Berapa Lama Sariawan Sembuh? Ini Cara Cepat Menyembuhkannya
Siapa sih di sini yang tidak pernah mengalami sariawan? Sepertinya permasalahan satu ini sering kali dialami banyak orang, tidak mengenal jenis kelamin maupun usia. Meski tidak memerlukan penanganan khusus tapi sariawan yang tidak ditangani menyebabkan rasa sakit selama berbicara, makan, bahkan bangun tidur. Sebenarnya berapa lama sariawan sembuh? Sariawan ringan bisa sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu 1-2 minggu. Kalaupun menggunakan obat tertentu, hal ini ditujukan untuk mengurangi gejala atau nyeri akibat sariawan.
Dalam dunia medis, sariawan juga disebut sebagai stomatitis aftosa, aphtous stomatitis, atau aphthous ulcers. Kondisi umum sariawan adalah adanya bintik atau luka terbuka pada kelenjar mukosa di area mulut. Sebagian orang bisa memiliki 1 sariawan, sebagian yang lain mengalami sariawan 2-4 titik sekaligus. Gangguan mulut akibat inflamasi jaringan lunak ini tidak menular dan akan sembuh dengan sendirinya. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengenali jenis sariawan yang membutuhkan perawatan medis khusus.
Tanda dan Gejala Sariawan
Gejala sariawan yang paling umum adalah adanya luka berbentuk bulat atau oval. Sariawan ringan memiliki diameter beberapa milimeter atau maksimal 1 cm. Bagian tengah luka biasanya berwarna keputihan atau kekuningan dengan tepian yang kemerahan. Kemunculannya bisa di area mulut mana saja, seperti pada bawah lidah, bagian dalam pipi atau bibir, dasar gusi, dan/atau pada langit-langit mulut. Selain itu, pemilik sariawan akan merasakan sensasi nyeri, kesemutan, atau panas seperti terbakar di area yang terdampak. Gejala ini biasanya muncul dalam 1-2 hari sebelum luka benar-benar timbul.
Tanda paling tampak dari sariawan adalah rasa nyeri atau sakit ketika luka tersebut tersentuh. Rasa sakitnya bisa semakin terasa ketika seseorang mengonsumsi makanan pedas, asam, atau keras. Termasuk ketika penderitanya menggerakkan mulut saat berbicara. Bila kamu memiliki kekhawatiran akan satu atau beberapa gejala tertentu yang tidak biasa, konsultasikanlah dengan dokter.
Jenis dan Penyebab Sariawan yang Paling Umum
Secara garis besar, sariawan dibedakan menjadi 2, yaitu sariawan sederhana dan sariawan kompleks. Sariawan sederhana atau sariawan minor muncul 3-4 kali dalam satu tahun dan bisa sembuh sendiri dalam 1-2 minggu. Sedangkan sariawan kompleks atau mayor bisa muncul lebih sering dan bisa berlangsung hingga 4 minggu. Bahkan beberapa kasus sariawan kompleks bisa menyebabkan bekas luka pada area terdampak.
Sampai saat ini penyebab sariawan secara pasti masih belum diketahui. Namun para ahli menduga bahwa sejumlah hal di bawah ini dapat memicu luka di mulut.
1. Iritasi atau Trauma (Minor)
Trauma pada jaringan mulut dapat menyebabkan sariawan. Misalnya saat lidah atau bibir tergigit ketika mengunyah makanan, lidah tergores makanan yang tajam seperti keripik, atau ketika kamu menyikat gigi terlalu keras sehingga melukai gusi. Gesekan bracket kawat gigi dengan gusi dan bibir atau pemasangan gigi palsu yang tidak pas juga bisa memicu luka pada mulut.
2. Makanan Tertentu (Minor)
Tanpa disadari, makanan yang Anda konsumsi sehari-hari juga bisa memicu luka di mulut. Makanan yang terlalu pedas, panas, dan asam dapat mengiritasi jaringan lunak di mulut dan menyebabkan sariawan.
3. Stres (Minor)
Stres atau gejala gangguan mental lain bisa memicu fungsi sistem daya tahan tubuh. Selain itu, kondisi ini juga memungkinkan tubuh memberikan respons yang beragam. Mulai dari kecenderungan mengonsumsi makanan yang tidak sehat, malas membersihkan gigi dan mulut, dan lain sebagainya. Secara tidak langsung sariawan juga bisa dipicu oleh kondisi psikologis yang rentan.
4. Kekurangan Nutrisi (Mayor)
Kekurangan nutrisi seperti vitamin B3, B12, asam folat, zinc, dan zat besi dapat membuat tubuh lebih mudah mengalami luka di mulut. Begitu pula dengan kekurangan vitamin C dapat menurunkan performa sistem kekebalan tubuh. Ketika kamu kekurangan vitamin ini, tubuh akan lebih mudah untuk terserang penyakit termasuk mengalami sariawan.
5. Perubahan Hormon (Mayor)
Ketimbang pria, wanita cenderung lebih mudah untuk mengalami masalah mulut, seperti gusi bengkak, berdarah, dan sariawan. Jika seseorang mengalami sariawan cukup sering dan teratur, bisa jadi penyebabnya adalah perubahan hormon. Terutama jika terjadi selama menstruasi, kehamilan, dan menopause. Kadar hormon progesteron yang meningkat selama masa-masa tersebut memengaruhi aliran darah ke gusi. Akibatnya, gusi jadi sangat sensitif dan rentan mengalami luka.
6. Penyakit dan Kondisi Kesehatan Tertentu (Mayor)
Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah karena penyakit HIV/AIDS atau kanker cenderung lebih mudah mengalami sariawan. Sejumlah penyakit lain seperti lupus, penyakit Bahcet’s, penyakit Celiac, ulcerative colitis, dan penyakit Crohn’s juga bisa memicu kondisi ini. Selain itu, alergi terhadap makanan tertentu juga bisa memicu sariawan.
Image by mumemories on Freepik
Cara Cepat dan Tepat untuk Mengatasinya
Seperti yang sudah disebutkan, tidak ada satu cara pasti untuk mengobati sariawan. Luka di mulut umumnya tidak membutuhkan perawatan atau pengobatan khusus dan bisa sembuh dengan sendirinya. Meski demikian, sariawan itu sangat tidak nyaman bagi sebagian orang sehingga perlu cara cepat untuk mengatasinya. Untuk membantu meringankan rasa sakit dan mempercepat pemulihan, berikut 4 tips mengatasi sariawan yang bisa kamu terapkan.
1. Berkumur dengan Air Garam
Garam dapat membantu meringankan peradangan dan rasa sakit di area yang terluka. Berkumur air garam juga dapat digunakan untuk mencegah luka semakin parah. Pasalnya, bumbu dapur ini memiliki efek antibakteri. Caranya kamu cukup melarutkan 1/2 sendok teh garam dalam segelas air hangat. Kumur air di seluruh penjuru rongga mulut lalu buang bekas airnya. Lakukan langkah ini beberapa kali dalam sehari atau sampai luka di mulut mengempis.
2. Kompres Dingin
Kamu juga bisa melakukan kompres dingin agar sariawan cepat kempis dan sembuh. Suhu dingin dapat meringankan rasa nyeri dan mengurangi pembengkakan pada jaringan mulut yang terluka. Siapkan beberapa bongkah es batu lalu bungkus menggunakan kain atau waslap bersih. Setelah itu, tempelkan kain pada sariawan selama beberapa menit. Air putih dingin juga bisa digunakan untuk berkumur guna meringankan sensasi nyerinya. Langkah ini bisa dilakukan sebelum makan untuk mengurangi nyeri saat mengunyah.
3. Menghindari Makanan Pemicu
Untuk mempercepat pemulihan, hindari berbagai jenis makanan pemicu sariawan sampai luka benar-benar sembuh. Selain itu, hindari juga minuman yang sangat panas dan makanan dengan tekstur atau pinggiran tajam seperti kerupuk.
4. Mencukupi Kebutuhan Vitamin B dan C
Untuk mengatasi sariawan mayor akibat kekurangan multivitamin, maka penderitanya harus mengubah pola makan menjadi lebih sehat. Vitamin B kompleks dan vitamin C (asam askorbat) merupakan zat yang penting bagi tubuh. Kebutuhan nutrisi ini wajib dipenuhi setiap hari karena tubuh tidak dapat memproduksi vitamin C dan B kompleks.
Tidak hanya dapat mencegah timbulnya sariawan dengan menguatkan sistem imun, tetapi vitamin C juga berperan dalam pembentukan kolagen, zat yang penting untuk mendukung kesehatan gusi. Ketika kebutuhan vitamin C harian terpenuhi, tubuh mampu memproduksi kolagen dengan lancar dan proses penyembuhan sariawan juga menjadi lebih cepat. Tidak berhenti di situ, vitamin C juga mendukung penyerapan zat besi (iron). Kekurangan zat besi juga menjadi salah satu pemicu sariawan mayor.
Sedangkan vitamin B kompleks bermanfaat untuk mengurangi frekuensi kambuhnya sariawan dengan efektif. Selain itu, kecukupan nutrisi ini juga akan mempercepat penyembuhan sariawan.
Cukupi Kebutuhan Harian Vitamin B Kompleks dan Vitamin C
Untuk mencukupi kebutuhan vitamin C, kamu bisa memperolehnya dengan rutin mengonsumsi sayur, seperti brokoli, kubis, cabai, paprika merah dan hijau, serta bayam. Sementara untuk buah kamu dapat memilih jeruk, jambu biji, stroberi, mangga, dan nanas. Kemudian untuk makanan tinggi vitamin B kompleks adalah daging domba, daging ayam, ikan laut, kerang, bayam, kacang-kacangan, telur, biji-bijian, hingga susu kedelai.
Bila perlu, dukung dan pastikan pemenuhan harian dari kedua nutrisi ini dengan mengonsumsi suplemen. Salah satu suplemen yang direkomendasikan adalah Enervon-C Effervescent, tablet effervescent yang mudah larut dalam air. Dengan mengonsumsi satu tablet per hari, kamu telah mendapat asupan vitamin C (1000 mg), vitamin B1 (50 mg), B2 (25 mg), B6 (10 mg), B12 (0,005 mg), hingga niacinamide (50 mg) dan kalsium pantotenat (20 mg). Lengkap sekali, bukan? Persingkat lamanya sariawan sembuh bersama Enervon-C Effervescent dengan mengaksesnya di Tokopedia atau Shopee.
Referensi:
- National Library of Medicine. 2022. Overview: Canker sores (mouth ulcers). Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK546250/
- Cleveland Clinic. 2022. Canker Sores. Diakses dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10945-canker-sores
- Frances Gatta & Kristin Mitchell. 2024. Canker Sore (Aphthous Ulcer). Diakses dari https://www.webmd.com/oral-health/canker-sores
- April Kahn. 2023. Painful Sensation? Could Be a Canker Sore. Diakses dari https://www.healthline.com/health/canker-sores
Featured Image – bola.com