Anak Suka Bolos Sekolah? Begini Cara Tepat Menghadapinya
Moms dan dads, sang buah hati suka bolos sekolah? Tenang, jangan langsung panik atau emosi dahulu, ya. Karena, permasalahan tersebut sering dihadapi banyak orangtua. Biasanya, anak yang suka bolos disebabkan oleh keingintahuannya pada fase mencari jati diri – atau bisa jadi ia tidak nyaman dengan sekolahnya.
Biasanya, kegiatan bolos dari sekolah sering dilakukan oleh remaja yang berada dalam fase peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa tersebut, anak pun mengalami perubahan fisik, sosial, emosional, hinga perilaku. Tak jarang pula anak melakukan hal-hal yang diluar kebiasaan atau norma.
Bukan soal anak yang mengalami perubahan saja, namun bolos sekolah juga bisa disebabkan oleh buah hati yang tidak nyaman dengan sekolahnya. Misalnya, ia mengalami bullying atau tindakan tidak menyenangkan lainnya.
Untuk itu, penting bagi orangtua agar dapat menanganinya secara tepat. Berikut ini langkah yang baiknya moms dan dads pertimbangkan.
Apa Saja Penyebab Anak Bolos Sekolah?
Credit Image - popmama.com
Perilaku bolos terjadi ketika anak melewatkan waktu sekolah tanpa sepengetahuan dan izin orang tua. Bahkan, membolos bisa jadi indikasi adanya gangguan perilaku jika berlangsung selama 6 bulan.
Banyak faktor yang saling berhubungan sebagai penyebab anak bolos dari sekolah.
Dalam jurnal Archives of sIsease in Childhood dikatakan bahwa membolos sering dikaitkan dengan perilaku antisosial, seperti adanya gangguan di sekolah, perilaku agresif siswa, menghindar secara berlebihan, mencuri, berbohong, hingga sifat merusak.
Jika dikelompokkan, berikut ini beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab anak bolos.
1. Tidak nyaman dengan sekolah
Sekolah menjadi salah satu tempat terlama seorang anak menghabiskan waktunya sehari-hari. Lingkungan sekolah yang tidak nyaman bisa menjadi faktor penyebab bolos dari sekolah pada anak.
Ada beberapa kondisi sekolah yang membuat anak akhirnya memutuskan membolos, seperti:
- Merasa bosan di sekolah
- Merasa tidak nyaman dengan sekolah, guru, dan teman
- Pengalaman buruk di sekolah, seperti perundungan – atau bullying, masalah pertemanan, atau masalah dengan guru
- Masalah belajar, seperti kesulitan belajar, belum siap menghadapi ujian, atau belum mengerjakan tugas
- Lingkungan sekolah yang baru, seperti pindah sekolah
2. Perubahan perilaku remaja
Masa remaja memang masa penuh gejolak. Di masa ini, remaja sedang mencari jati diri dan mengembangkan kemandiriannya. Sering kali mereka terkesan labil dalam berperilaku atau bertindak.
Perubahan perilaku pada masa remaja inilah yang dapat menjadi salah satu penyebab seorang anak memilih membolos.
Beberapa perilaku yang kerap ditunjukkan anak usia remaja, antara lain:
- Mencoba sesuatu yang menantang
- Melanggar aturan atau melakukan hal di luar kebiasaan
- Mudah terpengaruh dan ingin memperlihatkan eksistensi dalam suatu kelompok
3. Masalah di lingkungan keluarga
Bolos sekolah juga sering dikaitkan dengan adanya masalah dalam keluarga yang memengaruhi remaja. Berikut ini beberapa hal terkait kondisi keluarga yang mungkin menjadi penyebab bolos sekolah pada remaja:
- Pola asuh yang buruk dalam keluarga
- Masalah keluarga yang membuat anak tidak fokus akan pendidikan, seperti adanya kekerasan, pelecehan, penelantaran, atau tekanan
- Kurangnya pengawasan orang tua
- Latar belakang keluarga yang menomorduakan pendidikan
4. Gangguan kesehatan mental
Tidak bisa dianggap remeh, perilaku bolos dari sekolah juga bisa terjadi karena faktor kesehatan mental. Dalam Journal of School Psychology dikatakan bahwa gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan, berhubungan dengan peningkatan ketidakhadiran siswa di sekolah.
Gangguan kesehatan mental ini bisa saling berkaitan dengan faktor lain seperti keluarga, sekolah, dan sosial.
Bagaimana Cara Mengatasi Permasalahan Ini?
Credit Image - akupintar.id
Menghadapi remaja dengan gangguan perilaku seperti bolos dari sekolah memang tidak mudah. Terlalu keras kepadanya bisa membuat mereka lebih membangkang, terlalu lembut juga bisa membuat sifat ini tak kunjung hilang atau malah kian menjadi.
Mengetahui penyebab anak bolos menjadi dasar dalam upaya mengatasi perilaku tersebut.
Untuk mengatasinya pun, moms dan dads mungkin membutuhkan dukungan banyak pihak, seperti pihak sekolah atau bahkan tenaga profesional, seperti psikolog anak.
Berikut ini beberapa cara mengatasi permasalahan ini yang bisa dilakukan orangtua maupun pihak sekolah.
1. Berbicara dengan anak
Mengajak anak Anda berbicara merupakan langkah awal yang perlu dilakukan oleh orangtua sebelum meminta bantuan pihak lain. Tentu, jangan mengintervensinya dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkan.
Hal ini malah bisa membuatnya semakin menutup diri dan menjauhi moms dan dads. Bicarakan dengan nada yang ramah tanpa menghakimi. Galilah apa yang menjadi alasan atau masalah yang mereka hadapi. Bisa jadi, masalah itu yang melatarbelakangi perilaku mereka.
Saat ini pulalah, orangtua dapat memberikan pengertian terkait perilaku menyimpang dan konsekuensi yang bisa mereka dapatkan di kemudian hari. Dukungan moril juga sangat dibutuhkan agar anak bisa kembali semangat untuk sekolah.
Kemudian, mulailah berkomitmen dan berkompromi dengan anak terkait hal-hal yang sudah kamu sepakati bersama untuk menghindari perilaku tersebut. Dalam hal ini, orang tua bisa memberikan reward dan punishment sesuai dengan kesepakatan bersama.
2. Meminta bantuan pihak sekolah atau profesional lain
Selain berbicara kepada anak, moms dan dads juga perlu meminta bantuan kepada pihak sekolah. Dalam hal ini, orangtua bisa meminta bantuan berupa pengawasan terhadap kehadiran dan perilaku siswa.
Selain itu, orangtua juga perlu berdiskusi dan mencari solusi bersama dengan pihak sekolah jika masalah bolos sekolah anak akibat ketidaknyamanan dalam belajar atau lingkungan sekolah.
Meminta bantuan kepada profesional lainnya seperti psikolog atau tenaga medis mungkin dibutuhkan jika dalam perkembangannya, anak tidak menunjukkan perbaikan perilaku atau ditemukan penyebab medis, seperti gangguan kesehatan mental.
Hal Lainnya yang Perlu Diperhatikan
Credit Image - id.theasianparent.com
Sangat penting bagi orangtua untuk mengetahui perilaku satu ini pada anak lebih awal agar anak bisa kembali lagi ke sekolah. Jika dibiarkan, khawatir perilaku tersebut menjadi kebiasaan bagi anak.
Perilaku bolos bisa menjadi awal kenakalan remaja terhadap bentuk kenakalan dan gangguan perilaku lain, seperti merokok, minum minuman keras, atau menggunakan zat terlarang.
Jika moms dan dads mengetahui anak membolos sekolah, bicarakan hal ini kepada anak terlebih dahulu tanpa menghakimi. Jika dirasa tidak sanggup, kamu dapat meminta bantuan kepada pihak sekolah dan profesional seperti psikolog.
Dukungan emosional dalam belajar bisa mendorong anak untuk semangat pergi ke sekolah setiap hari.
Moms dan dads, jika anak memiliki kebiasaan bolos sekolah, ingat, jangan dihadapi dengan emosi saja, ya. Tentu, kamu harus menelaah penyebab – lalu mencari jalan keluar yang baik dan saling menguntungkan satu sama lainnya.
Featured Image – clobas.co.id
Source – sehatq.com