Penyintas virus corona Covid-19 tetap bisa merasakan gejala meskipun sudah dinyatakan sembuh – atau hasil tes menunjukkan negatif. Kondisi ini disebut juga sebagai gejala berkepanjangan atau long Covid. Hal tersebut tentunya tidak bisa dianggap sepele, lho.

Tingkat keparahan dan lama gejala juga dapat dipengaruhi oleh faktor sistem kekebalan tubuh setiap orang. Jadi, setiap pasien akan mengalami kondisi yang berbeda – tak semua sudah pasti hanya alami gejala ringan saja!

Bahkan, dilansir dari CNBC Indonesia, ada dua gejala berkepanjangan yang dapat bertahan dalam waktu lama hingga 9 bulan. Apakah kedua gejala tersebut? Yuk, simak informasi selengkapnya di ulasan kali ini.

 

 

Apa Itu Gejala Berkepanjangan?

Credit Image - news-medical.net

Istilah long Covid sejatinya mengarah pada fenomena gejala-gejala yang dialami oleh pasien setelah dinyatakan sembuh. Gejala corona berkepanjangan ini terjadi, karena masih adanya virus yang bertahan di dalam tubuh – jadi, penyintas pun terus merasakan berbagai gejala.

Kondisi ini cukup sering dialami. Biasanya, pasien memerlukan waktu tambahan untuk rawat jalan. Selain itu, pasien juga perlu memerhatikan berbagai gejala long Covid yang dirasakan, karena bukan tak mungkin hal ini dapat membuat kondisi memburuk dan menyebabkan risiko fatal.

 

Gejala yang Dapat Bertahan Lama

Credit Image - kompas.com

Menurut studi yang diterbitkan dalam Journal of Infection, ada beberapa gejala yang bertahan meski pasien telah dinyatakan sembuh. Gejala ini bahkan ditemukan bertahan sampai sembilan bulan.

Sebuah penelitian yang melibatkan 465 pasien Covid-19 bergejala berusia di atas 18 tahun. Peserta dinyatakan positif Covid-19 di Verona University Hospital, Italia, selama periode 29 Februari sampai 2 Mei 2020.

Peneliti menemukan, 37 persen peserta memperlihatkan setidaknya empat gejala. Sebanyak 42 persen di antaranya melaporkan gejala yang berlangsung selama lebih dari 28 hari. Selain itu, ditemukan juga 20 persen pasien masih melaporkan gejala long Covid yang bertahan hingga 9 bulan. Pada momen ini, ada dua gejala klasik yang teramati.

Gejala tersebut, yakni:

- kelelahan dan napas yang terasa tidak lega
- tekanan psikologis

Seperti diketahui, sejumlah penelitian telah menemukan bahwa Covid-19 dapat menyebabkan kelelahan yang bertahan lama. Ulasan yang diterbitkan dalam Open Forum Infectious Disease menemukan sebanyak 46 persen pasien melaporkan gejala lelah selama berbulan-bulan setelah dinyatakan sembuh.

Studi baru-baru ini juga menemukan, sesak napas atau napas yang terasa tidak lega juga ditemukan sebagai gejala long Covid yang berlangsung lama. Sekitar 20 persen penyintas mengalaminya hingga sembilan bulan setelah pemulihan.

Selain itu, tekanan psikologis juga ditemukan sebagai gejala long Covid yang bertahan 9 bulan. Penelitian mencatat bahwa sebanyak 19 persen pasien melaporkan tekanan psikologis hingga bulan kesembilan.

 

Yuk, Tetap Lakukan Pencegahan Virus!

Credit Image - klikdokter.com

Dalam penyakit apapun, istilah lebih baik mencegah daripada mengobati memang benar adanya. Ini pun berlaku pada Covid-19. Jadi, lakukan langkah pencegahan – dengan menerapkan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Optimalkan perlindungan diri dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti Enervon Active dua kali sehari.

Konsumsi Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent dengan kandungan Vitamin C 1000 mg untuk perlindungan ekstra, serta mampu memberikan sensasi rasa segar sepanjang hari. 

Bagi yang memiliki lambung sensitif, direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active – yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat bantu menjaga imun tubuh, sekaligus mengoptimalkan stamina agar tak mudah lelah.

Tak hanya membantu menjaga kekebalan saja, namun kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga makanan yang kamu konsumsi dapat diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Jadi, tak perlu khawatir tubuh mudah merasa lemas.

Untuk memperoleh produk Enervon yang asli, kamu bisa segera mengunjungi kunjungi official store-nya di Tokopedia, ya!

 

Jadi, itulah kedua gejala berkepanjangan yang dapat bertahan lama hingga 9 bulan. Pastikan kamu tetap waspada akan risko penularan virus.

 

 

Featured Image – dzhk.de

Source – cnbcindonesia.com