Salah satu tantangan dalam menjalani ibadah di bulan Ramadan adalah menjaga kesehatan tubuh tetap stabil. Apalagi dengan kondisi puasa yang harus menahan makan dan minum selama lebih dari 12 jam. Dari deretan tantangan kesehatan, radang tenggorokan saat puasa adalah keluhan yang cukup umum ditemui. Kita menjadi lebih rentan terkena gangguan tenggorokan karena beberapa faktor seperti perubahan pola makan dan kurangnya asupan cairan. Sebelum masalah tenggorokan menjadi lebih serius, kenali tanda awal radang tenggorokan dan cara mengatasinya.

Tanda Awal Radang Tenggorokan saat Puasa

Radang tenggorokan saat puasa masih dikategorikan sebagai gejala ringan dari tubuh yang akan sakit. Terutama jika kamu peka terhadap tanda awalnya, gangguan tenggorokan bisa diartikan sebagai kondisi tubuh sedang rentan. Di bawah ini adalah beberapa tanda awal radang tenggorokan yang perlu segera ditangani agar tidak mengarah pada sakit.

  • Tenggorokan terasa kering dan gatal.
  • Tenggorokan sakit saat menelan, termasuk menelan ludah.
  • Suara menjadi serak dan bahkan hilang.
  • Batuk kering.
  • Demam ringan.
  • Badan lemas dan meriang.

Jika kamu sudah merasakan satu atau beberapa gejala di atas, maka segeralah lakukan pertolongan pertama di rumah sebelum muncul gejala lain atau menjadi semakin parah.

Penyebab Radang Tenggorokan saat Puasa

Salah satu cara mengatasi radang tenggorokan saat puasa adalah mengidentifikasi kemungkinan penyebabnya. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah mengelola gejala yang dirasakan.

  • Kekurangan Asupan Minum – Meskipun puasa, asupan cairan tubuh tidak boleh sampai kekurangan. Ketika kebutuhan cairan tubuh tidak dipenuhi saat malam hari, seseorang menjadi lebih rentan mengalami dehidrasi. Kondisi inilah yang memicu radang tenggorokan.
  • Pola Makan yang Tidak Benar – Beberapa kebiasaan makan yang menyebabkan gangguan tenggorokan adalah suka mengonsumsi makanan pedas dan berminyak, banyak minum soda atau minuman instan lain, hingga lebih sering menyantap makanan siap saji. Selain itu, pola makan tidak sehat juga meningkatkan risiko asam lambung yang salah satu efeknya adalah iritasi pada tenggorokan.
  • Kekurangan Istirahat dan Jam Tidur – Karena waktu ibadah dan waktu sahur, seseorang yang puasa umumnya kurang memperhatikan kecukupan waktu tidur. Padahal dari kurangnya jam istirahat ini, tubuh menjadi lebih rentan lemas bahkan terserang penyakit.
  • Paparan Radikal Bebas – Paparan radikal bebas seperti asap rokok, polusi udara, debu, hingga radiasi bisa meningkatkan risiko terjadinya stres oksidatif atau kondisi tidak seimbangnya oksidan dan antioksidan dalam tubuh. Salah satu tanda dari kondisi ini adalah tubuh menjadi lebih mudah mengalami infeksi.
  • Performa Sistem Imun Menurun – Semua penyebab di atas jelas memengaruhi performa sistem imun dan membuat perlindungan tubuh melemah. Itulah kenapa radang tenggorokan saat puasa bisa mengarah pada pilek, batuk, dan lain-lain.

Photo by stefamerpik on Freepik

Cara Mengatasi Sakit Tenggorokan saat Puasa

Sakit tenggorokan saat berpuasa dapat menjadi masalah yang cukup mengganggu, terutama karena kamu tidak bisa minum air atau makan untuk meringankan ketidaknyamanan tersebut. Namun, berikut adalah pertolongan pertama mengatasi sakit tenggorokan saat puasa yang bisa kamu coba.

1. Minum Banyak Air dengan Cukup

Setelah berbuka puasa, pastikan untuk minum banyak air untuk membantu melembapkan tenggorokan dan mengurangi iritasi. Kamu juga sebaiknya menghindari minuman berkafein karena bisa membuat dehidrasi lebih buruk. Minum air hangat atau teh herbal bisa membantu meredakan rasa sakit pada tenggorokan. Usahakan untuk tidak minum minuman dingin terlebih dulu, karena bisa memperburuk peradangan. Kemudian untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, terapkan rumus 2-4-2, yaitu 2 gelas saat berbuka, 4 gelas selama makan malam hingga sebelum tidur, dan 2 gelas saat sahur.

2. Hindari Makanan Pedas atau Asam

Makanan pedas atau asam dapat membuat iritasi tenggorokan bertambah parah. Cobalah untuk menghindari makanan atau minuman tersebut karena bisa memperburuk gejala yang ada.

3. Istirahat Cukup

Pastikan untuk mendapatkan istirahat yang cukup selama puasa. Langkah ini akan membantu sistem kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi dan mengurangi gejala sakit tenggorokan. Kamu perlu tidur lebih awal karena waktu tidur tentu akan berkurang dengan adanya kegiatan sahur. Namun hindari tidur setelah sahur agar tidak terjadi gangguan pencernaan. Manfaatkan juga jam istirahat untuk tidur siang kurang lebih 30 menit.

4. Berkumur dengan Campuran Air Garam dan Baking Soda

Campurkan setengah sendok teh garam dan setengah sendok teh soda kue (baking soda) dalam segelas air hangat. Berkumur dengan campuran ini beberapa kali sehari dapat membantu mengurangi peradangan dan mengurangi rasa sakit pada tenggorokan. Cara ini bisa dilakukan saat puasa juga, namun lakukan dengan hati-hati agar tidak tertelan.

5. Hindari Paparan Asap Rokok

Asap rokok dapat memperburuk iritasi pada tenggorokan. Jika kamu adalah perokok aktif, sebaiknya hindari merokok selama sakit tenggorokan. Hal ini berlaku juga untuk perokok pasif karena asap rokok adalah salah satu bentuk radikal bebas yang menurunkan fungsi banyak organ tubuh.

6. Mengonsumsi Makanan Lembut

Selama puasa, pilih makanan yang lembut dan mudah ditelan, seperti sup, yogurt, atau jus buah. Makanan lembut dapat membantu mengurangi gesekan pada tenggorokan dan mengurangi rasa sakit.

Tips Tambahan Mencegah Radang Tenggorokan saat Puasa

Secara umum, cara-cara yang sudah dijelaskan di atas juga bisa menjadi cara mencegah radang tenggorokan saat puasa. Bahkan beberapa kebiasaan baik juga memengaruhi performa tubuh secara umum dalam jangka panjang. Sebagai tambahan pola hidup sehat, lakukan juga beberapa hal ini untuk mendukung kesehatan tubuh selama bulan Ramadan.

Pertama, selalu jaga kebersihan diri dan lingkungan untuk meminimalisir terjadinya infeksi virus dan bakteri. Kedua, hindari asap rokok dan polusi dengan mengenakan masker wajah. Ketiga, tetap lakukan olahraga ringan dengan rutin kurang lebih 30 menit per hari. Kamu bisa melakukannya 1-2 jam sebelum berbuka puasa agar tidak dehidrasi. Kemudian yang terakhir adalah kelola beban pikiran dengan baik karena kesehatan mental juga memengaruhi kesehatan fisik manusia.

Kemudian akan jauh lebih optimal ketika kamu melengkapinya dengan konsumsi suplemen. Selain mendukung asupan nutrisi harian, suplemen juga mudah dan aman diminum setiap hari. Dengan hak tubuh yang dipenuhi, tidak hanya sistem imun yang bekerja dengan baik, tapi juga organ tubuh lain.

Menjaga Daya Tahan Tubuh saat Puasa dan Rekomendasi Pendukungnya

Bicara soal suplemen, Enervon-C Tablet hadir untuk mendukung kesehatan kamu selama puasa. Kandungan vitamin C (500 mg) yang ada di dalamnya bisa berperan sebagai antioksidan, sebagai penguat sistem imun, komponen produksi kolagen, hingga membantu penyerapan zat besi.

Belum lagi dengan manfaat besar dari vitamin B kompleks (B1, B2, B6, dan B12), niacinamide, serta kalsium pantotenat. Mulai dari memperlancar metabolisme, produksi energi, mendukung fungsi sistem saraf, dan masih banyak lagi lainnya. Dapatkan varian Enervon ini melalui toko resmi Darya Varia di Tokopedia, Shopee, dan Lazada. Mari hindari dan atasi radang tenggorokan saat puasa bersama Enervon!

Referensi:

Sheikh Shakhbout Medical City. 2024. Coping with heartburn and acid reflux while fasting: Ramadan Edition. Diakses dari https://ssmc.ae/health-blog/coping-with-heartburn-and-acid-reflux-while-fasting-ramadan-edition/#. 

Featured Image by dramadhan430 on Freepik