7 Penyebab Badan Panas, Mulai dari Kelelahan Sampai Diabetes
Jika badan mulai terasa panas, tindakan pertama yang dilakukan banyak orang pasti mengukur suhu badan menggunakan termometer. Apakah kamu akan melakukan hal yang sama, Enervoners? Tapi ingat, ada berbagai faktor yang menyebabkan suhu tubuh meningkat, lho.
Suhu 37,5 derajat Celsius sudah dikategorikan sebagai demam. Namun yang aneh, suhu tersebut masih terbilang normal, namun sensasi badan panas yang dirasakan cukup mengganggu. Jika mengalaminya, sebaiknya segera perhatikan kembali penyebabnya, ya.
Ada banyak penyebab badan panas, mulai dari gaya hidup, lingkungan, sampai kondisi kesehatan lainnya. Nah, berikut ini 7 hal yang mesti kamu perhatikan. Simak informasinya secara seksama, ya, Enervoners!
1. Kondisi Tak Menentu
Credit Image - sehatq.com
Penyebab badan panas yang pertama – dan paling sering menjadi penyebab demam, yaitu kondisi yang tidak menentu. Bagi sebagian besar orang, cuaca panas dapat memicu rasa lelah atau kesulitan berkonsentrasi, lho. Tak heran kalau faktor ini pun bisa menjadi penyebab demam naik turun, terlebih pada orang dewasa.
Dikutip dari Medical News Today, temperatur ekstrem atau paparan sinar matahari terlalu lama akan menyebabkan kulit terbakar, kelelahan, dan heatstroke.
Kelelahan akibat paparan panas – atau perubahan kondisi yang ekstrem dapat membuat seseorang kehilangan banyak cairan dan garam lewat keringat. Gejalanya, seperti keringat berlebih, mual atau muntah, lemas, sakit kepala, dan kram.
2. Aktivitas Fisik
Tahukah kamu bahwa olahraga juga bisa menjadi penyebab suhu tubuh meningkat? Ya, biasanya kondisi ini dialami oleh kamu yang mungkin belum terbiasa berolahraga sebelumnya. Atau bisa saja aktivitas fisik yang dilakukan terlalu berat.
Selain itu, aktivitas fisik bisa menyebabkan badan menjadi panas ketika dilakukan di lingkungan yang terlalu panas atau lembap. Untuk menghindari suhu tubuh meningkat setelah berolahraga, baiknya kamu tetap konsmsi banyak air sehingga suhu tubuh tetap terjaga, ya, Enervoners!
3. Hipoglikemia
Credit Image - kompas.com
Pernah mendengar kondisi yang satu ini? Hipoglikemia adalah kondisi di mana kadar gula darah menurun sampai level berbahaya. Ini biasanya dialami orang dengan diabetes yang dalam masa terapi, misalnya terapi insulin.
Salah satu gejala hipoglikemia adalah badan panas mirip demam – tapi patut diketahui bahwa ini bukanlah demam, lho.
Dilansir dari Medicine Net, hipoglikemia juga memiliki gejala lainnya, seperti badan gemetar, cemas, badan terasa lemah, berkeringa, kelaparan, mual, dan timbul rasa ngantuk yang berlebihan. Untuk itu, pastikan kamu mewaspadai kondisi ini!
4. Hipotiroidisme dan Hipertiroidisme
Selanjutnya, penyebab suhu tubuh meningkat ini juga patut untuk diperhatikan, ya, Enervoners!
Orang yang kekurangan hormon tiroid – atau hipotiroidisme dan kelebihan hormon tiroid akan mengalami kenaikan suhu badan. Namun, ada beberapa gejala yang dapat membantumu untuk membedakan keduanya.
Hipotiroidsime gejalanya seperti kelelahan, kulit kering, depresi, konstipasi, dan sulit untuk berkonsentrasi. Sementara, hipertiroidisme ditandai dengan gejala tangan gemetar, denyut jantung cepat, diare, dan susah tidur.
5. Anhidrosis
Credit Image - journal.sociolla.com
Kondisi yang satu ini mungkin masih terdengar asing di telingamu, ya? Nah, perlu diketahui bahwa tubuh memiliki mekanisme menurunkan suhu dengan cara berkeringat. Namun, pada orang dengan kondisi anhidrosis, mereka tidak mampu berkeringat, lho.
Kondisi yang satu ini dapat memengaruhi area kecil atau besar pada bagian tubuh. Kondisi anhidrosis bisa terbilang berbahaya ketika hal ini memengaruhi area besar tubuh, sehingga tindakan lebih lanjut pun sangat diperlukan.
6. Diabetes
Penyebab badan panas selanjutnya adalah diabetes. Ya, penyakit satu ini memang bisa menyebabkan berbagai ketidaknyamanan pada tubuh. Berdasarkan informasi dari Diabetes Federation, orang dengan diabetes cenderung lebih sensitif pada suhu panas daripada orang tanpa diabetes. Kok bisa?
Hal tersebut disebabkan dua faktor. Pertama, dehidrasi. Orang dengan diabetes gampang dehidrasi. Kurang cairan akan menyebabkan gula darah naik, sehingga buang air kecil pun akan lebih sering dilakukan.
Kedua, komplikasi. Diabetes dapat menyebabkan komplikasi yang merusak pembuluh darah dan saraf – kondisi ini bisa memengaruhi kelenjar keringat. Jika seseorang sulit berkeringat, ia pun akan lebih sulit untuk menurunkan suhu tubuhnya.
7. Menopause
Credit Image - alodokter.com
Penyebab badan panas yang terakhir, yaitu menopause. Perempuan seringkali mengalami hot flash selama, sebelum, dan setelah menopause. Menurut National Institute of Aging, kondisi hot flash terjadi akibat perubahan kadar esterogen. Dan hal ini bisa berlangsung selama 30 detik sampai 10 menit.
Hot flash bisa ditandai dengan kulit memerah di area wajah dan leher, keringat berlebih, keringat di malam hari, dan merasa kedinginan atau menggigil setelahnya.
8. Bagaimana Cara Mengatasi Suhu Tubuh Meningkat?
Suhu tubuh meningkat dikenal sebagai respons alami saat tubuh mengalami perubahan, termasuk saat sedang melawan virus penyebab penyakit. Hal ini pun kerap dianggap sebagai pertanda bahwa tubuh tengah meningkatkan sistem kekebalannya, lho.
Jika kamu mengalami badan panas, maka ada beberapa langkah penanganan awal yang bisa dilakukan, seperti:
- Perbanyak istirahat
- Gunakan pakaian dengan bahan yang tidak terlalu tebal dan nyaman
- Mandi dengan air hangat atau gunakan kompres dingin
- Konsumsi obat penurun demam
- Pastikan kebutuhan cairan tubuh terpenuhi
Dalam upaya memenuhi cairan tubuh, memperbanyak konsumsi air putih penting kamu lakukan, sebab tubuh akan kehilangan cairan lebih banyak saat demam. Bahkan, setiap kenaikan suhu tubuh sebanyak 1 derajat Celcius, tubuh akan kehilangan cairan sebanyak 10%.
Selain itu, tubuh juga akan kehilangan ion bersamaan dengan cairan yang hilang. Padahal, ion tubuh berperan penting dalam mendukung aktivitas sel dan jaringan tubuh, seperti saraf dan otot, agar dapat berfungsi dengan baik.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan dan ion saat sedang demam. Selain air putih, kamu juga dapat mengonsumsi minuman yang mengandung ion atau minuman elektrolit untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mencegah terjadinya dehidrasi saat sedang demam.
Dalam mengatasi rasa tidak enak badan akibat demam, tentu saja tidak terlepas dari asupan vitamin dan mineral – yang dapat membantu meningkatkan kekebalan, sehingga penyakit bisa dilawan dengan maksimal. Hal ini berkaitan erat dengan asupan vitamin C dan vitamin B kompleks, lho.
Kombinasi keduanya penting untuk menjaga, sekaligus meningkatkan sistem kekebalan. Namun sayangnya, vitamin tersebut tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga memperoleh asupannya dari makanan maupun suplemen, sangat penting dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh.
Tak hanya dari sumber makanan, asupan vitamin C dan vitamin B kompleks sangat dianjurkan diperoleh dengan rutin mengonsumsi suplemen, sehingga kebutuhannya dapat dipenuhi secara maksimal. Direkomendasikan untuk minum multivitamin Enervon-C yang punya kandungan lengkap, sekaligus bermanfaat untuk kesehatan!
Konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.
Kamu dapat meminum Enervon-C dalam bentuk tablet yang mengandung 500 mg Vitamin C, atau Enervon-C Effervescent yang memiliki kandungan vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg.
Multivitamin Enervon-C dapat membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini bisa dirasakan berkat kandungan vitamin B kompleks di dalamnya.
Untuk memperoleh multivitamin Enervon pilihanmu, segera kunjungi official store-nya. Tinggal klik di sini, ya!
Jadi, itulah deretan penyebab badan panas yang paling sering dialami. Jika suhu tubuh meningkat – dan kamu merasa mulai tak nyaman, segera lakukan tindakan untuk menurunkan panas badanmu!
Featured Image – health.detik.com
Source – cnnindonesia.com