Jangan Sampai Stres Kerja! Ini Akibat dan Cara Atasinya
Salah satu tantangan dalam dunia kerja yang banyak disuarakan dalam beberapa dekade terakhir adalah kemungkinan terjadinya stres kerja. Bila dilihat dari penyebabnya, gangguan kesehatan mental ini muncul dari beberapa pemicu. Meski faktor lingkungan sosial semakin menuntut, adanya beban kerja berlebih tetap menjadi pemicu utama. Terlebih lagi jika seorang pekerja tidak mampu atau tidak tahu cara mengelola beban kerjanya. Agar tidak terkena akibat stres kerja, ikuti ulasan cara mengatasinya berikut.
Stres Kerja dan Akibatnya
Meski tidak terlihat, dampak negatif stres kerja jauh lebih berat dari yang dibayangkan. Baik bagi kesehatan psikis maupun fisik, gangguan mental ini harus dicegah, diminimalisir, dan ditangani dengan tepat. Pada ranah psikis, pekerja yang mengalami stres kerja berakibat pada gangguan kecemasan, gangguan kepribadian, hingga depresi berkepanjangan. Sedangkan bagi tubuhnya, stres kerja bisa meningkatkan risiko terkena penyakit tidak menular yang cukup parah. Di antaranya adalah asam lambung, tekanan darah tidak terkontrol, gagal jantung, stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Hampir semua akibat yang ditimbulkan dari stres kerja mengharuskan penanganan yang cukup lama. Tidak hanya waktu dan tenaga yang dibutuhkan, biayanya pun cukup besar. Oleh karena itu, tindakan pencegahan adalah langkah paling bijak bagi pekerja yang rentan mengalami gangguan ini.
Tanda yang Harus Diingat dan Dicermati
1. Tanda Fisik
- Insomnia
Seorang pekerja dengan tugas dan jam kerja yang padat pasti melelahkan. Jika fisik seseorang sebenarnya sudah capek namun ia malah sulit untuk tidur, maka harus diwaspadai. Terutama bila hal ini terjadi selama beberapa hari berturut-turut hingga memengaruhi konsentrasi pada jam kerja.
- Lelah Berlebih dan Mudah Sakit
Tanda berikutnya adalah beberapa anggota badan menjadi lebih cepat kaku dan pegal, seperti leher, punggung, pergelangan tangan, hingga bahu. Tidak hanya itu, imun tubuh juga akan menurun sehingga berisiko tinggi terserang penyakit menular.
- Gangguan Pencernaan
Bagi sistem pencernaan, stres membuat pengolahan makanan dalam lambung menjadi sangat lamban dan menghasilkan gas yang lebih banyak. Selain kembung, gangguan lain seperti kram dan diare juga bisa terjadi.
- Rambut Rontok Berlebihan
Kantung akar rambut menjadi lebih cepat masuk ke fase istirahat dan menyebabkan rambut rontok saat seseorang stres. Sehingga terjadilah kerontokan yang cukup ekstrem, misalnya puluhan hingga ratusan helai per hari karena kantung yang tidak mampu menahan batang rambut.
2. Tanda Psikis
- Demotivasi Kerja dan Performa Kerja Turun
Demotivasi kerja adalah situasi yang membuat pekerja kehilangan semangat dan mudah menyerah dalam menjalankan tugas-tugasnya. Ia juga akan cenderung lupa pada target pekerjaan dan sulit menyelesaikan tugas. Akhirnya stres juga menjadi awal mula turunnya performa kerja. Pekerja cenderung akan kurang kreatif dan sulit mengerjakan perannya di tempat kerja.
- Panik Berlebihan
Pada beberapa kondisi yang mengharuskan seorang pekerja menghadapi tekanan atau tantangan yang cukup tinggi, ia akan mengalami rasa panik berlebihan. Bahkan dapat memengaruhi kondisi tubuhnya secara signifikan seperti otot kaku, jantung berdebar kencang, dan sebagainya.
Cara Mengatasi yang Bisa Dilakukan Sendiri
1. Mengelola Beban Kerja Harian dan Hindari Konflik
Cara pertama yang harus dilakukan adalah mengenali kemampuan diri sendiri dalam menyelesaikan tugas. Sehingga nantinya kamu akan lebih mudah mengelola energi seharian. Termasuk agar mampu menolak tugas tambahan yang bukan termasuk jobdesc kamu agar tidak terlalu banyak beban kerja yang menumpuk. Selain itu, minimalisir terjadinya konflik dengan teman kerja dan/atau pelanggan. Kurangi aktivitas yang tidak perlu seperti membicarakan teman lain, membandingkan pencapaian, dan sebagainya.
2. Menemukan Aktivitas Favorit di Luar Jam Kerja
Akan jauh lebih mudah mengatasi stres kerja jika kamu sudah memiliki hobi dan mampu meluangkan waktu untuk menjalankannya di luar jam kerja. Namun jika kamu masih bingung, gali kembali aktivitas favorit dan lakukan beberapa hari sekali sebagai bentuk penghargaan pada diri sendiri.
3. Memaksimalkan Waktu Istirahat
Ketika tiba saatnya istirahat, maksimalkan waktu tidur dengan beberapa hal pendukung. Di antaranya adalah menyalakan diffuser dengan tambahan minyak aromaterapi, mematikan lampu, hingga menghindari bermain ponsel berlebihan. Saat hari libur, gunakan waktu luang ini untuk menyegarkan pikiran. Caranya dapat beragam untuk tiap orang, namun umumnya orang mengisinya dengan berlibur, menghabiskan waktu dengan teman, kulineran, membaca buku, hingga menyelesaikan drama korea favorit. Dengan begitu, stres akan berkurang dan semangat kerja akan kembali lagi pada awal minggu.
4. Merutinkan Olahraga dan Pola Makan Sehat
Olahraga dan pola hidup sehat sangat membantu menjaga stabilitas produksi hormon bahagia. Selain kebugaran tubuh, kamu juga akan lebih segar dan suasana hati membaik. Cukup dengan olahraga 2-3 kali seminggu dengan durasi kurang lebih 30 menit per hari, kamu sudah menyumbang banyak kebaikan dalam tubuh. Termasuk dalam mengonsumsi makanan, pilih menu dengan variasi bahan makanan beragam agar nutrisi tubuh terpenuhi.
Jika seseorang merasa beberapa cara menyelesaikan stres kerja di atas memiliki hasil yang kurang signifikan, ada baiknya pekerja tersebut menghubungi orang lain. Dalam hal ini, mulailah dengan menceritakan gejala gangguan kepada orang yang paling ia percaya. Jangan ragu juga untuk mencari pertolongan kepada tenaga ahli seperti psikiater atau psikolog jika gejalanya semakin memburuk.
Salah satu solusi untuk memastikan tubuh kamu tetap sehat selama bekerja adalah dengan mengonsumsi suplemen. Enervon Active hadir dengan multivitamin dan mineral lengkap yang cocok untuk pekerja. Bersama Enervon, daya tahan tubuh kamu akan lebih stabil, begitu juga dengan performa kerja. Dapatkan produk aslinya dengan cara yang lebih mudah melalui Tokopedia dan Shopee official.