Gejala berkepanjangan atau disebut juga long Covid merupakan kondisi yang sering dialami oleh para penyintas. Situasi ini pun dapat dialami oleh siapa saja, tidak hanya pasien dengan gejala berat, tetapi juga pasien gejala ringan.

Dilansir dari Detik, melalui publikasi online dalam jurnal Science Translational Medicine, Duke University Medical Center menyebutkan bahwa ada alasan beberapa orang sering gagal memulihkan indera penciuman setelah terinfeksi Covid-19. Ini pun berkaitan dengan serangan kekebalan yang tengah berlangsung pada sel saraf penciuman dan penurunan terkait jumlah sel tersebut.

Selain hilangnya indera penciuman – atau disebut juga sebagai anosmia, temuan tersebut juga menyoroti kemungkinan penyebab dasar gejala long Covid lainnya, seperti kelelahan, sesak napas, dan kabut otak. Ada kemungkinan gejala berkepanjangan ini dipicu oleh mekanisme biologis serupa.

Untungnya, banyak orang yang memiliki indera penciuan yang berubah selama fase akut infeksi virus – dan akan memulihkan penciuman dalam satu hingga dua minggu ke depan. Namun sayangnya, beberapa lainnya tidak bia.

Studi ini menganalisis sampel jaringan penciuman yang dikumpulkan dari 24 biopsi, termasuk sembilan pasien yang menderita kehilangan bau jangka panjang setelah Covid-19.

Pendekatan ini memiliki hasil bahwa jumlah neuron sensorik penciuman berkurang, mungkin akibat kerusakan jaringan halus akibat peradangan yang sedang berlangsung. Proses peradangan ini tetap ada meskipun tidak ada virus SARS-CoV-2 yang terdeteksi.

temuan dari penelitian ini juga dapat menjadi acuan informasi untuk penelitian lanjutan tentang gejala long Covid lainnya yang mungkin mengalami proses peradangan serupa.
 

 

Lakukan Langkah Pencegahan untuk Hindari Risiko Infeksi Virus

Credit Image - kompas.com

Untuk menghindari kondisi long Covid, memang ada baiknya kamu menghindari infeksi virus tersebut sejak awal.

Tidak hanya dengan mendapat vaksinasi sekaligus masih menerapkan protokol kesehatan, menguatkan kekebalan tubuh untuk menghindari risiko infeksi virus juga tetap perlu dilakukan – mengingat imunitas memiliki peran sebagai pelindung utama agar virus tidak mudah menyerang. Dalam menjaga imunitas, kamu disarankan menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, dan istirahat yang cukup.

Lengkapi hidup sehatmu dengan mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang berperan penting dalam menjaga kekebalan tubuh. Selain dari makanan bergizi yang dikonsumsi sehari-hari, kedua nutrisi tersebut bisa diperoleh dari multivitamin kandungan lengkap, seperti Enervon-C.

Konsumsi Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Kamu dapat meminum Enervon-C dalam bentuk tablet yang mengandung 500 mg vitamin C, atau Enervon-C Effervescent yang memiliki kandungan 1000 mg vitamin C yang dapat memberi sensasi rasa segar sepanjang hari.

Jika kandungan vitamin C-nya dapat membantu menjaga kekebalan, nah, kandungan vitamin B kompleks di dalam Enervon-C dapat mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga asupan makanan yang kamu konsumsi bisa diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama.

Untuk mendapatkan produk Enervon-C, kamu bisa segera membelinya di official store di e-commerce, atau langsung klik di sini, ya.

 

Jadi, itulah kabar yang sedikit tidak mengenakkan bagi kamu penyintas Covid-19. Untuk menghindari risiko buruk dari infeksi virus tersebut, terus tingkatkan proteksi diri!

 

 

Featured Image – who.int

Source – detik.com