5 Langkah Atasi Psikosomatis, Si "Sakit" yang Bukan Sakit!
Pernah mendengar istilah psikosomatis? Ini merupakan kondisi di mana tubuh seseorang mengalami gangguan, tapi tidak ada penyakit fisik yang terdeteksi. Bisa dibilang, psikosomatis adalah penyebab “sakit” tapi bukan sakit. Bingung, ya?
Sebenarnya, psikosomatis disebabkan oleh faktor psikologis hingga akhirnya ada “sakit” yang mulai dirasakan. Biasanya, stres menjadi pemicu utama sampai akhirnya ada gejala fisik khas, seperti jantung berebar, mual, nyeri di ulu hati, sakit kepala, sesak napas, dan kehilangan napsu makan.
Kalau kamu sudah ada di level tersebut, jangan disepelekan, lho! Segera atasi lewat terapi psikologis, secara mandiri maupun bantuan ahli. Selain itu, lakukan juga 5 tips berikut ini agar psikosomatis tak menurunkan kekebalan tubuhmu!
1. Istirahat Pikiran Sejenak
Credit Image - alodokter.com
Mengistirahatkan pikiran dari berbagai macam distraksi akan menjadi langkah ampuh pertama yang bisa berdampak positif. Misalnya, jauhkan diri dari pemberitaan yang berpotensi membuat gelisah agar pikiran tidak “terkontaminasi” berita tertentu yang akan memancing datangnya beban.
Bahkan menepi sejenak dari hiruk pikuk media sosial pun bisa jadi cara bijak mengistirahatkan pikiran, lho. Tak menampik fakta bahwa medsos pun kerap memicu stres dan perasaan insecure yang akan semakin membebani pikiran. Oleh karenanya, semua potensi itu wajib dihindari demi bisa memberi waktu rehat untuk pikiran.
2. Yuk, Olahraga Ringan Secara Rutin!
Menjaga kondisi fisik agar tetap fit juga bisa dilakukan dengan melakukan olahraga ringan tapi rutin. Asupan makan dengan gizi seimbang dan menjaga kebugaran tubuh lewat olah fisik merupakan perpaduan sempurna untuk membentuk fisik yang kuat.
Kalau fisik yang kuat sudah membentengi tubuhmu, gangguan psikis akan mampu dihadapi karena sudah didukung oleh kekebalan imun. Ibaratnya, fisikmu sudah dikuatkan lebih dulu demi menghadapi “serangan” mental yang gak pernah tahu kapan dan bagaimana datangnya.
3. Fokuskan Pikiranmu untuk Mendahuluan Prioritas Hidup, Ya
Credit Image - kumparan.com
Seringkali gangguan psikosomatis muncul karena pikiran disibukkan dengan masalah yang sebenarnya gak perlu mendapat banyak perhatian. Ada baiknya kamu mulai fokus untuk memusatkan pikiran pada prioritas hidup yang wajib didahulukan. Bisa saja urusan pendidikan, karier, atau urusan keluarga.
Tak perlu sibuk ikut campur masalah orang lain yang berpotensi membebani pikiran hingga mengganggu ketenangan mentalmu. Belum tentu orang yang dipikirkan akan menerima dan sejalan dengan cara berpikirmu. Faktanya justru banyak orang yang akan menuding pelanggaran batas privasi, lho.
4. Terapkan Gaya Hidup Sehat
Menjaga kondisi fisik juga bisa menjadi langkah jitu membentengi pikiran dari hal-hal negatif yang mampu memicu gejala psikosomatis. Salah satunya adalah dengan menerapkan pola hidup sehat secara konsisten. Mulailah dengan menjaga asupan makanan yang dikonsumsi setiap hari.
Perhatikan keseimbangan gizi yang masuk ke tubuhmu, termasuk kandungan dan komposisinya. Gak cuma urusan makanan, menjaga pola tidur yang teratur juga wajib dilakukan. Jangan terbiasa tidur terlalu malam apalagi sampai begadang demi memikirkan dunia yang sebenarnya mungkin bukan tanggung jawabmu.
Dan untuk melengkapi hidup sehat – sekaligus menjaga kekebalan tubuh, kamu disarankan meminum multivitamin Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc.
Kandungan vitamin B kompleks di dalam Enervon Active dapat membantu proses metabolisme, sehingga makanan yang dikonsumsi dapat diubah menjadi sumber energi. Kalau sudah begini, tubuh tak gampang lelah saat melakukan aktivitas.
Dan yang pasti kandungan vitamin C-nya berperan menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.
Untuk mendapatkan produk Enervon Active, kamu bisa mendapatkannya dengan klik di sini!
5. Jika Dirasa Masih Kesulitan, Segera Datangi Ahlinya!
Credit Image - ciputrahospital.com
Andai cara-cara tadi sudah dilakukan dan kamu masih merasa kesulitan dengan rasa “sakit” yang dialami, tidak ada salahnya untuk pergi menemui ahlinya. Kepastian sehat secara medis dapat dijadikan acuan untuk melakukan konseling psikologi dan mencari akar permasalahan agar bisa menemukan solusi terbaik.
Tenang, kamu tidak perlu malu dengan stigma psikolog yang kerap dianggap sebagai terapis gangguan kejiwaan. Faktanya banyak penyakit fisik yang sebenarnya datang dari gangguan mental yang tidak tersentuh oleh ahlinya. Kamu yang lebih paham bahwa jiwamu memang sedang butuh bantuan. Jadi, datanglah ke ahlinya dan “sembuhkan” dirimu.
Psikosomatis merupakan kondisi “sakit” yang tak bisa dicari obatnya lewat jalur medis seperti penyakit fisik, ya. Bahkan, terkadang membutuhkan proses panjang untuk menangani kondisi yang satu ini. Tapi tenang, kamu bisa melakukan tips di atas – dan dirasa kurang, kamu bisa segera mengunjungi ahli.
Featured Image – jovee.id
Source – idntimes.com