Seiring menurunnya kasus positif Covid-19 di Indonesia, maka berbagai narasi akhir pandemi pun semakin bermunculan. Sebelumnya, presiden Joko Widodo juga telah mengungkapkan kemungkinan pandemi akan segera berakhir.

Namun, dengan adanya ungkapan tersebut bukan berarti masyarakat boleh lengah – atau bahkan semakin abai dalam penerapan protokol kesehatan maupun mencegah infeksi virus. Pasalnya, seorang pakar justru waswas adanya penyakit baru, lho.

 

 

Kekhawatiran Adanya Penyakit Susulan

Credit Image - news-medical.net

Dilansir dari Detik, menurut Ketua Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof dr Asri C Adisasmita, MPH, MPhil, PhD mengungkapkan bahwa meski saat ini situasi Covid-19 terkendali, ancaman penyakit post-Covid masih harus diperhatikan. Salah satunya, penyakit demam berdarah dengan karakteristik yang berbeda dari sebelumnya.

Dari beberapa laporan yang beliau terima, penyakit dengue sekarang berbeda karakternya dengan yang sebelumnya – tepatnya, sebelum pandemi terjadi. Tapi, sampai sekarang, belum diketahui penyebabnya dan diperlukan penelitian lebih lanjut.

Untuk itu, masyarakat masih harus waspada, terlebih kelompok berisiko, mengenai adanya efek tidak langsung dari Covid-19.

 

Virus Corona Belum Seutuhnya Lenyap

Credit Image - palukota.go.id

Komentar senada dinyatakan Guru Besar Mikrobiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof dr Amin Soebandrio, PhD, SpMK(K). Ia menyatakan perubahan status dari pandemi ke endemi nanti bukan berarti Covid-19 lenyap secara total. Ancaman berupa penyakit lain atau varian baru masih bisa muncul.

Situasi post-Covid atau co-infection semacam ini sudah menjadi kekhawatiran ahli di seluruh dunia. Karenanya, para ahli selalu menyampaikan bahwa perubahan status dari pandemi ke endemi bukan berarti Covid-19 lenyap dari muka bumi. Tetapi, seluruh manusia mesti berdampingan dengan virus – dan tentunya protokol kesehatan tetap dijalani.

Secara alami, memang virus akan selalu bersirkulasi, apalagi jika virusnya masih ada di sekitar. Jadi, kalau pertahanan yang selama ini dibangun – kemudian dihilangkan begitu saja, maka ada kemungkinan besar mutasi virus baru bisa terjadi.

 

Untuk Itu, Langkah Pencegahan Masih Harus Dilakukan!

Credit Image - cnnindonesia.com

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, melandainya kasus Covid-19 bukan berarti virus tersebut akan seutuhnya hilang. Namun, kamu perlu hidup berdampingan dengannya. Jadi, langkah pencegahan masih sangat dianjurkan untuk dilakukan.

Untuk menghindari risiko infeksi virus, ada baiknya kamu tetap memakai masker, terutama di dalam ruangan serta menjaga kebersihan diri, seperti rutin mencuci tangan – atau pakai hand sanitizer ketika bepergian.

Selain itu, optimalkan daya tahan tubuhmu dengan menerapkan pola makan sehat yang dimulai dari mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Serta, lengkapi hidup sehat dengan rutin mengonsumsi multivitamin Enervon Active.

Enervon Active mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc.

Kandungan vitamin C di dalamnya dapat membantu menjaga kekebalan tubuh agar tidak mudah sakit. Selain itu, kandungan vitamin B kompleksnya akan membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh energi yang lebih tahan lama, sehingga tak mudah lelah saat beraktivitas!

Yuk, segera dapatkan multivitamin andalan satu ini dengan mengunjungi official store Enervon, ya.

 

Dari penjelasan di atas, dikhawatirkan akan ada penyakit susulan usai pandemi. Selain itu, virus corona pun tidak seutuhnya hilang, hanya saja berkurang penularannya, salah satunya karena cakupan vaksinasi yang semakin meningkat.

Oleh karena itu, langkah pencegahan termasuk menerapkan prokes dan menjaga kesehatan tubuh tetap tidak boleh diabaikan. Karena, keduanya berperan penting untuk menghindari risiko infeksi virus!

 

 

Featured Image – interiorhealth.ca

Source – detik.com