Jangan Asal! Ini Panduan Booster Kedua dari Kemenkes RI
Sejak Januari silam, pemerintah telah menetapkan kebijakan vaksin booster kedua. Saat ini, vaksin dosis keempat tersebut masih diprioritaskan untuk tenaga kesehatan – di mana kebijakan tersebut diterapkan usai dilaporkan dua dokter meninggal di gelombang baru Omicron.
Analisis pemberian vaksin Covid-19 booster kedua sudah melewati pertimbangan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) serta Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). Vaksin keempat ini diyakini mampu meningkatkan antibodi yang bisa menurun pasca enam bulan divaksinasi booster pertama.
Lantas, jika sebelumnya mendapat booster Pfizer atau AstraZeneca, apa jenis vaksin dosis keempat yang dapat digunakan? Berikut ulasannya.
Jenis Vaksin Booster Kedua yang Dapat Didapatkan
Credit Image - gavi.org
Dilansir dari Detik, berikut jenis vaksin dosis keempat yang dapat diperoleh oleh penerima vaksin Pfizer, AstraZeneca, Sinovac, dan Sinopharm – sebagai booster pertamanya.
Penerima booster pertama Pfizer:
Booster kedua disarankan kembali divaksin Covid-19 Pfizer dosis penuh, atau Moderna dosis penuh, dan AstraZeneca dosis penuh.
Penerima booster pertama AstraZeneca:
Baru bisa menerima Moderna dan Pfizer dengan dosis penuh.
Penerima booster pertama Sinovac:
Bisa dilanjutkan dengan AstraZeneca atau Pfizer setengah dosis, Sinopharm atau Sinovac dosis penuh.
Penerima booster pertama Sinopharm:
Bisa melanjutkan vaksinasi Covid-19 booster kedua dengan dosis penuh.
Jarak Vaksin Booster Pertama dan Kedua
Seperti halnya pemberian vaksin Covid-19 dosis sebelumnya, vaksin booster kedua ini diberikan dengan ketentuan jarak interval tertentu.
Menurut SE Nomor HK.02.02/C/3615/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan, pemberian vaksinasi dosis keempat atau booster kedua dapat dilakukan setelah 6 bulan menerima vaksinasi dosis ketiga atau booster pertama.
Dalam surat edaran, disebutkan bahwa pemberian vaksinasi Covid-19 dosis booster kedua diberikan dengan interval selama 6 bulan sejak vaksinasi dosis booster pertama. Jadi, jangan sampai salah informasi, ya!
Diperkirakan, Masyarakat Umum Bisa Terima Booster Kedua di Akhir Tahun Ini
Credit Image - atriumhealth.org
Saat ini, vaksin dosis keempat baru ditujuan bagi para tenaga kesehatan. Lantas, kapan masyarakat umum juga bisa mendapat vaksin ini? Rencananya, di akhir tahun 2022, booster kedua dapat diberikan untuk masyarakat umum.
Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril, vaksin Covid-19 booster kedua masyarakat bakal didahulukan pengidap komorbid dan lansia. Targetnya pun tidak lewat dari tahun 2022 ini.
Namun, rencana tersebut tentunya masih membutuhkan analisis langsung dan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI). Pemerintah juga akan fokus melihat capaian vaksinasi booster pertama atau dosis ketiga terlebih dahulu.
Alasan di balik diberikannya vaksinasi dosis keempat untuk nakes adalah kondisi pandemi yang masih mengalami fluktuasi kenaikan kasus, untuk itu, berdasarkan rekomendasi ITAGI dan berbagai pihak, diberikanlah booster kedua untuk nakes.
Hindari Infeksi Virus dengan Menjaga Imunitas Tubuh
Selain memperoleh vaksinasi lengkap dan menerapkan protokol kesehatan, menghindari infeksi virus juga dapat dilakukan dengan menjaga daya tahan tubuh. Perlu diketahui, imunitas merupakan perlindungan utama untuk menghalau virus dan kuman penyebab penyakit.
Meningkatkan kekebalan dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat. Ini dapat dimulai dengan mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Hidup sehat dapat bantu jaga imunitas tubuh tetap kuat.
Untuk melengkapi hidup sehatmu, jangan lupa mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang berperan penting dalam menjaga kekebalan tubuh. Selain dari makanan bergizi yang dikonsumsi sehari-hari, kedua nutrisi tersebut bisa diperoleh dari multivitamin kandungan lengkap, seperti rangkaian suplemen dari Enervon.
Enervon-C memiliki kandungan lengkap, mulai dari Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.
Konsumsi Enervon-C dalam bentuk tablet yang memiliki kandungan vitamin C 500 mg, atau Enervon-C Effervescent dengan kandungan vitamin C lebih tinggi, yakni 1000 mg yang mampu membuat tubuhmu terasa lebih segar selama berkegiatan seharian.
Namun, jika kamu memiliki masalah lambung yang cukup sensitif, maka direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.
Dengan rutin mengonsumsi Enervon-C maupun Enervon Active, proses metabolisme juga semakin maksimal, berkat kandungan vitamin B kompleks yang akan mengubah makanan menjadi sumber energi untuk beraktivitas seharian penuh.
Untuk anak-anak, dapat diberikan Enervon-C Plus Sirup. Multivitamin andalan ini memiliki kandungan lengkap, seperti Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D.
Deretan vitamin tersebut dapat membantu menjaga daya tahan tubuhnya agar tidak mudah sakit, menjaga anak tetap aktif selama masa pertumbuhan, meningkatkan napsu makan, sekaligus dapat membantu pembentukan tulang dan gigi.
Dan bagi usia lanjut, dapat diberikan multivitamin Enervon Gold yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks, Omega-3, Asam Folat, dan Lutein yang dapat membantu menjaga kekebalan tubuh, membentuk energi, hingga menjaga kesehatan otak, kesehatan jantung, dan juga kesehatan mata.
Untuk mendapat produk Enervon pilihamu, segera kunjungi official store-nya yang dapat diakses dengan klik di sini!
Jadi, itulah jenis vaksin booster kedua yang bisa diperoleh penerima Pfizer, AstraZeneca, Sinovac, dan Sinopharm sebagai vaksin dosis ketiga. Semoga masyarakat umum bisa segera mendapat vaksinasi lanjutan ini, ya!
Featured Image – clinicaltrialsarena.com
Source – detik.com