Satu hal yang masih jarang diketahui orangtua bahwa anak-anak merupakan kelompok usia yang ternayata rentan mengalami dehidrasi dibandingkan dengan remaja dan orang dewasa. Apalagi, anak termasuk aktif dalam melakukan aktivitas fisik serta tergolong lebih mudah sakit diare dan muntah-muntah.

Dilansir dari Cleveland Clinic, dehidrasi anak terjadi ketika ia kehilangan banyak cairan sehingga tidak bisa mempertahankan fungsi tubuhnya dengan normal. Tak boleh disepelekan, dehidrasi bisa mengarah dampak kesehatan yang buruk termasuk kerusakan otak.

Karena anak sering mengabaikan kebutuhan cairan tubuhnya, maka orangtua harus mengawasi asupan cairan pada anak. Untuk mencegah dehidrasi pada anak, berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan.

Simak informasi lengkapnya sampai tuntas!

 

 

Tanda Dehidrasi pada Anak

Credit Image - klikdokter.com

Rasa haus sering kali menjadi indikator utama untuk mengetahui anak kekurangan cairan. Padahal itu bukanlah penanda yang baik untuk dehidrasi, bahkan sebenarnya merupakan tanda akhir kondisi tersebut.

Alih-alih mengenalinya dengan rasa haus, berikut adalah tanda-tanda dehidrasi pada anak yang harus diwaspadai orangtua:

  • Kulit terasa kering dan keriput.
  • Bibir kering dan pecah-pecah.
  • Lidah kering.
  • Tangan dan kaki dingin.
  • Berkurangnya jumlah urine atau urine berwarna kuning tua.
  • Tidak ada air mata saat menangis.
  • Mata cekung atau titik lunak cekung di kepala (pada bayi).
  • Mengantuk berlebihan.
  • Merasa lelah atau kurang aktif daripada biasanya.
  • Rewel yang ekstrem.
  • Pernapasan dan detak jantung yang cepat.

 

Cara Mencegah Dehidrasi Anak

Credit Image - kompas.com

Nah, untuk mencegah kondisi tersebut, inilah cara terbaik mencegah dehidrasi pada anak yang bisa orangtua lakukan:

1. Mengetahui jumlah asupan cairan yang dibutuhkan anak

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), anak-anak usia 1-3 tahun membutuhkan setidaknya 4 cangkir minuman per hari, termasuk air atau susu. Sementara anak usia 4-8 tahun, kebutuhannya meningkat sekitar 5 cangkir per hari.

Untuk anak dengan usia lebih dari itu, kebutuhan minum setidaknya 7-8 cangkir per hari harus terpenuhi, seperti dilansir Parents.

 

2. Memperhatikan kondisi anak

Saat olahraga, cuaca panas, atau ketika anak sangat aktif dan banyak berkeringat, kebutuhan cairan mereka akan meningkat. Usahakan untuk memberi air tambahan setidaknya setiap 20 menit. Untuk aktivitas olahraga berat, memberikan minuman olahraga juga ide yang bagus, tetapi harus dibatasi.

Tak hanya itu, anak yang mengalami demam, sakit tenggorokan, muntah, atau diare juga harus ditingkatkan kebutuhan cairannya.

Pada anak yang diare atau muntah, kamu bisa menawarkan sejumlah kecil cairan rehidrasi oral untuk menjaga keseimbangan garam dan gula dalam tubuh dan mempertahankan cairan.

 

3. Menyediakan air

Cara yang satu ini dapat membantu membangun kebiasaan minum air pada anak tanpa harus menunggu haus. Misalnya, tawarkan air minum disela-sela kegiatan atau screen time anak selama perjalanan.

 

4. Memberikan makanan yang menghidrasi

Untuk memenuhi asupan cairan, tak harus selalu memaksakan anak untuk minum banyak air. Orangtua juga bisa memenuhinya dengan menyediakan makanan-makanan yang menghidrasi. Misalnya, buah-buahan berair seperti semangka, jeruk, belimbing, atau stroberi, dan juga sayuran.

 

5. Batasi konsumsi minuman bersoda maupun yang mengandung kafein

Minuman manis seperti jus atau soda, dapat meningkatkan asupan gula pada anak yang justru dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya. Sedangkan konsumsi minuman berkafein seperti teh dapat menyebabkan kehilangan banyak cairan karena sifat diuretiknya. Ini justru meningkatkan proses dehidrasi.

 

Optimalkan Kesehatan Si Kecil dengan Menerapkan Hal Ini!

Credit Image - health.detik.com

Selain mencukupi kebutuhan cairan hariannya, menjaga kesehatan anak dapat dilakukan dengan cara lainnya, seperti memberikan makanan bergizi, mengajak anak melakukan aktivitas fisik, hingga mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral Si Kecil.

Untuk vitamin dan mineral, kamu dapat memberikannya suplemen tambahan yang disarankan guna memaksimalkan pemenuhan nutrisi agar tumbuh kembang anak semakin maksimal.

Kamu direkomendasikan memberi suplemen tambahan, seperti Enervon-C Plus Sirup, lho. Multivitamin andalan ini memiliki kandungan lengkap, seperti Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D.

Deretan vitamin tersebut dapat membantu menjaga daya tahan tubuhnya agar tidak mudah sakit, menjaga anak tetap aktif selama masa pertumbuhan, meningkatkan napsu makan, sekaligus dapat membantu pembentukan tulang dan gigi.

Untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa membelinya di sini, ya.

 

Harus diperhatikan bahwa anak mengalami dehidrasi karena tidak cukup minum air atau kehilangan terlalu banyak cairan. Untuk itu, orangtua harus lebih peka dalam mengenali tanda-tandanya. Selain itu, kamu pun bisa mengenalkan cara menghindari dehidrasi seperti tips di atas, ya.

Dengan menjaga kebutuhan cairan tubuh, maka kesehatan anak pun bisa lebih terjaga!

 

 

Featured Image – id.theasianparent.com

Source – idntimes.com