5 Mineral yang Terbukti Dapat Membantu Mengatasi Masalah kesehatan
Tahukah kamu bahwa zat gizi mikro – atau mikronutrien mendapat perhatian lebih besar dalam ilmu gizi secara global? Ya, bahkan hal tersebut sudah terjadi selama sepuluh tahun terakhir, lho. Pasalnya, masih banyak yang menyepelekan kebutuhan nutrisi yang satu ini.
Usia dan kualitas hidup manusia sangat bergantung pada peran mikronutrien dalam mengatur fungsi otak, imunitas, serta pengolahan energi. Salah satu golongan mikronutrien tersebut adalah mineral yang bisa diperoleh asupannya dari pola makan bergizi seimbang.
Dari sekian banyaknya jenis mineral, berikut 5 mineral yang telah terbukti dapat membantu mengatasi masalah kesehatan. Ini informasinya!
1. Kalium untuk Mengontrol Hipertensi
Credit Image - jovee.id
Konsumsi kalium dalam jumlah yang cukup dapat melindungi tubuh dari hipertensi atau tekanan darah tinggi. Cara kerja kalium adalah kebalikan dari natrium; konsumsi tinggi kalium akan meningkatkan konsentrasinya di dalam cairan intraseluler, sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah. Rasio kalium dan natrium dalam pola makan berperan dalam mencegah dan mengendalikan hipertensi.
Laporan dalam jurnal Ilmu Gizi Indonesia tahun 2019 menjelaskan bahwa konsumsi makanan yang kaya akan buah dan sayuran (tinggi akan kalium dan magnesium) serta rendah natrium dan lemak jahat secara konsisten berkaitan dalam menurunkan tekanan darah tinggi.
Pengaruh kalium terhadap tekanan darah relatif terjadi apabila kadar natrium tinggi, tetapi jika asupan natrium normal ataupun kurang maka pengaruh tersebut relatif tidak akan terlihat.
Apabila kamu sering mengonsumsi makanan yang tinggi garam atau natrium, seimbangkan dengan makan sumber kalium seperti pisang, alpukat, semangka, apel, pepaya, mangga, juga sayuran hijau, kacang merah, kacang hijau, kedelai, serta kentang.
2. Kalsium Membantu Meringankan Gejala PMS
Menurut studi dalam Jurnal Gizi-Dietetik tahun 2018, kalsium berpengaruh dalam meringankan sindrom pramenstruasi (PMS). Pemberian kalsium terbukti secara signifikan menunjukkan 50 persen pengurangan gejala PMS.
Rata-rata asupan kalsium dalam jumlah 1.300 mg/hari dapat memperbaiki gejala-gejala gangguan mood dan perilaku seperti kegelisahan, hidrasi, depresi, dan mual, yang berlangsung selama PMS.
Untuk memenuhi asupan kalsium dalam jumlah tersebut, kamu bisa mengonsumsi susu dan berbagai produk olahannya (yoghurt, keju, mentega, dan sebagainya), ikan teri, produk ikan presto, kedelai, susu kedelai, tahu, tempe, serta kacang-kacangan.
3. Yodium untuk Mencegah Gangguan Pertumbuhan Anak
Credit Image - health.kompas.com
Laporan dalam Media Gizi Indonesia tahun 2017 menyebutkan bahwa yodium sangat diperlukan untuk membantu produksi hormon triiodothyronine (T3) dan tetraiodotironine atau thyroxine (T4) oleh kelenjar tiroid dalam tubuh. Hormon inilah yang berfungsi dalam mengontrol laju metabolisme basal sel.
Apabila kadarnya dalam tubuh mengalami penurunan akibat kebutuhan yodium yang tidak terpenuhi, maka laju metabolisme basal sel juga akan menjadi rendah. Hal tersebut dapat mengakibatkan proses tumbuh kembang yang terjadi di dalam tubuh menjadi terganggu dan terhambat.
Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa penggunaan garam beryodium berkaitan erat dengan status gizi normal dan berkorelasi positif dalam mencegah stunting pada anak.
Setiap harinya diperlukan mineral ydium sekitar 120 mikrogram (mcg) untuk anak-anak, dan 150 mcg untuk dewasa. Pangan yang berasal dari laut adalah sumber yodium terbaik. Yodium juga ditambahkan pada garam komersil (garam beryodium) dan dapat digunakan sebagai bumbu dalam masakan dalam batas normal.
4. Zat Besi untuk Mengatasi Anemia
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari tahun 2013 hingga 2018 menunjukkan bahwa kejadian anemia mengalami peningkatan dari 37,1 menjadi 48,9 persen, dengan proporsi tertinggi pada usia 15-24 tahun.
Anemia merupakan kondisi tubuh mengalami penurunan jumlah sel-sel darah merah dalam sirkulasi atau jumlah hemoglobin di bawah batas normal. Kurangnya kadar hemoglobin menimbulkan gejala lemah, letih, lesu, cepat capek, hingga menurunkan imunitas tubuh. Ini berpotensi menghambat dan menurunkan produktivitas maupun kualitas hidup.
Studi dalam Jurnal Kesehatan tahun 2017 menyebut bahwa asupan zat besi berperan penting untuk pembentukan hemoglobin sebagai alat angkut oksigen ke jaringan tubuh. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa asupan zat besi yang didukung asupan protein yang cukup berpengaruh nyata dalam meningkatkan kadar hemoglobin yang membantu mengatasi kondisi anemia.
Sumber terbaik zat besi berasal dari lauk hewani, seperti daging, ikan, dan telur. Namun, zat besi juga mudah dijumpai pada bahan nabati seperti kacang-kacangan, tahu, tempe, sayuran hijau, semisal daun katuk, daun bayam, daun kelor, daun pepaya, daun kacang panjang.
5. Zinc untuk Mengatasi Diare
Credit Image - alodokter.com
Laporan dalam Indonesian Journal of Human Nutrition menjelaskan bahwa zinc berperan dalam pembentukan, pembelahan, dan spesifikasi sel seperti pada membran mukus saluran pencernaan.
Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa pemberian zinc dapat mengatasi kejadian diare akut, ditandai dengan pengurangan frekuensi pengeluaran feses dan memperpendek durasi diare. Ini karena zinc berperan dalam memperbaiki dan meningkatkan penyerapan air dan elektrolit melalui intestinal dan mempercepat regenerasi sel epitel usus.
Angka kecukupan mineral zinc yang dianjurkan berkisar 5 mg untuk usia balita hingga 15 mg untuk orang dewasa. Sumber makanannya meliputi daging, seafood, hati, telur, ikan teri, ikan-ikan kecil air tawar, kacang-kacangan, kacang merah, dan tempe.
Selain dari asupan makanan tersebut, kamu bisa memperoleh asupan zinc dari mengonsumsi multivitamin dengan kandungan lengkap, lho.
Kamu direkomendasikan meminum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 gram, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc.
Berbagai vitamin tersebut dapat membantu menjaga daya tahan tubuh, serta mengoptimalkan proses metabolisme untuk mengubah makanan menjadi energi yang lebih tahan lama, sehingga kamu tak mudah lelah saat beraktivitas.
Dan, kandungan non-acidic vitamin C di dalam Enervon Active juga aman dikonsumsi bagi kamu yang memiliki masalah perut senstif.
Untuk mendapatkan produk Enervon, kamu bisa segera kunjungi e-commerce di Tokopedia.
Sejumlah asupan mineral di atas harus dipenuhi asupannya secara rutin setiap hari, karena dapat membantu menghindari sejumlah masalah kesehatan tertentu. Jadi, pastikan kamu sudah mengonsumsi sumber makanan yang kaya akan mineral tersebut, ya!
Featured Image – theepochtimes.com
Source – idntimes.com