4 Cara Efektif Memberi Reward untuk Anak Berdasarkan Usia
Moms dan dads sudah rajin memberikan penghargaan alias reward pada anak? Kenyataannya, hal ini masih sering dilupakan, lho. Dalam proses pendisiplinan, tak sedikit orangtua yang lebih fokus terhadap hukuman saja. Jangan sampai kamu juga begini, ya!
Meskipun memberi hadiah mungkin menjadi hal terakhir yang ada dipikiran orangtua ketika menghadapi perilaku buruk Si Kecil, namun sistem reward yang tepat dapat menjadi cara untuk membantu mengubah atau memperbaiki perilaku anak, lho.
Penghargaan ini pun berlaku untuk anak-anak segala usia, mulai dari preschool hingga anak remaja. Kabar baiknya, memberi sebuah hadiah terbilang bekerja dengan cepat. Moms dan dads penasaran gimana cara memberi reward pada anak? Berikut cara melakukannya berdasarkan usia.
Balita atau Anak Prasekolah
Credit Image - motherandbeyond.id
Untuk menerapkan sistem penghargaan pada anak balita dan anak-anak prasekolah, orangtua dapat menggunakan bagan stiker sederhana. Biarkan anak menghias selembar kertas dan menggunakannya sebagai bagan.
Jika Si Kecil ikut mewarnai atau mendesainnya, ia akan lebih semangat untuk mengumpulkan stiker. Moms dan dads juga dapat meningkatkan motivasi anak dengan memilih stiker yang ia sukai. Namun pastikan kamu tidak menyerahkan stiker apa pun sampai anak menyelesaikan tugasnya, ya!
Untuk memulainya, pilihlah satu tugas terlebih dahulu untuk dikerjakan pada satu periode waktu. Misalnya seperti merapikan mainan sendiri setiap sore atau merapikan tempat tidur setiap pagi.
Berikan stiker segera setelah moms dan dads melihat anak menyelesaikannya, untuk memberikan penguatan positif pada perilaku yang baik
Letakkan bagan stiker ditempat yang jelas. Anak-anak prasekolah seringkali sangat bangga dengan pencapaian mereka dan ingin memastikan semua orang sadar bahwa mereka telah mendapatkan banyak stiker. Gunakan pujian untuk memotivasi anak agar terus mendapatkan stiker.
Anak Usia Sekolah
Nah, stiker saja biasanya tidak cukup untuk memotivasi anak usia sekolah, lho. Namun mereka membutuhkan imbalan nyata untuk tetap termotivasi. Tetapi mereka juga dapat menangani sistem penghargaan yang lebih rumit.
Sehingga, orangtua dapat mengatasi tujuan yang lebih besar atau bahkan lebih dari satu perilaku dalam satu waktu.
Misalnya, moms dan dads dapat menggunakan bagan stiker seperti yang dilakukan dengan anak yang lebih kecil, dan kemudian mengizinkan anak untuk menukar stiker dengan hadiah yang lebih besar. Berikut beberapa contohnya:
- Seorang anak berusia tujuh tahun akan mendapatkan stiker untuk merapikan kamarnya. Begitu mendapatkan tiga stiker, maka anak bisa pergi ke taman bermain.
- Seorang anak berusia sembilan tahun mendapatkan stiker untuk menyelesaikan pekerjaan rumahnya sebelum makan malam. Kemudian, lima stiker dapat ditukar dengan waktu bermain gadget yang lebih banyak.
Namun pastikan anak mendapatkan hadiah secara teratur. Beberapa anak usia sekolah masih membutuhkan hadiah harian, sementara yang lain bisa menunggu beberapa hari untuk mendapatkan hadiah.
Penting bagimu untuk menjelaskan bagaimana sistem penghargaan ini bekerja. Pastikan anak tahu itu strategi positif, bukan hukuman. Selain itu, beri anak kesempatan untuk bertanya dan terlibat dalam menyarankan hadiah yang ingin ia peroleh.
Usia Pra-remaja
Credit Image - beautynesia.id
Anak pra-remaja mungkin sudah terlalu dewasa untuk mengumpulkan "stiker", sehingga moms dan dads dapat menggunakan sistem penghargaan yang lebih rumit dengan imbalan yang lebih besar, seperti mengumpulkan tanda centang yang dapat ditukar dengan item hadiah.
Walaupun imbalan yang lebih besar, ingatlah hadiah tidak harus mengeluarkan uang. Tambahan waktu layar atau waktu tidur di akhir pekan bisa menjadi hadiah besar bagi remaja.
Misalnya, lima centang untuk tugas membantu merapikan meja makan mungkin setara dengan tiga puluh menit televisi. Berbeda dengan anak usia sekolah sebelumnya, anak pra-remaja memungkinkan untuk diberikan tiga tugas.
Tips tambahan, pilihlah setidaknya satu perilaku yang anak mampu mengerjakannya dengan baik. Ini dapat membantu anak untuk termotivasi dan berhasil.
Anak Remaja
Yang terakhir, anak remaja pun tak boleh luput dari pemberian reward, ya, moms dan dads.
Namun, remaja akan melampaui sistem penghargaan seperti yang sebelumnya. Meski demikian, ini bukan berarti orangtua harus menyingkirkan sistem penghargaan sama sekali. Bukan dengan bagan atau stiker, baik moms maupun dads dapat membuat "kontrak manajemen perilaku".
Cara ini untuk menautkan hak istimewa pada perilaku anak tertentu. Misalnya, berikan reward dengan mengizinkan remaja pergi ke bioskop dengan teman-temannya atai menginap di rumah temannya, ketika ia bisa menyelesaikan PR tepat waktu sepanjang minggu.
Elektronik juga merupakan hak istimewa lain yang bekerja dengan baik, bagi banyak remaja. Pertimbangkan untuk memberikan hak istimewa menggunakan ponsel setiap hari hanya setelah pekerjaan rumah dan tugas mereka selesai.
Gimana, moms dan dads? Kini, kamu sudah cukup memahami sistem penghargaan yang dapat diterapkan pada anak berdasarkan usianya, ya. Cara tersebut terbilang efektif – bahkan, bisa bekerja dengan cepat, lho.
Selain itu, yang terpenting, pastikan kamu, sebagai orangtua sudah menjelaskan alasan menerapkan aturan tersebut, sehingga anak-anak bisa mematuhi sekaligus mengerti perilaku yang diharapkan orangtua.
Featured Image – fimela.com
Source – popmama.com