4 Penyebab Kelelahan Kronis, Termasuk Infeksi Virus
Pernah mengalami kelelahan tiada akhir? Kondisi ini ternyata bisa saja terjadi – dan disebut sebagai sindrom kelelahan kronis yang merupakan gangguan kesehatan. Rasa lelah tersebut bisa berlangsung setidaknya selama enam bulan dan tidak bisa dijelaskan sepenuhnya oleh kondisi medis yang mendasarinya.
Kelelahan fisik maupun mental ini bisa saja terus memburuk meskipun sudah beristirahat yang cukup. Beberapa gejalanya, yaitu tidur kurang menyegarkan, sulit mengingat, kehilangan fokus dan konsentrasi, serta pusing.
Tetapi, apa penyebab kelelahan kronis? Dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut ini informasi lengkap yang perlu diketahui.
Penyebab Kelelahan Kronis
Credit Image - halodoc.com
Sebenarnya, tidak ada faktor tunggal yang bisa menjelaskan dan menjadi penyebab sindrom kelelahan kronis. Karenanya diperlukan berbagai tes medis, spesifikasi gejala, untuk bisa mendiagnosis sindrom ini.
Beberapa orang mungkin dilahirkan dengan kecenderungan mengalami sindrom ini. Sejauh ini, ada beberapa faktor kombinasi yang bisa menyebabkan sindrom kelelahan kronis, yaitu:
1. Infeksi virus
Beberapa orang mengembangkan sindrom kelelahan kronis setelah mengalami infeksi virus. Virus yang diduga menjadi penyebab sindrom kelelahan kronis adalah virus Epstein-Barr dan virus herpes.
2. Masalah Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan orang yang memiliki sindrom kelelahan kronis lebih terganggu ketimbang orang dengan kondisi biasa. Namun, sejauh ini belum jelas sejauh mana masalah imunitas bisa menyebabkan sindrom kelelahan kronis.
3. Ketidakseimbangan Hormon
Orang yang memiliki sindrom kelelahan kronis juga terkadang mengalami kadar hormon abnormal yang diproduksi di hipotalamus, kelenjar pituitari, atau kelenjar adrenal. Namun, signifikansi kelainan ini juga masih belum diketahui.
4. Trauma Fisik atau Emosional
Beberapa orang yang mengalami trauma fisik atau emosional misalnya baru mengalami kecelakaan, operasi, atau berada pada situasi sulit, juga kerap mengalami sindrom kelelahan kronis.
Siapa Saja yang Berisiko Mengalami Kelelahan Kronis?
Credit Image - cnnindonesia.com
Sindrom kelelahan paling sering dialami oleh mereka yang berada pada rentang usia 40 hingga 50-an. Perempuan juga paling rentan mengalami sindrom kelelahan. Bisa jadi ini dikarenakan ritme sirkadian perempuan sekitar enam menit lebih pendek daripada laki-laki.
Itu berarti perempuan secara natural memang tertidur dan bangun lebih awal daripada laki-laki, dan perempuan yang mencoba tidur pada waktu yang sama dengan pasangan laki-lakinya mungkin bisa mengacaukan jam biologisnya.
Kecenderungan genetik, stres internal, dan eksternal juga dapat meningkatkan seseorang mengalami risiko sindrom kelelahan. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, untuk mendiagnosis sindrom kelelahan kronis perlu dilakukan beberapa tes untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi lain.
Cara Mengatasinya
Credit Image - annavictoria.com
Kelelahan merupakan gejala dari suatu kondisi penyebab, perawatan tergantung pada penyebab yang mungkin bersifat fisik, psikologis atau gabungan keduanya.
Sebenarnya, tidak ada pengobatan yang dikhususkan untuk mengatasi kelelahan ini. Untuk itu, kamu harus mencari tahu gejala mana yang paling banyak menimbulkan masalah dan mencoba mengobatinya terlebih dahulu. Misalnya, jika masalah tidur paling memengaruhi kualitas hidup, pertama-tama yang harus dilakukan adalah menerapkan kebiasaan tidur yang baik.
Namun yang terpenting, untuk mengatasi fatigue, ini juga berkaitan dengan gaya hidup. Jika kamu memiliki kebiasaan yang kurang sehat, ada baiknya segera perbaiki hal tersebut – dan terapkan pola hidup yang lebih sehat, ya.
Kamu disarankan menjalani gaya hidup sehat mulai dari mengonsumsi makanan bergizi seimbang hingga rutin berolahraga. Selain itu, memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral juga penting dilakukan untuk menjaga energi tubuh sepanjang hari.
Untuk mendapat asupan vitamin dan mineral, kamu direkomendasikan mengonsumsi multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti Enervon Active. Multivitamin andalanmu yang satu ini mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang berguna untuk menjaga stamina agar tidak mudah lelah, sekaligus menjaga daya tahan tubuhmu agar tidah mudah terserang penyakit.
Tak perlu khawatir, kandungan vitamin C-nya pun aman di lambung sensitif, lho!
Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon Active dapat membantu mengoptimalkan metabolisme, sehingga makanan yang dikonsumsi bisa diubah menjadi energi yang lebih tahan lama. Mulai sekarang, yuk, jadi pribadi yang aktif dengan Enervon Active!
Tunggu apa lagi? Segera konsumsi produk multivitamin andalan kaum aktif yang satu ini, yuk! Kamu bisa mendapatkannya di official store-nya di Tokopedia, ya.
Jadi, itulah penyebab sindrom kelelahan kronis dan cara tepat untuk mengatasinya. Jika kamu merasakan kondisi tersebut – dan tak kunjung membaik, ada baiknya segera melakukan konsultasi lebih lanjut!
Featured Image – genpi.co
Source – halodoc.com