan rasa cemas dan stres dengan berolahraga
- Lakukan hal yang disenangi
- Berbicara dengan orang lain
Selain cara di atas, masih ada hal lainnya yang bisa dilakukan untuk meredakan stres, yaitu dengan rutin mengonsumsi vitamin B kompleks. Pada dasarnya, memiliki Memiliki sistem saraf yang kuat dan sehat sangat penting dalam membantu melawan gejala stres. Vitamin B1, B2, B6, dan B12 bertugas memelihara kesehatan sistem saraf.
Seperti yang telah diketahui, vitamin B diperlukan untuk memproduksi energi. Nantinya, energi inilah yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan berbagai fungsinya, termasuk merespons stres.
Sejumlah penelitian menemukan hubungan antara vitamin ini dengan tingkat stres. Pada sebuah studi, diperlihatkan bahwa konsumsi suplemen vitamin B kompleks selama 33 hari dapat meredakan dan mengurangi stres.
Lalu, ada pula penemuan lainnya yang menunjukkan adanya penurunan perasaan bingung serta suasana hati buruk secara signifikan pada 60 orang yang diberikan suplemen vitamin B kompleks selama 3 bulan.
Nah, kalau kamu sudah tahu bahwa vitamin B juga berperan penting dalam meredakan stres, maka sudah saatnya kamu untuk memenuhi asupannya setiap hari. Selain dari sumber makanan, biar pemenuhan kebutuhan vitamin B makin maksimal, kamu dianjurkan mengonsumsi multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti Enervon-C dan Enervon Active.
Direkomendasikan untuk minum Enervon-C yang memiliki kandungan Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk membantu menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.
Konsumsi Enervon-C Effervescent yang mengandung Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg – yang satu ini dapat berikan perlindungan ekstra, terlebih untukmu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.
Untuk yang punya masalah lambung sensitif, kamu bisa minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – untuk bantu menjaga stamina agar tak mudah lelah, sekaligus optimalkan sistem kekebalan tubuh.
Sudah pasti, kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C maupun Enervon Active dapat membantu mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh sumber energi yang lebih tahan lama, serta membantu mengurangi stres.
Dan, kandungan vitamin C di dalamnya bisa membantu menjaga sistem imun tubuh agar terhindar dari berbagai macam penyakit berbahaya.
Untuk mendapatkan produk Enervon, kamu bisa segera kunjungi e-commerce di Tokopedia.
Itulah informasi mengenai gangguan mental, seperti cemas berlebihan, stres, dan depresi yang bisa menyebabkan risiko penyakit kronis. Jika kamu mengalaminya, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada pihak yang tepat, ya.
Featured Image – rukita.co
Source – cnnindonesia.com