Semakin tua usia, maka semakin rentan juga seseorang terkena penyakit. Karena seiring bertambahnya usia, berpengaruh pada melemahnya imun tubuh, sehingga rentan juga terkena berbagai jenis penyakit. Lansia rentan mengalami berbagai macam gangguan kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, osteoporosis, kolesterol tinggi, hingga penyakit jantung. Kunci agar terhindar dari berbagai penyakit pada lansia, yaitu dengan selalu penuhi kebutuhan gizi yang cukup dan multivitamin yang mendukung kesehatan.

Berikut merupakan contoh beberapa penyakit pada lansia yang rentan terjadi serta bagaimana cara mengatasinya dengan tepat.

Contoh Penyakit pada Lansia dan Cara Mengatasinya

1. Kehilangan Kemampuan untuk Mendengar

Merupakan kondisi yang kerap muncul terjadi pada orang lanjut usia. Umumnya, menurunnya kemampuan pendengaran ini berlangsung saat menginjak sekitar usia 70 tahun ke atas. Tetapi, pada usia 50 juga sering terjadi.

Kondisi ini tidak lain dan tidak bukan karena proses alami dari bertambahnya usia, Kemampuan mendengar yang menurun ini terjadi dikarenakan sel-sel rambut kecil di telinga bagian dalam sudah mulai lemah.

Untuk mengetahui apakah lansia mengalami kondisi ini atau tidak, perlu diagnosis lebih lanjut dari dokter terlebih dahulu. Jika kondisi ini menimpa orang tua kita, maka cara untuk mengatasi kondisi ini bisa dengan memasang alat bantu pendengaran yang disarankan oleh dokter.

2. Malnutrisi pada Lansia

Orang lanjut usia dapat mengalami malnutrisi di mana jumlah kebutuhan nutrisi tidak sesuai dengan asupan makanannya. Kondisi ini bisa disebut dengan gizi buruk atau gizi tidak seimbang pada lansia.

penyakit pada lansia 

Dilansir dari laman sardjito.co.id, malnutrisi yang dialami lansia bisa disebabkan karena nafsu makan yang menurun, kesulitan untuk menelan karena berkurangnya air liur, terus merasa lelah hingga gangguan status fungsional.

Malnutrisi menyerang kesehatan lansia yang menginjak usia 65 tahun ke atas. Tetapi, keadaan ini sering kali diabaikan, padahal dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit lain seperti rentan sistem kekebalan tubuh dan otot yang melemah.

Untuk mengatasi kondisi ini, dapatkan diagnosis malnutrisi dari dokter yang akan memeriksa kesehatan fisik lansia. Sebagai keluarga, dokter akan bertanya tentang perubahan perilaku dan pola makan lansia. Dokter akan mendeteksi kadar nutrisi dalam tubuh lansia kemudian mengambil langkah perawatan sesuai kondisinya.

3. Mata Katarak

Katarak merupakan munculnya bulatan berwarna putih pada sekitaran lensa mata yang terjadi secara progresif. Artinya, seiring dengan berjalannya waktu, bulatan tersebut akan terus membesar dan menghalangi pandangan mata. Umumnya, penyakit pada lansia ini akan semakin sering terjadi saat telah memasuki usia senja. Selain itu juga ada faktor yang menyebabkan katarak, di antaranya kebiasaan merokok, diabetes, dan paparan sinar ultraviolet terlalu sering.

Untuk menghilangkan penyakit katarak maka perlu dilakukan prosedur operasi. Artinya, tidak ada cara lain yang dapat mengatasi penyakit ini selain dengan tindakan medis. Saat berlangsungnya operasi mata, biasanya dokter mengangkat lensa mata dan menggantinya dengan lensa yang baru.

4. Masalah Kesehatan Gigi

Gigi merupakan salah satu bagian penting dari tubuh kita yang sering diabaikan kesehatannya. Nyatanya, masalah kesehatan gigi banyak dialami lansia sekitar 65 tahun ke atas. Semakin bertambahnya usia dan gaya hidup yang tidak sehat, rata-rata lansia sudah kehilangan gigi aslinya atau ompong. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak dijumpai lansia memakai gigi palsu atau sejenisnya.

penyakit lansia 

Masalah kesehatan ini sering kali tidak segera diatasi, sehingga menyebabkan para lansia mengeluh kesulitan untuk mengunyah makanan serta kehilangan rasa kepercayaan diri mereka. Bukan hanya itu saja, masalah kesehatan gigi ini juga mengganggu kondisi kesehatan mulut yang cukup serius, seperti masalah gusi, sakit gigi, bahkan sampai kanker mulut. Agar masalah kesehatan gigi dan mulut tidak semakin parah, lakukan pemeriksaan rutin dan tindakan jika diperlukan dengan dokter gigi terpercaya. 

5. Arthritis (Radang Sendi)

Penyakit Arthritis atau bisa disebut juga dengan radang sendi merupakan penyakit nomor dua yang banyak terjadi pada lansia di Asia. Arthritis/radang sendi adalah peradangan pada salah satu atau lebih dari satu sendi. Ciri-ciri seseorang terkena penyakit arthritis/peradangan sendi adalah rasa nyeri, kekakuan, dan bengkak pada sendi. Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit pada lansia ini dapat membatasi ruang gerak lansia,

Radang sendi atau arthritis akan semakin memburuk pada saat bertambahnya usia lansia. Cara yang tepat untuk mengatasi penyakit ini adalah dengan rutin melakukan olahraga teratur dan menjaga berat badan pada usia lansia agar kondisi ini tidak menjadi lebih parah. Jika lansia merasakan nyeri, sebaiknya istirahat dan hindari banyak beraktivitas berat di luar ruangan. 

6. Degenerasi Makula

Degenerasi makula umumnya adalah masalah yang menyerang mata. Ini merupakan salah satu yang rentan terjadi pada semua lansia, yang berusia 50 tahun ke atas. Degenerasi adalah salah satu penyebab utama kebutaan yang banyak dialami lansia.

Sistem penyakit ini biasanya menyerang secara bertahap, sehingga seiring dengan bertambah usia akan semakin parah sehingga menyebabkan kemampuan lansia untuk melihat suatu objek dengan jelas juga semakin berkurang.

7. Osteoporosis

Osteoporosis merupakan salah satu penyakit orang tua yang ditandai dengan gangguan tulang muskolateral. Penyakit osteoporosis sering disebut juga sebagai pengeroposan tulang, dengan ditandai berkurangnya massa tulang. Kondisi tersebut sering kali menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah.

Meski begitu, kondisi ini bukan bagian dari proses penuaan, karena tidak semua lansia mengalaminya. Namun, lansia yang mengalami osteopenia lebih rentan berisiko mengalami kondisi ini. Tak hanya itu, kekurangan asupan vitamin D juga menyebabkan potensi yang lebih besar untuk mengalami osteoporosis.

penyakit pada lansia 

 

 

Dalam usaha menjaga kesehatan serta mencegahnya terjadi penyakit pada lansia, dampingi orang tuamu untuk menerapkan gaya hidup aktif setiap hari. Selain itu, penuhi multivitamin tambahan dengan kandungan lengkap yang aman untuk lansia, seperti Enervon Gold.

Mengandung sejumlah kandungan vitamin dan mineral, seperti vitamin C, B kompleks, Omega 3, asam folat, dan lutein. Enervon Gold adalah all-in-one multivitamin yang aman dikonsumsi lansia setiap harinya karena dikemas dalam bentuk kapsul yang mudah ditelan.

Kamu bisa langsung mendapatkan produk Enervon Gold di official store-nya di Tokopedia dan Shopee. Yuk, segera miliki multivitamin andalan untuk orang tua yang memasuki usia emas ini!