Oh, Jadi Ini Alasan RI Belum Akhiri Pandemi Meski Kasus Rendah
Belakangan waktu terakhir, Indonesia disebut akan memasuki fase endemi, mengingat kasus positif Covid-19 yang semakin menurun, bahkan cukup signifikan. Meski demikian, mengapa status pandemi tak kunjung dicabut?
Ternyata, ada beberapa alasan yang mendasari belum bergantinya status pandemi ke endemi di Indonesia. Apa saja faktor tersebut? Yuk, cari tahu jawaban selengkapnya di ulasan berikut ini!
Alasan RI Belum Cabut Status Pandemi
Credit Image - economictimes.indiatimes.com
Dilansir dari Detik, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan biang kerok Indonesia belum masuk fase endemi, salah satunya adalah soal cakupan vaksinasi, khususnya vaksin dosis ketiga yang masih rendah.
Menurutnya, walaupun sudah diterapkan aturan wajib booster untuk bepergian dan memasuki ke tempat umum, nyatanya kenaikan angka cakupan vaksin tersebut masih belum meningkat secara signifikan.
Bahkan, sejak diberlakukan program booster pada awal tahun menuju akhir tahun ini, cakupan hanya sebesar 26 persen saja. Padahal, vaksinasi sendiri sangat berguna untuk mencegah terjadinya perburukan dari virus corona.
Di sisi lainnya, dalam mengakhiri pandemi dan memulai transisi endemi perlu didukung kuat dari kesadaran masyarakat selain kesiapan pemerintah masing-masing daerah. Kesadaran ini diperlukan untuk melindungi diri sendiri dan orang di sekitar.
Untuk itu, masyarakat diwanti-wanti dalam memaknai akhir pandemi. Hal ini berguna untuk mencegah adanya kenaikan kasus di kemudian hari.
Tren Kasus Menurun, Tapi Bukan Berarti Sudah Bebas Seutuhnya
Adanya perubahan status pandemi, namun bukan berarti situasi Covid-19 sekarang ini sudah bebas risiko. Bagi kelompok yang rentan, seperti lansia dan pengidap komorbid disarankan untuk segera mendapat vaksinasi.
Sayangnya, masih banyak kelompok lansia dan pemilik komorbid yang belum mendapat vaksin booster. Hal ini bisa berbahaya, karena varian atau subvarian baru itu efektif, bahkan bisa menyebabkan kondisi fatal jika menginfeksi kelompok rawan.
Untuk itu, cakupan vaksin harus semakin dikejar, sehingga tidak melahirkan varian baru yang lebih merugikan dan berdampak serius dalam menurunkan antibodi.
Kemungkinan Infeksi Virus Masih Ada
Credit Image - alodokter.com
Seperti yang sudah disebutkan, meski ada kemungkinan status pandemi akan segera dicabut – tapi, belum tahu pasti kapan, namun kemungkinan infeksi virus masih tetap ada, termasuk di luar ruangan. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kasus penularan di area outdoor lebih sering terjadi karena kontak erat dalam waktu lama.
Misalnya, berbicara tetap muka dengan seseorang yang terinfeksi dan tidak menggunakan masker dalam jarak sangat dekat. Ini berisiko baik ketika kamu berada di dalam – maupun di luar ruangan. Namun, berada di luar ruangan dapat membantu mengurangi risiko tersebut.
Jika kamu merasa khawatir tidak dapat menjaga jarak di area outdoor yang ramai dengan status vaksinasi yang tidak diketahui, lebih baik kenakan masker. Ini perlu diterapkan sampai kondisi sudah benar-benar terkendali.
Jadi, Langkah Pencegahan Masih Harus Dilakukan
Selama pandemi Covid-19, masyarakat telah beradaptasi dan terbiasa menjalani berbagai kebiasaan baru terkait pola hidup sehat dan bersih. Kebiasaan ini pun sebaiknya tetap dilakukan meski nantinya pandemi sudah berubah menjadi endemi. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir penularan virus lain penyebab penyakit.
Kebiasaan sehat tersebut meliputi menjalani protokol kesehatan, seperti rutin mencuci tangan, menjaga jarak, dan menggunakan masker ketika berada di ruang tertutup. Jangan sampai melupakan penerapan prokes, ya!
Selain itu, jaga selalu kesehatan tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat. Ini bisa dioptimalkan dengan rutin mengonsumsi suplemen, terutama vitamin C. Kamu direkomendasikan minum multivitamin dari Enervon setiap hari yang bisa membantu meningkatkan imun tubuh.
Konsumsi multivitamin Enervon Active mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc.
Deretan vitamin tersebut dapat membantu menjaga daya tahan tubuh agar tak gampang terkena penyakit. Selain itu, kandungan vitamin B kompleks di dalamnya juga bisa mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga makanan yang dikonsumsi bisa diubah menjadi energi yang lebih tahan lama, sehingga kamu tak mudah lelah saat berkendara.
Untuk mendapatkan produk Enervon Active, kamu bisa mendapatkannya dengan klik di sini, ya.
Jadi, itulah faktor mengapa status pandemi di Indonesia masih belum dicabut – dan diubah menjadi endemi. Saat ini, risiko infeksi virus masih ada, untuk itu, tetap lakukan langkah pencegahan sekaligus menjaga kondisi daya tahan tubuh!
Featured Image – nytimes.com
Source – detik.com