7 Tips Mengajari Toleransi pada Anak, Sudah Lakukan Ini?
Perilaku rasisme mungkin seringkali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, penting sekali bagi orangtua mengajari toleransi sejak anak berusia dini. Hal ini penting, karena Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak suku, budaya, dan agama.
Mengapa hal ini menjadi penting diajari pada Si Kecil sedini mungkin? Karena jika tidak, maka bukan tak mungkin ia akan tumbuh menjadi seorang dengan pemikiran radikal dan sempit. Rasisme pun mudah dilakukan dimana-mana, termasuk di kolom komentar media sosial.
Jadi, jangan sampai anak berpikiran kolot dan menganggap bahwa orang lain yang berbeda dengannya adalah salah – dan layak untuk dihinda, hingga dimaki.
Toleransi adalah hal yang perlu diajari pada anak sejak dini. Untuk menanamkan nilai tersebut, yuk, terapkan 7 tips berikut ini, ya!
1. Ajari Anak untuk Tidak Menilai Seseorang dari Agamanya
Credit Image - akurat.co/
Mungkin dulu moms dan dads sering kali diberitahu oleh orangtua untuk tidak menilai seseorang berdasarkan agamanya saja. Memang, hal ini benar adanya. Karena, agama seseorang tidak bisa dijadikan sebagai tolak ukur atas kepribadian individu.
Maka dari itu, cara mengajarkan anak toleransi yakni bisa dengan membebaskan mereka untuk bermain dengan siapa saja tanpa memandang agama.
Beritahu Si Kecil untuk melihat hal yang lebih penting, seperti cara seorang bersikap dan memperlakukan orang lain. Dengan begitu nantinya mereka akan mengerti, bahwa baik atau jahatnya seseorang tidak ditentukan oleh agamanya.
Peran orangtua di sini pun cukup penting untuk mendukung Si Kecil, lho!
2. Pahami Kalau Dunia Memiliki Banyak Keberagaman
Memahami kalau ada banyak keberagaman di dunia ini adalah salah satu cara lainnya untuk mengajari toleransi pada anak.
Dunia ini sangat luas, terdiri dari milyaran orang dengan berbagai macam ras dan suku bangsa, lho. Kalau moms dan dads mengajarkannya untuk berpikiran sempit, bagaimana mungkin Si Kecil bisa mengerti arti dari toleransi beragama?
Nah, kamu bisa mengajarkan keberagaman pada Si Kecil sejak dini, dengan membawanya melihat berbagai macam tradisi dan budaya daerah yang berbeda. Lalu, jangan lupa, berikan contoh bahwa kita tetap bisa bersilaturahmi dan menjalin persaudaraan dengan orang yang berbeda budaya atau agama.
3. Hindari Debat dan Pembicaraan Buruk Soal Agama
Credit Image - thecolumnist.id
Kalau debat dan pembicaraan buruk tentang agama sih rasanya sering sekali kita lihat di media sosial ya kan, moms dan dads? Pasti ada saja yang diributkan, mulai dari kebiasaan dan tradisi, hingga hal-hal yang sebenarnya remeh dan tidak perlu dibahas.
Sebisa mungkin hindari terlibat dalam perdebatan tentang agama atau budaya di hadapan Si Kecil. Hal ini sangat penting agar ia tidak tumbuh menjadi orang dewasa yang bersifat pembenci, penghasut, dan senang mengolok-olok agama orang lain.
4. Berikan Contoh Mengenai Toleransi
Cara mengajarkan anak toleransi satu ini juga tak kalah penting. Menjadi contoh nyata tentang toleransi beragama tentu merupakan hal yang mutlak dilakukan oleh orangtua. Karena percuma saja mengajari anak sampai mulut moms dan dads berbusa, tapi malah memberikan contoh perilaku yang bertentangan.
Untuk itu, cobalah perlahan mengajak anak untuk bersilaturahmi ke tetangga yang berbeda agama. Biarkan dia melihat cara moms dan dads ersenyum, berinteraksi, dan menjalin hubungan baik dengan tetangga tersebut.
Semakin sering kamu melakukannya, maka anak akan semakin mengerti bahwa toleransi beragama itu damai dan indah.
5. Mengajari Rasa Empati
Credit Image - berkeluarga.id
Tak cukup untuk mengajarkan anak toleransi sebatas lisan saja, moms dan dads. Cara mengajarkan anak toleransi perlu dari hatinya. Yuk, beritahu Si Kecil bahwa kita perlu menumbuhkan sifat empati dan simpati pada orang lain.
Ini adalah perilaku yang menunjukkan bahwa kita hormat dan menghargai kehadiran orang lain. Yang terpenting, selalu tanamkan pada anak kebiasaan untuk berbuat baik terhadap siapapun. Selain itu, kamu juga bisa memberikan contoh pada Si Kecil untuk menilai seseorang hanya dari perilaku serta kepribadian, dan bukan semata karena agama, suku, maupun rasnya saja.
6. Berpartisipasi dalam Kelompok
Cara mengajari anak soal toleransi berikutnya adalah mengajaknya untuk berpartisipasi dalam kelompok. Jadi, berikan ia waktu untuk mengeksplor dunia sekitarnya, ya. Karena, langkah ini pun tak kalah pentingnya untuk dilakukan, lho.
Daftarkan anak ke acara sosial, taman bermain, ataupun preschool dan daycare. Nantinya, mereka akan belajar untuk bersosialisasi dengan kepribadian orang yang berbeda-beda. Apalagi di usianya tersebut, memang waktunya untuk Si Kecil mulai berinteraksi dengan orang lain.
Moms dan dads juga bisa mengenalkan anak ke dalam sekolah berkebutuhan khusus. Ini merupakan cara toleransi yang banyak orang tak sadari, lho. Bahkan dari hal ini, anak juga bisa mengenal rasa bersyukur terhadap apa yang dimilikinya.
7. Berikan Dukungan Dalam Proses Belajar Toleransi Anak
Credit Image - review.bukalapak.com
Dalam proses mengenalkan anak pada keberagaman yang ada di lingkungan sosial, pastikan moms dan dads sudah memberikan dukungan penuh, termasuk memberikan asupan nutrisi yang dapat membantu meningkatkan kecerdasan dan perkembangan otak Si Kecil.
Selain dengan memberi asupan makanan bernutrisi tinggi, moms dan dads dapat berikan asupan multivitamin dari Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D yang dapat membantu menjaga daya tahan tubuh anak.
Selain itu, sejumlah vitamin tersebut juga dapat membantu meningkatkan nafsu makan Si Kecil, mengoptimalkan tumbuh kembangnya, memperkuat tulang dan gigi, sekaligus membantu penuhi kebutuhan nutrisi harian.
Yuk, peroleh multivitamin Enervon-C Plus Sirup dengan mendapatkannya di official store di Tokopedia, ya.
Toleransi adalah hal yang perlu diajari pada anak sejak ia berusia dini. Jadi, jangan ditunda lagi, ya, moms dan dads. Sikap satu ini sangat penting dimiliki dalam bersosialisasi, lho.
Featured Image – pikiran-rakyat.com
Source – orami.co.id