5 Metode Trauma Healing, Kamu Pernah Mendengarnya?
Pernah mendengar metode trauma healing? Cara ini dilakukan untuk membantu mengelola emosi bagi mereka yang telah melalui peristiwa atau kejadian kurang menyenangkan.
Menurut American Psychological Association, trauma adalah respons emosional terhadap kejadian yang mengerikan, seperti kecelakaan, pelecehan seksual, atau bencana alam. Biasanya, setelah mengalami salah satu peristiwa tersebut, seseorang mungkin akan bersikap tertutup atau bahkan penolakan.
Ada pun reaksi jangka panjangnya mungkin berupa emosi yang tidak terduga, kilas balik, hbungan yang tegang, hingga mengalami gejala fisik seperti sakit kepala atau mual. Meski normal, tetapi kondisi tersebut dapat membuat penderitanya sulit melanjutkan hidup seperti sebelumnya, lho.
Untuk merawat kondisi tersebut, metode trauma healing menjadi salah satu cara yang direkomendasikan. Yang terpenting, kamu sudah memilih terapis yang tepat, bukan terapis yang berusaha untuk memaksakan kendalimu, ya!
Berikut ini metode healing yang biasanya dilakukan. Simak informasinya di bawah ini, yuk!
1. Terapi Perilaku
Credit Image - sehatq.com
Bentuk terapi perilaku yang paling umum adalah terapi paparan (eksposur). Dalam terapi pemaparan, seseorang akan diarahkan untuk menghadapi ketakutannya secara bertahap.
Seringkali, metode trauma healing ini menghasilkan pembelajaran individu bahwa ketakutan atau emosi negatif tidak beralasan, yang pada gilirannya memungkinkan rasa takut berkurang. Terapi ini pun telah diketahui efektif untuk mengurangi kecemasan dan depresi, meningkatkan penyesuaian sosial, dan mengatur memori trauma.
Ada berbagai bentuk terapi eksposur:
- Eksposur imajiner: Seorang individu membayangkan peristiwa yang ditakuti sejelas mungkin.
- Paparan in vivo: Paparan terjadi dalam terapi.
- Desensitisasi sistematis: Individu dihadapkan pada situasi yang lebih menimbulkan rasa takut secara berturut-turut. Eksposur ini dipasangkan dengan relaksasi.
Terapi pemaparan adalah pengobatan yang sangat efektif untuk stres pasca trauma (PTSD).
Bentuk lain dari terapi perilaku, yakni Stress Inoculation Training (SIT) atau yang juga dikenal sebagai pelatihan relaksasi. Pelatihan Inokulasi Stres mengajarkan individu untuk mengelola stres dan kecemasan mereka.
2. Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
Metode trauma healing berikutnya yang juga sering diterapkan oleh terapis, yaitu terapi perilaku kognitif. Cara ini didasarkan pada gagasan bahwa seorang individu harus memperbaiki dan mengubah pikiran yang salah dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
Elemen umum dari terapi trauma terapi perilaku kognitif meliputi:
- Mengajarkan individu bagaimana bernapas untuk mengelola kecemasan dan stres
- Mendidik individu tentang reaksi normal terhadap trauma
- Terapi paparan
- Mengidentifikasi dan mengevaluasi pikiran negatif, salah, dan irasional dan menggantinya dengan pikiran yang lebih akurat dan kurang negatif
Menurut jurnal yang diterbitkan oleh HHS Public Access, terapi CBT paling efektif digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan, gangguan somatoform, bulimia, masalah pengendalian kemarahan, dan stres umum.
3. Terapi EMDR
Credit Image - psychology.binus.ac.id
Perawatan dalam metode trauma healing yang satu ini melibatkan orang dalam terapi yang secara mental berfokus pada pengalaman traumatis atau pikiran negatif sekaligus melacak cahaya yang bergerak atau jari terapis yang bergerak secara visual.
Nada pendengaran juga dapat digunakan dalam beberapa kasus, lho.
Meski terapi EMDR yang melibatkan gerakan mata cukup menimbulkan banyak perdebatan, tetapi pengobatan ini telah terbukti sangat efektif untuk pengentasan dan penghapusan gejala trauma serta masalah psikologis lainnya.
Terapis yang melakukan terapi EMDR biasanya telah teruji melalui pelatihan khusus dari asosiasi, seperti Institut EMDR atau Asosiasi Internasional EMDR.
4. Terapi Psikodinamik
Tujuan terapi trauma psikodinamik adalah untuk mengidentifikasi fase manakah yang memengaruhi trauma seseorang. Nah, setelah mengetahuinya, terapis dapat mengelola aspek peristiwa traumatis yang mengganggu pasien.
Elemen umum terapi psikodinamik meliputi:
- Mempertimbangkan sejarah perkembangan individu dan masa kanak-kanak
- Menekankan pemahaman makna trauma
- Melihat bagaimana trauma telah berdampak pada perasaan diri dan hubungan individu
- Mencari tahu apa yang telah hilang dari individu karena peristiwa traumatis tersebut
5. Terapi Kelompok
Credit Image - healinggenerationscounseling.com
Metode trauma healing yang terakhir – dan juga sering dilakukan oleh para terapis, yaitu terapi kelompok.
Terapi kelompok biasanya menjadi pilihan terapi tambahan di samping terapi individu. Cara ini bisa dipimpin oleh terapis atau salah satu anggota kelompok yang memiliki trauma sama dengan dirimu, lho.
Beberapa terapi kelompok bisa bersifat mendidik, dapat juga fokus pada pemberian dukungan, dan kelompok lainnya bersifat terapeutik. Namun yang terpenting bagi penyintas trauma adalah memilih kelompok yang sejalan dengan tahapan atau proses penyembuhan mereka sebelumnya.
Biasanya, kamu bisa menemukan terapi kelompok berdasarkan tahapan penyembuhan mereka yang terdiri dari:
- Fase keselamatan/korban: pilih kelompok yang berfokus pada perawatan diri dan keterampilan mengatasi.
- Fase mengingat dan berkabung/bertahan: pilih kelompok yang berfokus pada menceritakan kisah trauma.
- Fase reconnection/thriver: bergabunglah dengan grup yang bertujuan untuk membuat koneksi dengan orang-orang.
- Kelompok pendidikan: dapat digunakan oleh seluruh peserta terapi dalam semua fase.
Meski ada metode trauma healing yang ditawarkan, tetapi ingat, pengobatan kesehatan mental memerlukan proses – dan tidak bisa sembuh alam satu malam saja, ya. Untuk itu, melakukan metode ini membutuhkan persiapan, latihan berulang, keberanian, tekad, dan tentunya dukungan dari orang lain.
Membantu menjaga kesehatan mental memang penting, karena hal ini juga berpengaruh pada kesehatan fisik. Dan untuk menjaga kesehatan tetap sehat secara keseluruhan, lakukan gaya hidup sehat serta optimalkan dengan mengonsumsi multivitamin Enervon Active secara rutin, ya!
Featured Image – santecenter.com
Source – orami.co.id