Hati-hati! 5 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Kadar Asam Urat Meningkat, Lho
Tahukah kamu bahwa setiap orang memiliki kadar asam urat di dalam tubuh, karena setiap metabolisme yang normal akan menghasilan asam urat? Ya, tapi tenang, pasalnya dalam kadar normal, asam urat tidak akan mengganggu kesehatan – apalagi, nanti asam urat tersebut akan dibuang bersama urine.
Bagi laki-laki, kadar normal asam urat, yaitu 3,4-7 mg/dl, sementara untuk perempuan adalah 2,4-6 mg/dl. Kadar asam ini diharapkan stabil pada sekitar 5 mg/dl. Namun, karena beberapa hal, misalnya kebiasaan tertentu, kadar asam urat bisa meningkat hingga melebihi batas, lho.
Peningkatan kadar asam urat dapat disebabkan berbagai hal, termasuk 5 kebiasaan berikut ini. Apa saja? Yuk, simak informasi lengkapnya!
1. Konsumsi Karbohidrat Sederhana Berlebih
Credit Image - godiscover.co.id
Asupan karbohidrat sederhana yang tinggi, terutama fruktosa, mempunyai efek langsung terhadap metabolisme asam urat. Peningkatan kadar fruktosa dalam darah dapat meningkatkan sintesis de novo purin dan meningkatkan produksi asam urat.
Fruktosa merupakan pemanis yang biasa digunakan untuk produk minuman seperti sirop dan softdrink, serta untuk pembuatan jajanan manis seperti arum manis, gulali, permen, dan sebagainya. Konsumsi jenis karbohidrat yang dianjurkan agar pembuangan asam urat lancar adalah karbohidrat kompleks, seperti pada umbi-umbian dan biji-bijian, serta membatasi konsumsi karbohidrat sederhana.
2. Sering Menyantap Daging dan Seafood
Seperti dimuat dalam Journal of Nutrition College tahun 2015, sebuah studi kohort selama 12 tahun pada pria menunjukkan bahwa asupan daging dalam pola makan setiap hari dapat meningkatkan risiko gout sebesar 21 persen, sedangkan asupan seafood bisa mempertinggi risiko hingga 7 persen. Daging dan seafood memiliki kandungan purin antara 100–400 mg per 100 gram bahan makanan.
Daging dan seafood merupakan sumber protein dan mineral yang baik, tetapi jika terlalu sering dikonsumsi dapat mempercepat produksi purin endogenous yang akan memicu pemecahan purin dalam tubuh dan meningkatkan kadar asam urat darah.
Asupan protein sangat penting bagi tubuh, tetapi bukan berarti asupan totalnya setiap hari harus bersumber dari daging. Kamu bisa memvariasikannya dengan sumber protein lainnya seperti telur, ikan, susu, maupun dari sumber protein nabati.
Rekomendasi asupan protein harian per orang antara 0,8–1,2 gram per kilogram berat badan sudah cukup dalam memelihara kesehatan tubuh.
3. Konsumsi Makanan Gorengan dan Tinggi Lemak Berlebihan
Credit Image - klikdokter.com
Makan gorengan lekat sebagai makanan pendamping maupun kudapan. Makanan ini identik dengan kandungan minyak atau lemaknya yang cukup banyak.
Lemak memang termasuk zat gizi makro yang penting dan diperlukan oleh tubuh. Bahkan, anjuran kebutuhan total energi setiap hari sebanyak 20–25 persennya dari asupan lemak. Namun, harus diketahui juga bahwa banyak bahan makanan yang pada dasarnya sudah mengandung lemak bahkan sebelum diolah dengan minyak.
Laporan dalam Jurnal Gizi Indonesia menjelaskan bahwa konsumsi lemak yang berlebihan akan menghambat ekskresi atau pembuangan asam urat melalui ginjal. Lemak juga dapat meningkatkan resistansi insulin yang dapat mengakibatkan reabsorpsi asam urat di ginjal. Akibatnya, asam urat yang seharusnya dikeluarkan bersama urine menjadi terhambat dan menumpuk dalam tubuh.
4. Kurang Berolahraga
Rendahnya aktivitas fisik membuat kalori yang didapat dari makanan menjadi tidak tersalurkan dan menumpuk menjadi lemak tubuh. Ditambah kebiasaan sering makan gorengan atau makanan tinggi lemak lainnya, maka ini dapat meningkatkan risiko kegemukan atau obesitas.
Obesitas bisa memicu perkembangan beberapa penyakit metabolik yang juga dapat memicu hiperurisemia dan perkembangan penyakit gout.
Laporan dalam jurnal Ilmu Gizi Indonesia tahun 2018 menjelaskan bahwa obesitas dapat meningkatkan kadar leptin dalam darah. Leptin berperan pada perangsangan saraf simpatis, meningkatkan sensitivitas insulin, hingga mencegah resistansi leptin dalam ginjal.
Apabila terjadi resistansi leptin dalam ginjal, maka akan menyebabkan gangguan pengeluaran asam urat melalui urine sehingga kadar asam urat dalam darah menjadi tinggi. Seseorang yang mengalami obesitas berisiko dua kali lebih tinggi mengalami hiperurisemia dibandingkan dengan orang yang tidak obesitas.
5. Kurang Minum Air Putih
Credit Image - hot.liputan6.com
Asupan cairan yang kurang dapat menimbulkan dehidrasi – yang menjadi salah satu faktor risiko hiperurisemia karena menurunkan pembuangan asam urat.
Memenuhi kebutuhan cairan setiap hari akan membantu membuang produk akhir metabolisme melalui ginjal. Cairan dapat membantu ginjal dalam metabolisme asam urat untuk dikeluarkan dari tubuh. Cairan berperan dalam proses pembuangan sisa metabolisme purin dan mengurangi saturasi urine sehingga sisa metabolisme purin dapat dikeluarkan dari tubuh.
Hasil studi yang dilaporkan dalam Jurnal Gizi Indonesia menunjukkan bahwa partisipan yang asupan cairannya kurang tujuh kali lebih berisiko mengalami hiperurisemia dibanding partisipan yang asupan cairannya cukup.
Karena itu, membiasakan diri mengonsumsi air putih minimal delapan gelas per hari dapat membantu mengeluarkan asam urat sehingga mencegah penumpukan asam urat yang tinggi dalam tubuh.
Menghindari sejumlah hal di atas dapat membantu mengontrol kadar asam urat, sehingga kesehatan tubuh tetap terjaga. Untuk memaksimalkan kondisi kesehatan, kamu direkomendasikan mengonsumsi multivitamin dengan kandungan vitamin lengkap, seperti Enervon-C maupun Enervon Active.
Enervon-C mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tak mudah sakit.
Minum Enervon-C secara rutin, baik dalam Enervon-C Effervescent – yang satu ini punya kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg.
Kamu punya masalah lambung sensitif? Direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active yang punya kandungan non-acidic 500 mg Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuhmu agar tidak mudah lelah, sekaligus menjaga daya tahan tubuhmu.
Untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa membelinya di official store di Tokopedia, ya.
Jadi, itulah berbagai kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam tubuh. Pastikan kamu sudah menghindarinya!
Featured Image – ayosurabaya.com
Source – idntimes.com